Mengunjungi Negeri Leluhur IV

Kalau mau ditambahkan satu lagi alasan lainnya mengapa kami memutuskan tidak mendaki seluruh menara Great Wall di tayangan kemarin, karena pemandu wisata mengatakan, setelah selesai makan siang sehabis pendakian, kami akan dibawa pergi melihat kuburan kaisar ahala Ming, Ming Dynasty Tomb. Si Mary berkata bahwa dalamnya sang kuburan sama dengan bangunan 7 tingkat. Karena ingin melihat seperti apa sih kuburan kaisar, maka kami tidak mau kaki sudah menjadi bayem alias lemah lunglai seusai Tembok Besar. Expectation atau pengharapanku mungkin terlalu besar. Kukira kehebatannya akan sama seperti melihat kuburan Firaun di Mesir (meskipun sahaya belum pernah kesana sih). Tetapi ketika sudah berjalan kaki cukup jauh menuju kuburan, turun tangga berpuluhan meter, kami hanya disuguhi ruangan beton dengan beberapa peti mati replika yang kosong. Sama sekali tidak mengesankan, kecuali memang insinyur Ming tersebut lumayan pinternya, ratusan tahun lalu sudah mampu membuat konstruksi seperti itu. Sayangnya, ini sih kata si Mary, untuk merahasiakan ada dimana sang kuburan semua ngensinyur sampai ke tukang-tukang pembuat kuburan, dibunuh oleh sang kaisar Ming. Berbahagialah Anda para insinyur di jaman sekarang.

Acara makan malam di malam kedua di Beijing sedikit berlainan, yakni makannya di suatu restoran toko obat Tionghoa. Sebelum makan, kami disambut oleh seorang sinshe yang ternyata wong Jawi rek. Ya, ia mengecapkan khasiat ramuan obat-obatan Tionghoa yang sudah berusia ribuan tahun lamanya dengan potensi pasien 1 milyar manusia. Sehabis acara penyambutan, kami diberi kesempatan untuk didiagnosa oleh sang sinshe lewat "stetoskop" 3 jari di pergelangan tangan kami. Kabar buruk untuk Anda semua penggemar tayangan Bang Jeha sebab lewat tangan kiri, saya didiagnosa darah tinggi dan arthritis, diagnosa pergelangan tangan kanan, liver and kidney problem. Kesempatan penyembuhan lewat resep obat-obatan selama sebulanan, kutampik dengan ucapan 'xie xie ni' terima kasih alias kugantungkan nasibku kepada doa-doa Anda sekarang ini. Makan malam pun di kompleks toko obat tersebut dan seraya makan, kami disuguhi pertunjukan akrobat anak-anak. Lumejen dah daripada cuma makan doang dan ngobrol.

Makan pagi di hari Minggu 3 April adalah yang paling kaga oke selama tour ICAA yang hebat ini sebab kami harus terbang dari Beijing ke Shanghai. Dengan alasan bahwa restoran belum buka karena kami dibangunkan pagi-pagi sekali, jam 5, makan pagi kami cuma 2 potong sosis kecil, 2 butir telur rebus, 2 hashbrown cilik, 2 potong kecil banana bread dan jeruk satu saja. That's it. Itu cuma satu insiden atau kasus tidak oke selama perjalanan kami sejauh ini. Banyak yang lebih okenya seperti 'stress level' di lapangan terbang untuk naik pesawat hampir mendekati nol sebab semua diatur Super Vacation, biro perjalanan di RRT yang dipakai ICAA. Koper sudah mereka angkut sejak malam sebelumnya. Lalu mereka yang melakukan check-in dan kami tinggal berjalan lenggang-kangkung masuk gerbang sekuriti setelah diberikan karcis tempat duduk. Itulah salah satu keenakan ikut tour yang sudah diatur.

Lama perjalanan dari Beijing ke Shanghai naik Boeing 777 cuma 1,5 jam. Karena penerbangan domestik, kami masih memakai airport kuno yang letaknya di dalam kota alias lebih asyik. Tak lama kemudian bis dari airport sudah berhenti di muka suatu restoran di pusat kota Shanghai. Seusai makan, kami diajak jalan kaki menuju suatu taman tak jauh dari resto, Yu Garden. Lumayan lagi dah, daripada ngeliat encek-encek encim-encim mulu :-). Sayang perut sudah kenyang sebab banyak warung-warung buat penduduk lokal yang menjajakan cem-macem makanan. Satu poin lagi ikut tour, Anda akan selalu makan kenyang banget, tak perlu membeli atau membawa jajanan. Cocok untuk yang senang makan, kurang begitu untuk yang tabu membuang-buang makanan sebab sering saya lihat makanan yang relatif masih utuh di meja-meja makan tetangga. Setelah puas berkeliling di pusat kota Shanghai, memberikan pemenuhan kebutuhan berbelanja para nyonya, bis cabut menuju Suzhou, suatu kota yang letaknya 2 jam-an di barat laut Shanghai. ... (bersambung) ...

Home Next Previous