Ikut Cruise ke Mediterranean # 11

Livorno adalah gerbang atau kota pelabuhan untuk melihat kota Florence, tempat lahirnya kesenian Renaissance, dan kota Pisa yang terkenal dengan menara miringnya. Di gereja Santa Croce (salib suci dalam bahasa Itali) di Firenze, nama lain dari Florence, terletak kuburan Galileo, Michelangelo, Machiavelli, dan Dante. Mereka semua, disamping Leonardo da Vinci, pernah berKTP Florence alias tinggal di kota itu. Karena saya rada telmi urusan budaya dan seni, engga demen-demen beeng serta tak bisa terlalu membedakan mana yang gemilang mana yang biasa-biasa saja, maka Florence saya lewatkan untuk dikunjungi. Menara miring Pisa tidak bisa tidak dilihat sebab sejak dari kecil, ketika di koran Berita Minggu ada gambar serial Ripley's Believe It Or Not, saya tak bisa melupakan pertama kali melihat gambar menara ajaib tersebut. Miring terus tapi kog engga rubuh-rubuh :-). Sebetulnya lagi, kalau melihat gambarnya, menara itu sih engga indah-indah banget yah. Tetapi supaya kalau suatu ketika kami punya cucu, kami bisa mendongeng "we have been there" maka pergilah kami kesitu.

Mungkin melihat patung David yang telanjang karya Michelangelo di kota Florence akan lebih menarik, barangkali :-). Tetapi karena perabotan saya tidak beda jauh dengan punyanya si David, yah engga dilihat engga apa apa juga. Kemarin ketika lewat di jalanan utama kota Civitavecchia, saya kagum juga dengan sekularismenya negeri Itali ini. Penduduknya boleh azha 90% Katolik tetapi ada mesin penjual kondom di sebelah etalase toko yang bisa diakses 24 jam, seperti ATM. Saya lihat ada 6 macam kondom yang dijual, dari mulai yang 3 Euro s/d yang 9 Euro. Bukan saja bensin mahal di Itali yah, alat KB juga sami mawon. Coca-cola sebotol ukuran 0.5 liter, 3 Euro sahaja. Untunglah kebanyakan tempat kencing gratis, tidak seperti di banyak kota lainnya di Eropa ini.

Hari ini kami kurang mujur prens di saat masuk ke kompleks Menara Pisa. Sebetulnya ada 3 bangunan utama disitu. Katedralnya yang disebut Duomo dalam bahasa Itali (arti harafiahnya rumah Tuhan), suatu bangunan megah berbentuk kubah yang disebut Baptistery, tempat rakyat Pisa dipermandikan (dan di jaman itu dicelup masuk) dan barulah Menara Pisa yang sebetulnya suatu 'bell tower'. Bisa Anda samakan dengan azan, panggilan untuk memanggil rakyat sembahyang ke mesjid cuma di Itali ini dipanggilnya pakai lonceng atau bel, neng nong neng nong neng nong :-). Tidaklah Anda perlu heran kalau si pemandu wisata kami mengatakan bahwa bel itu sudah tidak pernah dibunyikan lagi sejak awal abad yang lalu lantaran getaran dan goyangan bel berbiji-biji tersebut tidaklah "sehat" bagi sang menara.

Nah, ketidak-mujuran kami terjadi karena katedralnya ditutup dan tunggu punya tunggu, sampai jam 11-an ketika kami sudah perlu balik ke kapal, gereja itu masih ditutup. Ja'ul juga padahal tour naik bis cuma setengah jam dari kapal ke Pisa ongkosnya engga murah-murah banget, 59 $ US per orang. Yang bikin sebel rek, gereja itu sempat dibuka dan kita bisa lihat dari pintu depannya. Memang sih lumayan indahnya, lah dibangun oleh cukong di kota itu di abad 12. Walah pas saya mau motret dengan kameraku, meskipun pintu tidak ditutup lagi tetapi dipasangin gordijn sebesar alaihim sehingga praktis tidak kelihatan lagi, apapun juga. Emang judes dah kawula Gereja Katolik :-). Yang bikin perkara konon ada jenazah santo pelindung kota Pisa ini, San Ranieri yang kemarin dipindahkan bersama sarcophagusnya dari pinggir ke tengah gereja. Kemarin katanya hari pesta nama sang santo dan akibatnya pagi ini perlu dipindahkan balik dan entah kenapa, macet perpindahannya. Eniwe, salah satu cita-cita hidup kami sebelum kojor, bisa melihat Menara Pisa sudah kesampaian, tinggal 1000 cita-cita lainnya :-).

Mong-ngomong cita-cita, jalan-jalan tentunya, saya sudah memantau beberapa potensil tempat untuk cruise kami yang akan datang. Saat ini pilihannya ada sekitar tiga, semuanya berdasarkan referensi brosur Princess Cruise yang tersedia dan terus dipromosikan di dalam kapal. Akan kami mulai bandingkan nanti dengan cruise lainnya tentunya, pilihan kota atau pelabuhan yang disinggahi, lama dan harga, serta seperti apa kapalnya. Yang pertama, ke Kepulauan Tahiti dan Hawaii, kedua dari San Juan, Puerto Rico lewat Teluk Panama ke Utara sampai ke Acapulco, Mexico, yang ketiga sama seperti itu tetapi ke selatan sampai ke Lima, Peru. Insya Tuhan dongengan cruise Bang Jeha seri ke empat adalah salah satu dari ketiga tempat tersebut. Sampai kisah yang akan datang.

Home Next Previous