Perbedaan waktu antara Toronto dan Venice sebanyak 6 jam membuat jam tubuh kami masih kacau hingga bangun pagi jam 8:30 di hari Sabtu, hari kedua cruise, 10 Juni 2006. Bagi saya, bangun pagi yang normal adalah jam 5 atau jam 6 sehingga bangun di jam tubuh 2:30 ya engga oke :-). Padahal semalam sebelumnya kami sudah tidur 10 jam, sebagian karena bayar hutang lantaran hampir tidak tidur dalam penerbangan dari Toronto ke Venesia. Jadwal cruise kami ini agak sedikit aneh karena di malam pertama kapal masih tetap berlabuh di kota awal. Hal ini barangkali dilakukan untuk memberikan kesempatan kepada peserta cruise yang belum pernah ke Venetia, nama sang kota dalam bahasa Itali, untuk mampir dan memeriahkan perekonomian mereka. Betapa tidak, 2600 penumpang kapal cruise kami, beberapa ribu penumpang cem-macem kapal cruise lainnya, plus turis yang naik kapal terbang dan kereta api serta bis, sudah membuat roda perekonomian Venesia melaju banget dari waktu ke waktu.
Seusai makan pagi dan cabut lagi ke Lapangan San Marco, weladalah, yang antri di depan basilika sudah seperti ular belerot dari dalam gereja sampai ke halaman depan, dua antrian, masing-masing ratusan jumlahnya. Tak heran sebab hari itu hari libur dan ketika kami datang kemarinnya, kami bisa langsung plos masuk tidak ada antrian sama sekali. Basilika dengan arsitektur Byzantine ini memang cukup indah dan tentu saja serba antik sebab dibangunnya di tahun 830. Menapak-tilasi lantai mosaiknya serasa menjadi lebih muda 1200 tahun :-). Melihat ke atas ke langit-langit kubahnya yang dihias dalam warna keemasan serasa menjadi orang kaya :-), bukan kaya monyet yang norak. Ya, memotret dan memvideo tidak diperkenankan sehingga kita engga jadi blo'on motrat-motret di dalam gereja. Gereja pan dibangun untuk orang berdoa dan main musik ye :-). Ketika suatu ketika saya dan Cecilia ke Milan, kami menonton konser pagelaran Mozart di dalam Basilica Maria Maggiore disitu. Konon, akustik Basilica San Marco membuat penonton pagelaran komposer asal Venice seperti Vivaldi dan Monteverdi bak mendengar musik dari kahyangan ketika berada di dalamnya.
Seperti sudah direncanakan dari Toronto, saya tidak membeli Euro sama sekali di Kanada. Mata uang itu dipakai di semua negara yang akan kami kunjungi kecuali di Turki yang mata uangnya Turkish Lira yang barusan didevaluasi sejuta jadi satu lira. Nah, ketika bertemu dengan ATM Banco di San Marco tak jauh dari lapangannya, saya langsung masuk untuk mengeduk duit di rekening Bank of Montreal-ku. Weladalah, dicoba beberapa kali kartu ATM yang kemungkinan magnetiknya udah engga bagus, ditolak rek. Senang juga neh Bang Jeha bisa menghemat karena bakalan tidak punya cash, tidak perlu jajan di luar kapal, apalagi syoping. Eh, si bojo yang semart menawarkan kartu ATM-nya dan dasar mesin itu ngerti siapa yang bos, jleg-gejleg-gejleg, ia memuntahkan 500 Euro di dalam waktu sekejap. Dibekali dengan modal sedemikian, yah da bos sahaya memanfaatkan naluri perempuannya untuk syoping aksesorisnya. Itulah budget atau pendanaan yang perlu dipikirkan kalau Anda menunggu-nunggu jalan-jalan sesudah menikah :-). Nasehatku kepada para bujangan pembaca dongenganku ini, jangan berhemat ketika Anda masih single :-).
Bila Anda pernah membaca cerita saya ketika pertama ke Venesia, mungkin masih ingat kami dikadali "anggota dewan turisme Itali" yang membawa kami ke Murano, suatu pulau di seberang Venice. Pulau itu adalah pusat kerajinan gelas atau pembuatan benda-benda khas Venesia yang terkenal sedunia, Murano Glass. Karena sudah pernah mengalami jualan yang didasari teori psikologi yang sangat ampuh, bahwa kita akan merasa berhutang-budi sudah dijalan-jalani gratis dengan motor-boat pribadi, diperlihatkan bagaimana gelas hiasan dibuat dan lalu digiring ke toko, maka kali ini kami menampik ajakan para calo itu. Ternyata tekad untuk mencari gereja kecilan agar bisa berdoa lagi lantaran ke Basilika Santo Markus akan membutuhkan antri satu dua jam, dibuahkan oleh bertemunya kami dengan sebuah Murano Factory Glass tak jauh dari basilika. Kesanalah kami memuaskan kebutuhan indera mata untuk menikmati dan mengagumi keindahan Murano Glass yang harganya serba aduhai sehingga 500 Euro tidak ada artinya disitu. Untung juga dah ATM ada limitnya per hari ya prens :-). Sampai kisah mendatang, salam dari Toronto.