"Kriingggggg....." Pertama kali sepanjang sejarah hidupku ada yang kemping bawa weker dan tak salah lagi si Benso :-). Kulihat jam tanganku, jam 4 kurang 10 menit. Sahaya sudah melek sejak jam 3:30-an sebab memang tahu si Benny merencanakan bangun jam 4 dengan target sampai di dermaga ferry ke Channel-Port aux Basques (baca: portobas) jam 7 pagi. Meskipun ferry baru berangkat jam 8 tetapi Benny yang sudah melakukan riset mendapat keterangan kalau kita kaga nongol sejam sebelumnya, reservation kita angus alias jadi penumpang cadangan. Kalau kapal penuh, alamat planning kami bisa amblas sebab cuma dua pelayaran setiap harinya. Saya dan nyonya beruntung merencanakan trip kami ke Gros Morne ini dengan Benny dan Janti. Bukan saja si Benso hapal nama semua campground yang sudah kami book, ia juga masih ingat rute-rute utamanya sehingga saya tinggal mencocokkan peta di otaknya dengan peta yang tersedia di Mikrosop (yang bisa salah karena versi yang kupunya udah kuno, tahun 2001). Akan halnya Janti, kepiawaiannya di dalam memasak sembabat dengan isteriku kalau tidak lebih lihay di dalam beberapa macam masakan, misalnya ayam "teriyaki" yang semalam dimasaknya uenak sekhalei rek. Saya beri tanda kutip karena Janti menamakannya ayam merah dan untuk saya rasanya sih seperti chicken teriyaki.
Jam 4 kami bangun, makanan pagi sudah disiapkan semalam sebelumnya oleh kedua nyonya sehingga tinggal dihabek. Sambil membongkar tenda, satu-satunya kerjaan utama di pagi hari tersebut, saya memasak air untuk kopi dan teh. Tenda selesai dibongkar, lahan sudah bersih, kopi dan teh siap untuk diserudut dan kesempatan terakhir ke WC dimanfaatkan supir serta keneknya. Satu eror dilakukan bojoku yang masih ngantuk, maklum jam 4 tubuhnya mengira sedang di atas therm-a-rest :-). Tenda sudah selesai dilipat digulung, ternyata kacamatanya ketinggalan di dalam dan untunglah, kaga apa-apa katanya ketika ia bongkar lagi sang tenda. Tepat jam 5 kami cabut ke arah selatan keluar dari cagar Cape Breton menuju kota bernama North Sydney dimana terletak 'ferry terminal' kepunyaan Marine Atlantic, operator ferry ke Newfoundland pulang pergi. Route yang kami tempuh mudah dan 'scenic', terlebih karena matahari pagi sudah kepengen nongol di pantai timur di atas Samudera Atlantik yang berada di sisi kiri mobil. Ada suatu penyeberangan pakai ferry kecil, mirip kapal tambang di sungai, yakni di teluk St. Ann's Bay. Sistim ferry-nya unik, mereka akan berangkat 5 menit setelah mobil pertama naik ke atasnya. Lamanya penyeberangan beberapa menit saja, cukup untuk saya keluar mobil, ambil foto, balik lagi, sampai ke seberang. Bagusnya ferry tambang ini, 24 jam sehari operasinya, kaga seperti perahu tambang di penyeberangan Pangumbahan, Sukabumi yang kalau kita sampai udah kemalaman, terpaksalah tidur di pinggir kali (konon katanya sekarang sudah ada jembatan sehingga membuat penyu jadi pada THP, The Hurting Penyu).
Kembali ke cerita ferry beneran North Sydney - Port aux Basques, sesampai di dermaga, tanya-jawab sebentar urusan reservation kami. Lalu bayar 200-an dollar sahaja, sejalan. Inilah salah satu komponen biaya yang perlu ente perhitungkan bila namamu bukan sugiharto dan ingin ke Newfoundland naik mobil. Ongkos untuk mobil sekitar $ 75-an, yang lainnya biaya penumpang dewasa dan anak-anak. Antriannya cukup panjang, tapi tidak seramai atau segila BC Ferry ketika terakhir kami naik ferry dari Vancouver ke Victoria di pulau seberangnya dimana kami harus nunggu berjam-jam. Kapalnya, MV Caribou cukup besar, beratnya 27 ribuan ton, berkapasitas penumpang 1200 orang, 370 mobil plus 70 truk gandengan. Jarak yang ditempuh dari North Sydney ke Port aux Basques sekitar 180 km, sedemikian sehingga dengan kecepatan kapal 30-an km/jam, kami tiba sekitar jam 2 siang waktu setempat. Untuk informasi Anda, beda waktu antara Nova Scotia dengan Toronto 1 jam lebih awal, antara Newfoundland dengan TO, 1.5 jam, mereka lihat matahari terbit duluan.
Bila Anda sudah sampai ke tayangan ini, mestinya tahu bahwa seri yang kelima saya tayangkan dari atas kapal MV Caribou, trims kepada jaringan nirkabel (wireless) di kapal, yang terbuka untuk dipakai oleh umum, kataku :-). Ketika saya belum tahu, saya memakai terminal/displei gratisan yang tersedia di kapal, hanya dibatasi per pemakaian 15 menit. Karena lalu-lalang terus di sekitar daerah itu, saya menjadi maklum bahwa 'net-addict' di Kanada ini sudah bukan alang kepalang banyaknya sejak Bang Jeha suka menulis di Net :-). Seriusan, warga Kanada adalah salah satu penghuni planit bumi yang paling memanfaatkan teknologi Internet. Jadi tepuklah pundakmu kalau sejak tadi ente masih terus di depan kompi. Akan halnya saya, sekian dulu sebab tepat jam 7:30 sore, kami sudah mendarat dengan selamat di Berry Hill campground, Gros Morne Park, Newfoundland. Angka di trip-meter mobil menunjukkan 3030 km plus 180 km di pelayaran, puji Tuhan dan para malaikat-Nya, kami berhasil tiba di cagar alam aduhai ini yang selama siang terbayang malam terimpi oleh si Benso dan Janti :-). Sampai jumpa di kisah mendatang, bai bai lam lekom.