Anda yang sudah mengikuti ketujuh seri tayangan serial ini tentu mulai maklum dan manggut mengapa warga Kanada termasuk pemakai Internet tertinggi di dunia. Nah di kampung yang luasnya selemparan batu seperti Rocky Harbour, mungkin tak ada di peta kepunyaanmu, ada Internet cafe-nya. Itulah sebabnya Anda beruntung dapat mengikuti dongenganku ini, boleh dikata, 'live'. Bayangkan waktu Christopher Columbus menemukan benua Amerika, barulah beberapa bulan kemudian beritanya sampai ke para prennya di Spanyol. Tetapi si Jeha ame bininye nyampe di atas Gros Morne Mountain, di hari keesokannya Anda semua sudah ber-tsk-tsk-tsk mengagumi kesintingan kami :-). Itulah sebabnya kunasihatkan kepada Meilisa dan Clarisa yang masih kinyis-kinyis, untuk menikmati hidup, jalan-jalan hiking 16 km naik turun gunung dan tidak menunggu-nunggu sampai mereka berusia 57 tahun ketika otot minta ampun :-).
Hari ini, Sabtu 28 Agustus, dengan sedemikian banyaknya otot-otot yang menjerit menyerah dan mau istirahat dahulu, kami isi acara di pagi hari untuk .... menyuci baju. Kebetulan kemarin ketika mencari resto di Rocky Harbour, ketemu suatu laundromat alias binatu umum. Si bojo sudah dari Toronto menyiapkan dua kantong kecil 'detergent' untuk dua load cucian, satu bagi keluarga Benso dan satu bagi kami. Dengan demikian, untuk seminggu mendatang, kami akan tetap berpakaian bersih dan CD juga tidak perlu dibalik seperti kami dengar suka dilakukan anak-anak Indonesia di perantauan :-). Selain makanan dan perbekalan kemping, memang kami juga sudah merencanakan untuk membawa pakaian a la kadarnya dengan target sekali nyuci di tengah perjalanan. Nah, si nyonya pemilik laundromat mengkonfirmasikan bahwa pren ente manula Jeha dan Cecilia sintings sebab beberapa hari yang lalu ada wong Amrik yang manjet gunung Gros Morne, jato, kojor dut :-(.
"Bull moose," jerit si Benso yang sedang menyupir ketika kami pindah lahan dari Berry Hill ke Shallow Bay lantaran campground pertama tersebut akan ditutup lebih awal. Ada bagusnya juga sehingga kami akan menginap mencobai 3 campground, masing-masing 2 malam dengan total 6 malam. Satwa-satwa di cagar alam ini selain banyak jumlahnya, juga rupanya sering nongol. Ketika kami baru tiba di Berry Hill, petugas cagar di kantor memberitahukan bahwa di hari itu ada dua 'bear sighting' di trail dekat campground. Di malam pertama pulang dari mandi pancuran atau 'shower', dua ekor moose sebesar kuda keluar dari campsite 106 (kami di campsite 104). Moose jantan yang dilihat Benny keluar dari semak-semak, menyeberang tepat di muka mobil kami dan untungnya Benny sudah melihatnya dari jarak cukup jauh sehingga keburu ngerem mobil. Kalau saja ketabrak kebayang bentuk mobil akan menyerupai gambar di logo tanda lalulintas yang bermakna 'awas moose'. Tanda lalinnya lucu, ada gambar moose di sebelah kanan, kaga apa-apa masih berdiri, gambar mobil di sebelah kiri ringsek penyok ruksak. Kalau ente kaga hati-hati, tidak mustahil mobilmu bakal kaya begitu tampangnya sehabis nabrak moose.
Tujuh hari di perjalanan, udara cerah terus di setiap campground kami, boleh dibilang mujizat yang hanya mungkin terjadi oleh karena doa-doa Anda. Eh eh eh, keampuhan doa kalian semakin terbukti ketika di hari ke delapan di campground Shallow Bay, hujan turun membasahi bumi dari mulai sehabis makan siang sampai keesokan paginya. Tak salah lagi, hari itu sudah direncanakan sebagai hari istirahat kami melemaskan mengendorkan otot yang kejang-kejang lewat balsem dan Bengay (merek cream bikinan Pfizer untuk muscle-pain). Terpal plastik yang saya beli ketika tahun lalu kemping ke Winnipeg dan selama ini masih "perawan", mulai kami manfaatkan di perkempingan kali ini. Luasnya cukup untuk menaungi seluruh daerah meja piknik sehingga hidangan makan malam berupa spaghetti a la Janti dapat kami nikmati tanpa perlu berbasah-basahan.
Campground Shallow Bay ini sebetulnya strategis karena terletak persis di tepi Samudera Atlantik, tepatnya di daerah timur laut teluk alaihim Gulf of St. Lawrence yang luasnya ratusan ribu kilometer persegi. Ketika suatu saat saya mau mendongeng mengenai Pulau Jawa, saya mencari-cari padanan propinsi atau daerah di Kanada yang pas sama luasnya dan ternyata Newfoundland kira-kira seluas Jawa. Sejak itulah saya bercita-cita ingin ke pulau ini :-). Seperti saya singgung di atas cuaca di hari pertama di Shallow Bay di-design untuk beristirahat, tidak untuk berenang. Setelah selesai makan malam, saya menyelesaikan dongengan ini dan membaca buku canoeing si Kevin Callan. Rakyat menonton film sinting (kata mereka) berjudul 'Without a Paddle' lewat laptop si Benso alias di dalam mobil a la 'drive in theatre'. Dari ketawa-riuh dan komentar di belakang saya yang duduk di depan, memang rupanya film itu khusus buat keluarga sintingers :-). Sampai kisah mendatang, bai bai lam lekom.