Sudah 3 mingguan tayangan serial ini terhenti, bukan karena saya kehabisan tokoh, tetapi sibuk membaca :-). Tokoh saya kali ini adalah suatu buku, berjudul Codependent No More, yang ditulis oleh Melody Beattie, seorang yang pernah terluka hati. Mengapa ia terluka? Ia bercerai dari suaminya setelah menikah 10 tahun, kehilangan anaknya berusia 12 tahun yang meninggal karena kecelakaan, kehilangan rumah dan seluruh harta miliknya karena terbakar dan beberapa palu godam kehidupan lainnya. Latar belakang Melody cukup unik yakni alcoholic dan drug addict, jadi buku yang ditulisnya sarat dengan pengalaman hidupnya. Kadang-kadang kalau saya membaca suatu buku non-fiction, saya suka bergumam, bab ini ditulis untukku, atau bab itu untuk si anu. Nah, seluruh isi buku di atas ditulis untuk seorang anggota keluargaku terdekat.
Apa itu codependent? Kalau Anda cari di kamus Anda, belum tentu bertemu. Banyak sekali definisi maupun penjelasan yang kompleks karena ini menyangkut manusia yang kompleks, namun Melody mendefinisikannya sbb. A codependent person is one who has let another person's behaviour affect him or her, and who is obsessed with controlling that person's behaviour. Namun, di dalam hal pengejawantahan, si codependent kelihatan dari luar sebagai oke. Kita dapat melihatnya sebagai seorang yang sangat peduli dan baik hati dan melindungi. Tetapi apa yang terjadi adalah lalu orang yang "disayangi" menjadi seperti burung di dalam sangkar si manusia codependent. Banyak konselor menyebut codependent sebagai "penyakit" karena merupakan sikap dari hubungan dengan orang yang sakit misalnya pemabuk. Sikap ini dapat membuat kita, bila kita seorang codedependent, tidak pernah merasa damai dan bahagia terhadap diri sendiri. Ia menjadikan kita 'the hurting people'. Ia membuat kita tidak sayang dengan diri kita sendiri.
Secara panjang lebar Melody memberikan gambaran atau karakteristik manusia codependent. Inti sari yang saya lihat ada di anggota keluarga saya adalah 'to rescue, to persecute, feel victimized'. Jadi ia selalu membantu, menolong, melindungi orang yang dikasihi dan dicintainya (dari persepsinya tentu), lalu ia menyalahkan orang yang ditolongnya itu, di-moring-moring-kan, dimarahi, dan setelah itu ia merasa sebagai korban, tidak dihargai, sering tercampur dengan rasa bersalah juga. Melody menyebut ke tiga sisi itu sebagai 'drama triangle' dan bukanlah suatu 'act of love'. Saya setuju sebab itu yang saya lihat terjadi di lingkungan anggota keluarga saya.
Melalui bagian kedua bukunya, di bab-bab berjudul 'detachment', 'don't be blown about by every wind', 'set yourself free', dst. ia menerangkan bagaimana seorang codependent dapat berhenti bersikap demikian. Nah, bila Anda mengetahui ada seorang codependent yang dapat Anda bantu, mungkin tokoh THP kali ini :-), buku berjudul di atas dapat membantu Anda sebab isinya cukup bagus menurut saya dan tidak membosankan membacanya. Kalau Anda tinggal di sekitar Toronto Anda dapat meminjamnya dari saya :-). Salam dan Selamat Paskah sekali lagi.