Kriingggg ... kriinngggg ... "IBM Lab, jusni speaking." "Jusni Hilwan, this is V...F... calling." Demikian sapa seorang teman saya yang memang suka menelepon dari waktu ke waktu. Gayanya khas dan selalu ceria. "Oh hi V. how are you doing?" "I need your prayers again." "Why, what happened?" "I got cancer." ... "No, you're kidding me." "I am not kidding you, I am lying in bed in a hospital in R.H. and the doctor just told me I've got liver cancer." "Oh no, have you told your wife?" "Not yet, you are the first person I called, I need your prayers." "I definitely will pray for you. How are you feeling now?" "I am ok, we are going to die anyway. I still remember the last time we met at Pizza Hut, you told me to do a medical check." "Yes, I remember; V. when you tell your wife, please don't use words like dying. Just share what the doctors have told you." "Yes, I will speak to her matter of factly." "Good."
Ya, begitulah dialog saya dengan V. kemarin pada saat saya meski sedang cuti ngantor juga untuk melakukan satu dua keperluan pribadi. Ia mantan anak buah saya. Suatu ketika, pada jaman kering kerontang, "7 tahun" masa panceklik yang terjadi di perusahaan kami, ia "diusulkan" untuk 'say goodbye'. Benar, istilah politisnya adalah 'rightsizing' atau 'downsizing'. Seperti pernah saya tayangkan di beberapa serial ini, mereka yang terkena 'downsizing' menjadi manusia terluka, paling sial kehilangan PD, nasib jelek "berangkat duluan". V. ini sebetulnya anak yang rajin, hanya memang ia sedikit resah, mungkin karena ambisius, maklum jauh lebih muda dibanding saya. Jadi ia lalu terpilih menjadi "mangsa". Sejak ia keluar, dari waktu ke waktu ia menelepon dan kami makan berdua di Pizza Hut, salah satu restoran favorit kami. Sedikit demi sedikit PD-nya kembali dan ia memang bekerja lebih-lebih rajin lagi. Saya sering mengingatkannya, "V. remember, balance your life". Itu memang berusaha dilakukannya. Tetapi, beberapa bulan lalu, entah mengapa, setelah ngobrol ke barat ke timur, indera ke 6 saya mengatakan, "V. when was the last time you did medical check?" "Oh, I don't know, I don't remember." "If I were you, I would do it because we are getting old, and you never know."
Semalam waktu saya menyambanginya di rumah sakit, saya jadi tahu ia tidak melakukannya atau menyepelekannya. Baru sesudah ia jatuh sakit, muntah-muntah dan masuk rumah sakit dan diperiksa, diagnosa dokter seperti itu. Tetapi ia memang masih ingat pertemuan terakhir dan usul saya kepadanya. "You were right again," katanya sedikit sedih. Ya, ia berkarya di bidang penjualan, marketing istilah kerennya dan karena mempunyai sedikit pengalaman, saya suka berbagi cerita dan memberi satu dua nasihat. Kebetulan ramalan saya sekali-sekali menjadi kenyataan, maka ia sering berkata, "How right you are." "I have been there V., so it is only logical that what I experienced you will get too."
Saya berpikir beberapa kali sebelum membagikan pengalaman hidupku ini. Karena saya percaya akan kuasa doa, maka saya menayangkannya dengan permohonan kepada Anda semua, terutama yang ber-cyber-rosario, agar mendoakan sahabat saya V.F. supaya operasinya beberapa hari lagi dapat berhasil. Di ujud cyber-rosario saat ini, yang terakhir ditayangkan Awi bin Jeffry, tidak ada untuk kesembuhan yang sakit atau peringanan penderitaan mereka. Tolong ditambahkan deh Wi, matur nuwun. Terakhir, mau kotbah sedikit. Bila Anda merasa hidup Anda kurang seimbang, kerja mulu dan lupa rekreasi/olahraga/santaian, dan Anda tidak ingat kapan terakhir memeriksakan kesehatan, lakukanlah itu. Terima kasih sebelumnya atas doa-doa Anda bagi temanku V.F. Salam dari Toronto.