Barangkali Anda sudah bosan mendengarnya kalau sekali lagi saya katakan, korban dari perceraian pasangan suami-isteri adalah anak-anak. Anak-anak ayah ibu yang sudah bercerai jelas menjadi 'the hurting people'. Tadi pagi saya mendengar radio BBC yang a.l. memberitakan, manusia di planit bumi ini yang terjangkit HIVirus sudah mencapai 30 juta dan SETIAP HARI 16000 orang terkena virus itu. Jadi para epidemiologist memang semakin dibutuhkan. Tidak heran kemarin dulu keponakanku yang bersekolah di Amrik dianjurkan konselornya untuk mengambil spesialisasi itu.
Namun, kalau dikatakan bahwa anak-anak korban perceraian lebih besar dari angka 30 juta, dan setiap hari 16000 pasutri bercerai, saya yakin Anda tidak akan terperanjat. Bercerai kan biasa, apalagi di Amrik dan Kanada, fifty- fifty sekarang kemungkinannya. Tetapi, kalau saya katakan lebih dari 16000 'hurting people' setiap hari melakukan tindakan kriminil, barangkali Anda baru akan mulai ikut melamun, apalagi kalau Anda menjadi korban tindakan kriminil dari THP ataupun mengenal keluarga THP.
Saya memang tidak sedang menjadi korban, meskipun pernah, tapi dari waktu ke waktu saya bertemu dengan "setengah eks pasutri" dan disuguhkan cerita anak-anak mereka yang kalau tidak 'toxic' terhadap keluarga, yah terhadap masyarakat alias kasarnya menjadi buaya, bandit, jagoan. Menyedihkan berdialog dan berdiskusi dengan mereka. Hampir semua mengalami rasa malu, rasa bersalah, rendah diri, dan segala macam perasaan negatif lainnya.
Seperti halnya terhadap HIVirus, banyak yang dapat kita lakukan di dalam kita hidup agar risiko terkena sang virus menjadi kecil sekali atau mendekati nol. Demikian pula prinsipku, banyak yang dapat kita lakukan, apalagi bila kita masih lajang dan 'available' untuk mempersiapkan diri, agar kita tidak ikut membantu memproduksi anak-anak THP, terlebih agar diri kita sendiripun tidak menjadi THP yakni dengan menjaga keteguhan janji perkawinan kita. Saya tidak mengatakannya mudah, tetapi risiko atau akibat bercerai mahal sekali bayarannya, baik bagi diri keluarga bersangkutan, maupun bagi masyarakat. Bila Anda mampu membantu anak-anak THP, dimana saja Anda berada, lakukanlah di dalam batas-batas kemampuan Anda. Mereka masih mempunyai harapan untuk sembuh dari luka hatinya. Semoga. Salam dari Toronto.