The Hurting People XXXV

Sekali-sekali, ada temanku di kantor yang bertanya karena tahu saya suka naik sepeda ke kantor yang letaknya di pusat kota Toronto dan merupakan salah satu persimpangan tersibuk di Kanada :-). "Jusni, where are you riding, on the street or on the sidewalk?" "Oh, I ride on the road, it's not fun to ride on the sidewalk," jawabku. Memang bersepeda di jalan yang sebetulnya untuk pejalan kaki itu bego sekali, berenjul-berenjul karena sambungan di antara kotak-kotak coran semen bagi pejalan kaki. "Isn't it too dangerous to ride along the roads to our office?", kata satu dua anak bae yang sebetulnya ingin menasihatiku untuk berhati-hati. "Well, life is a risk anyway, if your time is up, it doesn't matter where you are riding or what you are doing." kata saya lagi mencoba berfilsafat :-).

Nah, cerita mengenai filsafat itu, yang tidak dianut oleh seorang opa bernama Clyde Barnaby sedang masuk di koran Toronto Star hari-hari ini. Clyde yang berusia 73 tahun, setiap hari mengendarai sepedanya membawa kedua anjingnya (yang kecil mungil) di atas sepedanya ke suatu taman. Ia tidak berani untuk mengendarai sepeda di jalan raya tetapi di jalanan orang atau sidewalk. Minggu lalu, seorang remaja "toxic" berumur 14 tahun yang sedang dikejar polisi menabrak Clyde sehingga ia tewas seketika bersama kedua anjingnya :-(. Ternyata Clyde yang beristerikan Marion selama 44 tahun, suami terpuji dan teladan masyarakat. Kehidupan keluarganya harmonis dan mereka saling cinta mencintai atau belum bosan "pacarannya" meski sudah puluhan tahun lamanya:-). Meninggalnya Clyde yang sering menolong dan ramah kepada tetangganya, akibat- nya, selain membuat Marion jadi THP kelas berat, membuat banyak orang lain di kota ini ikut-ikutan menjadi THP. Tetangganya sudah jelas. Ibu si remaja terus menangis selama sidang pengadilan awal untuk menentukan apakah anak itu perlu ditahan atau tidak. Ada 3 penumpang remaja lainnya, konon yang 2 awewek dan tidak termasuk ke dalam kambrat si maling sebetulnya. Kepala sekolah mereka menjadi THP juga. Yang mungkin tidak logis bagi Anda bila Anda tidak mempunyai empati sama sekali, pemilik mobil van Plymouth Voyager yang dicuri si remaja "toxic", Mike and Debbie Serio ikut menjadi THP. Debbie sesambatan di kantornya, Mike berulang-ulang menonton tayangan berita di TV mengenai kecelakaan itu karena masih "tidak percaya" dan menyesali mengapa atau apa yang dapat diperbuatnya sehingga mobil tidak tercuri dan tidak dikemudikan si remaja (namanya tidak boleh diberitakan di koran, hukum bernama Young Offender's Act melarang hal itu).

Sebelum van itu menabrak Clyde, ia masih menabrak sebuah Mercedes, yang supirnya, Ed Clarke, terluka dan harus masuk rumah sakit dan jadi THP. Ed sekarang sering mengalami 'flash' dan sukar untuk tidur. Polisi yang mengejar si remaja, beberapa orang, menjadi THP kelas berat. Kog? Yah, di kota ini, polisi tidak boleh sembarang mengejar, apalagi mengeluarkan pistol. Semuanya ada prosedurnya dan aku tidak main-main atau nyindir. Begitu seorang polisi akan melakukan pengejaran, ia harus melaporkan kepada seorang atasan bagian komunikasi. Sang atasan diberikan terus data terkini dan bila ia menganalisa bahwa pengejaran berbahaya (bagi masyarakat di sekitarnya), ia tidak boleh mengijinkan pengejaran diteruskan atau dilakukan. Konon, van tersebut sudah melanggar 3 lampu merah sebelum menabrak Clyde. Seharusnya, menurut prosedur, pengejaran sudah berbahaya alias sang sersan harus menyetop. Nah, seluruh kantor polisi itu, Divisi 54, sedang diselidiki atau diperiksa pengeterapan prosedur mereka dan bila para polisi itu memang salah, mereka akan mengalami tindakan disipliner.

Masih banyak lagi kaum THP karena ulah remaja "toxic" di atas yang dapat saya ceritakan dan bila Anda membaca bagaimana kesedihan yang melanda Marion kehilangan suami, sahabat, pengawal, kekasih, ayah anak dan kakek cucunya, Anda dapat ikut menangis atau paling sedikit bersedih. Karena bukan maksudku menambah THP akibat kisah Clyde, sudah cukup banyak THP di kota Betawiku, thanks to our most hated Suharto, sekian saja kisah kali ini. Salam dari TO.

Home Next Previous