Apakah Anda mempunyai mobil dan pernah dicuri? "Ngga punya Mas," kata Harris de Mello Sunyoto warga Net ini yang sehari-hari naik bis dan kereta api. Yah, Harris bukan saja sudah membaca semua buku Anthony de Mello, ia pun hapal :-) sebab kulihat ia mendapat saingan berupa tayangan berisi kutipan de Mello. Memang kalau Anda tidak mempunyai mobil, Anda tidak akan menjadi THP karena mobil dicuri. Meskipun mobilku pernah dicuri, tetapi saya hanya menjadi THP selama satu dua jam saja :-) sebab sesudah itu kami mendoakan terus sang pencuri agar mereka selamat dan tidak sampai mengalami kecelakaan di dalam menikmati mobil kami. Yah, saya memang menduga bahwa pencurinya adalah anak-anak 'toxic' guna dipakai 'joy-riding' alias begitu bensin habis mobil akan ditinggalkan mereka. Betul saja, mobil kami "nongol" lagi di pinggiran jalan di kota Toronto ini setelah 5 hari dipakai keliling kota sebanyak 500 km :-). Coba saya bertanya lagi, apakah Anda pernah mencuri mobil atau mempunyai teman pencuri mobil? :-) "Amit-amit Mas, jangan menghina dong meski banyak di antara kami tinggal di kota rampok bernama Betawi," protes sebagian anak bae warga P-Net. Syukurlah. Saya pun belum pernah mencuri mobil tetapi banyak ortu temanku yang anaknya pencuri mobil dengan segala ke-THP-an mereka.
Jadi, saya sudah melihat dari 2 sisi, sisi si korban tercuri, sisi ortu anak pencuri. Minggu lalu saya membaca lagi kisah seorang ibu sendirian yang anaknya ditembak mati oleh polisi ketika membawa mobil curian. Ia termasuk THP kelas superberat. Soalnya, ia yang melaporkan kepada polisi bahwa anaknya sedang mengemudikan mobil curian. Tidak berapa lama sesudahnya, polisi menemukan sang anak plus mobil dan mengejar si anak 'toxic'. Tentu saja ia tidak mau berhenti dan karena ia mengebut melarikan diri maka polisi yang mengejarnya mengambil keputusan untuk "melumpuhkannya". Sayang maksud itu sedikit "ngaco" alias tembakan yang dilepaskan fatal dan sang anak tewas, aut. Ibu dan adiknya menjadi setengah sinting, traumatis dan terus menyesali diri maupun polisi, mengapa hanya untuk urusan mobil beberapa ribu $, anaknya yang sebetulnya "anak baik" mesti dibunuh :-(.Sekarang ia sedang berjuang menuntut keadilan agar si polisi "ringan pistol", diajukan ke pengadilan.
Kembali ke teman-temannya Bang Jeha yang anaknya maling mobil, malam ini saya bertemu dengan seorang "yangti" namun bukan Yangti Wuri kesayangan arek Suroboyo :-). Ya, sebut saja namanya Wilma sebab pasti tidak ada anak P-Net bernama itu, sedikitnya yang pernah diucapi selamat ulang tahun oleh Mo Lex maupun yang pernah mengirimkan formulir pendaftaran mereka. Wilma memang seorang grandma dan beberapa palu godam kehidupan sedang menimpanya. Anaknya, seorang ibu sendirian dari si cucu 'toxic' beberapa bulan lalu meninggal terkena kanker usus besar. Jadi si cucu yang sudah tidak mau bersekolah lagi dan mengisap ganja, tinggal bersama dia. Nah, si cucu sempat 2 kali mencuri mobil, yang terakhir ketika ibunya dioperasi. Nasib sedang sial, ketika mobil curian ia bawa ke tempat cuci mobil (car wash), polisi bermata jeli juga sedang mencuci mobil dan rupanya curiga melihat sang cucu. Tertangkap. Doi dikenakan hukuman harus menjalankan apa yang namanya 'community service' atau bekerja di suatu tempat yang ditunjuk pengadilan selama 25 jam. Memang ringan sekali karena ini baru 'first offence' alias kejahatan pertama. Nah, Yangti Wilma sedang ketakutan dan sedih karena si cucu tidak mau alias masa bodoh dengan hukumannya itu. Wilma yang repot kesana-kemari mencari institusi yang mau mempekerjakan doi. Dapat katanya, di suatu gereja :-). Lalu ia harus terus mengingatkan cucunya untuk melapor dan mulai bekerja di gereja itu. Tak digubris sehingga Wilma berhadapan dengan daku.
"Why you are doing all of that Wilma?," tanyaku. "So that he will not go to jail because if he forfeits his community service and doesn't finish it by end of July, they will put him in jail," katanya. "Do you know that you are rescuing your grandson? He is the one who stole the car and got the punishment. He is responsible to see that he serves his sentences." Wilma terdiam, tetap sedih tentunya sebab tak terbayangkan kalau cucu tersayang harus mendekam di dalam sel. Aku ganti siasat. "OK, if you think that is the right thing to do, to help him and to urge, if necessary hassle him to start his community service work, then DO IT. If it makes you feel better doing that, keep on. I will only say this. Rescuing is a hardwork and you could be exhausted in the long run. It may work but from what I have seen, rescuing seldom worked. So do again what you think is best for you and your grandson and if things do not work out, we will talk again."
Jadi kalau Anda tidak memiliki mobil, berbahagialah sebab Anda tidak akan menjadi THP ataupun menyebabkan para ortu THP. Lho Mas, habis kemana-mana naik apa? Kabar baik untukmu sebab baru saja dimuat di Kompas Online hari ini, becak diperbolehkan lagi beroperasi di Betawi. Naiklah becak dan Anda membantu "kolega" Bang Jeha para pengayuh becak. Mas, itu kan l'exploitation de l'homme par l'homme. Yah, itu kata Bung Karno tetapi dia tidak pernah datang ke Toronto sini melihat bagaimana orang Kanada pun menarik becak alias 'rickshaw' di downtown kota kami :-). Salam dari Toronto, selamat mbecak rek.