The Hurting People XLV

Anda warga P-Net ini mungkin masih ingat waktu dua tahun lalu saya menulis ringkasan buku 'Teresa of The Poor'. Kalau Anda masih ingat isinya, tentu Anda tahu bahwa Mother Teresa yang lahir di kota Skopje, Yugoslavia, adalah dari etnis Albania. Entah berapa tekunnya beliau sedang berdoa bagi seluruh warga di bekas negara dan tanah airnya itu :-(. Seperti Anda juga tahu, pemboman yang sedang dilakukan oleh NATO adalah karena dibunuh-bunuhinya rakyat jelata etnis Albania oleh serdadu Serbia termasuk oleh para "pam swakarsa"-nya alias pembunuh-pembunuh profesionil.

Yang mungkin tidak atau belum Anda ketahui adalah, si tiran Slobodan Milosevic adalah THP berlatar belakang 'bunuh diri', hal yang baru saja saya kemukakan di serial THP ke 44. Ayahnya seorang pastor yang di-PHK alias diberhentikan dari jabatannya sebagai pastor dan bunuh diri. Ibunya seorang guru yang mati gantung diri dan seorang paman favoritnya, menembak otaknya hingga amblas. Jadi tidak heran kalau si Slobodan sedang melakukan tindakan yang bukan saja toxic untuk rakyat sedunia, terlebih untuk dirinya sendiri sebab ia dari keluarga "nekad" model begitu. Baru saya bercerita soal anak-anak toxic di jalan raya, hari ini koran Toronto Star berduka alias banyak THP-nya karena seorang pegawainya mati ditabrak kemarin oleh anak toxic berumur 21 tahun yang kabur dari pemeriksaan alkohol di jalan (RIDE spot check, 'Reduce Impaired Driving Everywhere').

Bila Anda berkata, bunuh diri adalah turunan, Anda mengulangi suatu mitos. Bunuh diri bersifat individualis atau tidak mempunyai faktor keturunan. Hal ini menyangkut reaksi sang individu terhadap stress yang dialaminya. Orang yang melakukan bunuh diri atau ingin membunuh dirinya sendiri, juga bukan selalu orang yang sakit jiwa. Yang pasti mereka warga THP. Mereka tidak sanggup lagi menghadapi beban hidup pada saat itu. Dr. Bryan Tanney, pendiri 'Suicide Information and Education Centre' di Calgary, Kanada, berkata bahwa profil dari seorang yang mencoba melakukan bunuh diri atau berhasil membunuh dirinya adalah individu yang hidupnya dilatar-belakangi keputus-asaan dan stress yang hebat. Umumnya bukan satu hal yang menjadi pemicu tetapi suatu sejarah persoalan di dalam hidupnya. Namun, satu hal yang mengerikan yang dikatakan oleh Dr. Tanney adalah mengenai profil seorang anak yang tidak pernah mengalami hidup susah atau hidupnya serba nyaman. Bila suatu ketika, anak seperti ini menghadapi kemalangan atau peristiwa dramatis, ia dapat berkata, "Aku tak sanggup menghadapi ini." Bukannya ia berusaha untuk keluar dari "jurangnya", ia memilih jalan pintas alias menghabisi nyawanya sendiri.

Jadi bagi Saukiu yang sedang diembat orang karena tayangan tidak sensitifmu, yang serba meng-generalisasi pedagang keturunan Tionghoa, bertabahlah bila dikau sedang diembat termasuk dikirimi email berisi virus :-). Maybe you don't deserve it but some people thought you do. Sesudah banyak berdoa dan ingat apa yang dikau tulis di epilog tayanganmu (bahwa kita tidak bisa mengubah orang lain), berusahalah keluar dari "jurang" yang kau gali sendiri, tanpa menjadi THP karena ikut Paroki-Net :-). Salam dari Toronto, kali ini bukan hanya untuk para pasutri ME :-), tapi 25% warga yang sudah menyumbang.

Home Next Previous