Need for Power (KTKTK IV)

Anda yang tinggal di tanah air saat ini mungkin berkata, "Hmm, aku sudah tahu apa itu power, napsu untuk berkuasa dan memenangkan pemilu." Ya, memang itu salah satu bentuk atau contoh dari kebutuhan akan power. Power yang merupakan penguasaan diri seorang manusia atas manusia lainnya membuat orang (yang dikuasai) sering menjadi kwatir, ngeri dan takut, seperti saya contohkan di dalam kisah terakhir PAB CCI :-). Namun kebutuhan seorang manusia untuk power bukan hanya dalam hal negatif itu saja. Penghargaan yang diberikan orang lain, kepuasan mencapai sesuatu, lulus dengan gemilang dari ujian sarjana, dsb., juga memenuhi kebutuhan akan power itu. Puas dengan diri sendiri, adem ayem, juga merupakan kebutuhan akan power yang terpenuhi. Kata orang sini, "Pat yourself in the back." Hal ini terjadi kalau saya sudah selesai berenang rutin saya sebanyak 1 km. I am pleased with myself. Ya, olahraga, baik sendirian terlebih yang kompetitif seperti badminton, sepakbola, dsb, juga merupakan sarana dimana manusia dapat memenuhi kebutuhannya akan power. Power tidak harus selalu berasal atau diberikan orang lain. Seperti pernah saya ceritakan, salah satu 'high' saya dan mengapa saya senang menjadi programmer adalah kalau saya menemukan bug atau kesalahan di suatu program, baik program saya sendiri atau program yang ditulis orang lain. Saya akan berkata kepada diriku sendiri, "Yesss," :-), dan kalau bug-nya jenis rumit atau sudah berdoa sebelumnya tentu saya tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Santo pelindung programmer :-).

Saya kira contoh di atas sudah cukup bagi Anda untuk memaklumi bahwa semua manusia, laki-laki perempuan mempunyai kebutuhan akan power dan tentu tidak sama dari yang satu ke yang lainnya. Orang yang kebutuhannya ekstrim, akan melakukan cara apa saja untuk mendapatkan kebutuhan itu. Contohnya setiap hari kita lihat baik di media massa maupun di cyberspace. Bayangkan kalau suami isteri, kedua-duanya mempunyai kebutuhan yang ekstrim akan power dan masing-masing tidak mau mengalah (tentunya). Inilah yang dikatakan oleh Dr. Glasser di dalam bukunya Control Theory, penyebab banyaknya pernikahan berantakan. Kebutuhan untuk power sering bertentangan dengan kebutuhan yang sudah saya singgung di tayangan terdahulu 'Love and Belonging'. Orang menikah adalah untuk memenuhi kebutuhan itu tetapi begitu sudah menikah, ketika masa "bulan madu" telah lewat, dilandasi kebutuhannya akan power ia lalu mulai melakukan pengontrolan atas pasangannya. You got the idea? Nyang namenye cinte jalan minggir-minggir deh, kata anak Betawi. Ya, power struggle yang terjadi di rumah tangga bersangkutan akan membuat hubungan menjadi gersang dan lalu amburadul. Yang membuat tambah runyam adalah apabila si suami atau si isteri tidak mendapati kebutuhannya akan power dari lingkungan di luar rumah tangganya. Lalu terjadi apa yang disebut oleh anak-anak sekarang, "Ngga punya PD (percaya diri) sich," low self-esteem. Sebaliknya dapat pula terjadi, karena di rumah tidak dihargai, tidak "terberikan PD", maka akibatnya suami atau isteri jor-joran di luar rumah, baik di kantor atau di sekolah/akademia, dengan akibat ia lalu pulang ke rumah hanya untuk "tidur" :-(.

Sudah kepanjangan kotbah meski hari ini hari Minggu :-) dan sudah ada yang bertanya, "So what?," maka saya perlu mengaitkannya lagi dengan diriku. Ya, saya butuh power dan kebutuhan ini memang lebih besar dari 'love and belonging' saya, tetapi tidak sampai ekstrim. Saya beri angka 4 deh dimana kebutuhan saya akan 'love belonging' adalah 3. Nah, sebaliknya dengan isteriku, ia mengaku (dan boleh dibagikan kepada Anda katanya) bahwa kebutuhannya akan 'love and belonging' 4 tetapi akan power adalah 3 atau average. Ini memang mempengaruhi hubungan kami berdua yang sejauh ini sih oke oke saja alias hepi hepi wae gitu :-). Jadi mengetahui bahwa isteriku juga membutuhkan power meski tidak sebesar diriku, membantu di dalam kedua kelasi ini melayari bahtera pernikahannya. Di tayangan berikutnya akan saya lanjutkan dengan kebutuhan lain yang juga mempengaruhi hubungan antar manusia. Semoga dapat membantu, terlebih bila Anda sedang dalam tahap hitung kancing 'KTKTKawin' :-). Salam dari Toronto terutama kepada para lajang dan mojang di Paroki-Net.

Home Next Previous