Let's Have Fun (KTKTK VI)

Apa reaksi Anda kalau ada orang yang berkata kepada Anda, "Let's have fun," atau "Mari kita bermain-main yuk?" Apakah Anda akan langsung menjawab dengan nada positif, atau lihat-lihat dulu, atau mengernyitkan dahi? Fun adalah kebutuhan manusia yang kelima (empat lainnya sudah saya tayangkan) menurut Dr. Glasser, bapak Control Theory. Meskipun beliau mengatakan fun adalah the reward for learning, menurut saya, hal-hal yang dapat menggembirakan hati ya termasuk kedalam fun.

Jelas saya mempunyai kebutuhan bermain-main ini dan orang yang kenal saya pribadi sering menyebut saya 'jail' (istilah Betawi). Kalau Anda berkomunikasi dengan saya di japri, mungkin Anda pernah atau serimg mengalami kejailan saya :-). Namun dibandingkan dengan Cecilia, kebutuhan saya akan fun lebih kecil dibanding dia. Kalau tidak disemangatinya, saya "malas" untuk "cari susah" pergi canoe camping maupun ikut winter festival di Ottawa. Kalau saya menilai kebutuhanku 3, ia 4 deh. Ya, yang ekstrim 5 itu bangsanya yang pergi ikut bungee jumping, sky diving, night diving, dan segala macam fun "gila-gilaan" lainnya. Isteriku tidak sampai kesitu, meski nama tengahnya 'fun', Ria :-).

Ya, karena saya tahu kebutuhan Cecilia lebih besar dari saya, maka saya selalu berusaha mendampingi usaha-usahanya dalam memenuhi kebutuhan itu. Syukur atau untungnya, apa yang kami senangi banyak yang bersamaan. Coba kalau saya senang kemping ia senangnya menonton TV, kan ngga lucu, kemping masuk hutan bawa TV. Kalau saya senang bersepeda ia senangnya mengunjungi restoran, ya kapan perut saya yang sudah kegendutan ini bisa menjadi kempes kembali. Kalau saya suka berenang di air ia sukanya di kasur, kan celaka, bisa-bisa program KB kami amburadul :-). Namun, kalau Anda memang berlainan dari pacar atau pasangan Anda dalam soal fun ini, tetap Anda dapat melakukan kompromi. Contohnya ya seperti itu, kemping bawa TV, ke restoran naik sepeda, berenang di kasur air.

Kalau Anda melihat ke diri Anda sendiri dan ke sekeliling Anda, maksud saya anggota keluarga, orang tua, teman, mungkin Anda dapat memperhatikan siapa yang kebutuhannya akan fun itu tinggi, siapa yang rendah. Apa yang terjadi kalau si tinggi dan si rendah lalu mengikatkan diri di dalam tali pernikahan? Ramai ya :-). "Bu, kita mancing yuk?" "Ah ngapain susah-susah mancing, panas kepanasan, ujan keujanan, belum tentu dapet lagi, mending beli di pasar Pak." "Mas, kita ikut rombongan fitness-ku tea walk Sabtu ini yuk?" "Wuah, muacet jalanan ke Puncak kalau Sabtu, mending kita jalan-jalan di Goro aja lah Bu." Nah, saya kira Anda sudah mendapat ide bahwa kebutuhan akan fun inipun perlu dipikirkan dan disadari, terutama bagi kita yang hidup di dalam ikatan pernikahan maupun ingin untuk memasukinya. Sampai nanti, salam dari Toronto.

Home Next Previous