Keluarga Berencana Alamiah I

Sebelum kami memulai kursus KBA lewat Internet ini, kami ingin menceritakan sedikit pengalaman kami mengapa kami sampai belajar metoda KBA dan selama 6 tahun, mulai tahun 1988 s/d 1994 kami menjadi guru KBA di Toronto.

Pada tahun 1986, kami menghadap Romo Julianus Puryanto SCJ, moderator UKI pada saat itu untuk meminta pendapat beliau pribadi maupun pendapat gereja mengenai rencana Jusni untuk menjalani operasi vasektomi. Beliau menyatakan secara tegas bahwa ajaran magisterium tidak membenarkan vasektomi maupun pemakaian alat kontraseptif. Pantang berkala (periodic abstinence), yang merupakan pengejawantahan KBA merupakan satu-satunya prinsip yang direstui gereja. Konsultasi rohani ini kami lakukan karena Cecilia yang memakai pil mulai kwatir akan dampaknya bagi perempuan yang sudah tidak muda lagi. Itulah yang memicu kami untuk mulai mempelajari metoda KBA.

Masih ada dua metoda KBA lainnya yang kami ketahui diajarkan dan dipelajari orang di kota Toronto ini, yaitu Marguerite Bourgoise Natural Family Planning (Creighton Model) dan Metoda Billings atau disebut juga Ovulation Method. Keduanya memakai pengamatan lendir vagina saja sehingga kami memilih metoda sympto-thermal (ST) Serena karena merasa lebih lengkap. Sedemikian cocoknya kami berdua dengan metoda ST ini sampai kami memutuskan untuk mengikuti kursus khusus untuk menjadi guru (certified teacher-couple Serena method) dan lalu mengajar selama 6 tahun di atas.

Berkat pengalaman menjadi guru ini kami sempat berkenalan dengan banyak pasutri guru lainnya yang memilih memakai KBA meskipun mereka tidak Katolik ataupun mempunyai keyakinan iman lain. Sebagaimana halnya kami, mereka ingin hidup secara harmonis dengan karunia-Nya yang bernama kesuburan. Bila sang pasangan ingin mempunyai anak, pengetahuan bila si isteri sedang subur, berguna untuk mendatangkan kehamilan. Sebaliknya, bila mereka ingin untuk menjarangkan atau mencegah kehamilan, pengetahuan kapan saat si isteri subur membantu pengambilan keputusan. Kata guru kami waktu kami belajar (ia pernah ikut konperensi internasional guru-guru KBA), "Moslem women ovulate too, so do other women of any faith, why wouldn't they want to learn NFP (Natural Family Planning)?"

Banyak sekali hikmah dan manfaat serta kebahagiaan yang telah kami berdua terima karena mengikuti KBA. Kalau kami diminta menyebutkan satu saja, kami akan memilih 'closeness to one another', yakni menjadi lebih dekatnya kami satu sama lain sejak kami ber-KBA. Banyak sebabnya dan kalau Anda nanti ber-KBA juga Anda akan mengerti :-). Salam dari Toronto, sampai berjumpa di tayangan KBA kedua.

Home Next Previous