Bila Anda sudah mengikuti pelajaran tingkat dasar KBA, yakni dari I-XII, sudah mengikuti EBTA-KBA, sudah mulai ber-KBA dan dengan mantap dapat berkata bahwa memang KBA adalah cara merencanakan keluarga yang terbaik, Anda dapat meloncati tayangan ini atau tidak perlu lagi membacanya :-). Kalau Anda belum yakin bahwa ber-KBA adalah suatu jalan hidup bagi pasutri, kami akan mencoba di dalam satu tayangan ini untuk meyakinkan Anda.
Anda tentu dapat menerima kalau kami mengatakan bahwa KBA cara yang aman, dalam arti ia tidak memakai hormon-hormonan atau obat-obatan. Tidak ada yang dibuang atau dipotong, tidak ada yang dimasukkan ke dalam tubuh baik si wanita maupun si pria tetapi melibatkan kedua belah pihak. Karena ia melibatkan baik laki-laki yang melakukan charting maupun perempuan yang melakukan pengamatan, ia bersifat adil. Demikian pula bila sampai kehamilan terjadi, sang jabang bayi bebas dari segala pengaruh sampingan, kesabet IUD, kehantam obat, dsb. Bagi peserta KBA kesuburan bukannya momok yang menghantui siang malam, tetapi adalah karunia Yang Mahakuasa. Bila KBA dipakai untuk mencegah kehamilan dan entah karena kesalahan metoda (hampir tidak mungkin, terbukti dari banyak hasil study) maupun kesalahan si pemakai, maka bayi yang akan datang diterima dengan perasaan syukur dan terima kasih sebab memang merupakan karunia-Nya. Adalah merupakan suatu mentalitas umum para pemakai alat kontraseptif, bila bayi sampai hadir alias metodanya gagal, mereka memakai "back-up system" bernama aborsi. Tidak masuk di akal orang beriman, tetapi masuk di akal mereka.
Salah satu keberatan atau penolakan orang ber-KBA adalah dalih bahwa pantang berkala, istilah asingnya periodic abstinence, sukar, berat, menghilangkan spontanitas, dsb. Untuk yang belum pernah menjalaninya, mungkin terasa seperti itu. Tetapi sebetulnya, disitulah letak kekuatan KBA, atau "seninya", kata anak Indonesia. Mereka yang terbiasa dengan "conveniences", tinggal telan pil, tinggal sarungkan kondom, tinggal "tancap" (bila isteri ber-IUD atau 'heaven forbid' disterilisasi) sukar untuk menerima bahwa apa yang namanya pantang, merupakan hal yang baik. Tetapi bila Anda termasuk orang yang tekun dan setia menjalani pantang dan puasa yang diwajibkan bagi banyak orang beriman, Katolik dan Islam, Anda dapat mengerti hikmahnya berpantang dan berpuasa.
Bila Anda bukan termasuk kelompok yang senang berpantang dan berpuasa atau mengekang nafsu diri, tentu Anda dapat menerima bila kami mengatakan bahwa bedanya orang dewasa dengan anak kecil adalah kemampuan untuk menahan diri. Semakin seorang manusia berkembang dan menjadi dewasa, semakin besar kemampuannya untuk menahan diri. Jadi itulah, ber-KBA akan membuat Anda semakin berkembang sebagai manusia. Anda akan lebih menghargai dan kagum akan kehebatan Yang Mahakuasa, yang sudah mengatur segala symptom itu serasi dengan siklus kesuburan sang wanita. Anda akan hidup sesuai dengan yang alami, tidak menentangnya ataupun merusaknya.
Sebetulnya lagi, ini sudah bukan rahasia para pasutri yang ber-KBA, pantang berkala itu disebut 'aphrodisiac', "perangsang" yang ampuh sekali :-). Artinya hubungan seks setelah kita melalui fase subur, mirip atau terkadang melebihkan masa bulan madu :-). Mengapa? Sebab kwalitasnya menjadi lebih tinggi karena pasutri sudah lebih-lebih lagi mengenal satu sama lain. Banyak laki-laki yang enggan ber-KBA karena menghalangi spontanitas. Dapat Anda bayangkan bagaimana perasaan perempuan yang suaminya ber-KBA dan mampu menunggu masa-masa subur. Keintiman yang lebih tinggi akan terjadi, a.l. karena si wanita tidak merasa "dipakai" (used) oleh si pria. Suatu keanehan atau tidak lumrah bila pihak wanita yang enggan untuk ber-KBA sebab lebih umum pria yang tidak tahan untuk "berpuasa". Demikian banyak keuntungan yang akan terjadi baik bagi tubuh mereka, harga diri, terlebih bagi pendewasaan suami maupun diri sendiri. Bila Anda tetap masih skeptis, hanya satu yang dapat kami anjurkan, cobalah ber-KBA untuk beberapa siklus dan Anda lalu dapat mengambil keputusan, kesimpulan, apakah memang KBA adalah cara yang terbaik seperti yang kami gembar-gemborkan :-). Sampai di tayangan mendatang, salam dari Toronto.