Metoda KBA adalah suatu sistim untuk mengamati dan mencatat serta menyimpulkan tanda-tanda atau symptom tubuh si perempuan selama masa kesuburannya. Tidak lama setelah seorang wanita mengalami ovulasi, yakni terlepasnya sel telur dari indung telur, suhu basal tubuhnya akan naik sekitar 0.5 derajat Celcius karena diproduksinya hormon bernama progesterone di tubuhnya. Sesuai dengan namanya, pro-gestasi, hormon ini penting sekali di dalam "persemaian" antara sperma dengan sel telur nantinya. Kenaikan suhu tubuh merupakah salah satu symptom atau indikator yang kita amati.
Sebelum kami meningkat kepada symptom yang lainnya seperti karakteristik lendir (mucus) yang diproduksi dan karakteristik mulut rahim (cervix) baik kami mencoba menjelaskan istilah-istilah yang akan Anda temui di dalam ber-KBA nanti. Eh, tunggu dulu, satu dua di antara Anda sebetulnya ada yang sudah mau bertanya tuh, yakni seberapa tinggi sih efektifas KBA ini? :-). Sudah kami duga. Jawabnya: sangat tinggi, bisa mencapai lebih dari 99% tergantung motivasi si pemakai. Sebetulnya ada 2 tingkatan efektifitas di dalam ber-KBA. Yang satu disebut use(r) effectiveness dan yang lainnya, method effectiveness. Efektifitas metoda umumnya lebih tinggi dari yang user. Suatu penyelidikan internasional (Fairfield Study) menghasilkan user effectiveness sekitar 92%, artinya 8 wanita di antara 100 yang memakai metoda ST menjadi hamil dalam setahun. Di study yang sama, method effectiveness adalah 99%, yakni 1 wanita di dalam 100 akan hamil bila pemakaiannya benar-benar mengikuti petunjuk atau metoda yang sudah diajarkan. Nah, selisihnya itu terjadi karena berbagai sebab, kesalahan si pemakai, motivasi mereka (untuk isteri tidak sampai hamil), kehebatan guru yang mengajar :-) dan beberapa hal lain yang akan kita lihat nanti. Kesimpulan: metoda KBA sudah diakui tinggi efektifitasnya, jauh lebih efektif dari beberapa alat KB seperti kondom misalnya (sekitar 82%), foam (69%), IUD (88%), diafragma (77%), dan douche (61%) (sumber dari buku panduan Serena 'Love and Life, Fertility and Conception Prevention'). Bila Anda rajin, kami yakin Anda bisa melakukan Web searching dan memeriksa sendiri (coba pakai search word sympto-thermal atau ovulation method) seberapa efektif KBA ini.
Kembali kepada istilah yang akan kami pakai, Anda semua tentu sudah tahu vagina. Nah, di ujung vagina, terletak apa yang bernama cervix, mulut rahim. Bila Anda memasukkan jari (tengah) Anda ke dalam vagina (jangan lakukan bila Anda masih single tentunya) sampai ke ujung sekali, jari Anda akan menyentuh si cervix. Di antara cervix dan uterus, rahim, terletak kelenjar-kelenjar yang memproduksikan lendir, mucus istilahnya. Kami tidak akan membahas jenis "perabotan" lainnya seperti indung telur, tabung falopi, endometrium (lapisan peranakan atau rahim) dan bila Anda sudah mengetahuinya, syukurlah :-).
Perabotan pria kami rasa tak perlulah diterangkan, yang terpenting adalah pria selalu "subur" :-) dan sperma dapat hidup atau berenang meski tidak terjadi penetrasi maupun ejakulasi! Masa hidup sperma di dalam tubuh perempuan sekitar 3 hari rata-rata, sebagian yang kuat perkasa lebih lama, yang loyoan lebih singkat :-). Nah, sebelum terlalu banyak yang Anda harus cernakan, kami akhir dulu bagian kedua kursus KBA ini, sampai nanti, salam dari Toronto.