Keluarga Berencana Alamiah XXII
(Ber-KBA Untuk Mencapai Kehamilan II)

Jadi Anda dapat melihat bahwa metoda KBA Sympto-Thermal dapat dipakai untuk mengetahui bahwa ovulasi memang terjadi, tetapi tidak menjamin bahwa nyonya akan hamil, hanya dengan informasi itu. Belum kami singgung bahwa mungkin saja keadaan tabung falopi serba tertutup atau sukar bagi sperma untuk berenang menuju sang telur meski telur sudah terlepas dari indungnya. Perlu Anda ingat bahwa menaiknya suhu tubuh berarti ovulasi sudah terjadi sehingga bila symptom itu saja ingin dipakai sebagai 'green-light' untuk berproduksi, Anda ketinggalan kereta. Anda harus memakai symptom mucus dan cervix di saat-saat beliau paling subur untuk mengetahui bahwa ovulasi segera akan terjadi atau tepat sedang berlangsung. Seperti pernah kami singgung, si laki-laki tidak boleh setiap hari "berproduksi" tetapi perlu beristirahat sekitar 30-40 jam agar jumlah spermanya kembali cukup. Selain jumlah sperma, mobilitas atau kegesitan sperma penting untuk menghasilkan pembuahan dan jumlah yang terlalu banyak dapat mengakibatkan kelompok sperma itu kurang gesit. Jadi rumusan yang baik untuk diikuti adalah setiap 2 hari sekali Anda "berproduksinya". Dari penyelidikan atau data 'artificial insemination' diketahui bahwa hari paling subur bukanlah hari 0 pada saat terjadinya 'temperature shift' tetapi hari -1 sampai -3 sebelum suhu meningkat ke dataran tinggi. Diketahui juga bahwa probabilitas seorang wanita untuk hamil di dalam suatu siklus adalah 25% sehingga secara sederhana, dapat dikatakan, dibutuhkan 4 bulan untuk terjadinya kehamilan. Juga ada penyelidikan lain yang menghasilkan data antara frekwensi sanggama pasutri dengan probabilitas hamil sbb:
- seminggu sekali memberikan 16% kemungkinan hamil dalam waktu 6 bulan
- dua atau tiga kali seminggu mempunyai kemungkinan 40%
- empat kali seminggu memberikan 83% kemungkinan hamil dalam waktu 6 bulan.

Dalam segala keterbatasannya, metoda ST KBA tetap dapat memberikan informasi kepada Anda bahwa:
1.Ovulasi terjadi.
2.Bila terjadinya ovulasi tersebut.
3.Terdapat 8 hari tinggi sebagai prasyarat untuk nidasi.
4.Telah terjadi kehamilan bila terdapat 20 suhu tinggi (KBA VIII).

Kami menganjurkan Anda untuk terus melakukan charting selama 3-4 bulan untuk mengamati bahwa suhu terus berada di dataran tinggi, berarti hormon progesteron tetap diproduksikan, suatu kabar baik. Bila kabar baik belum terjadi, Anda perlu mengetahui bahwa banyak faktor lain yang dapat mempengaruhi mengapa nyonya belum hamil juga. Dengan asumsi para peserta KBA ini sudah 21 tahun ke atas semuanya :-), Anda dapat mencatat bahwa posisi yang ideal untuk terjadinya pembuahan adalah bila isteri tidur terlentang dan suami di atasnya. Pinggul yang diganjal sedikit dengan bantal konon membantu pula sebab sperma akan terkumpul dengan baik. Isteri dapat pula mengangkat lututnya ke arah dadanya sehingga penis dapat masuk dalam sekhalei sebab penting bahwa sperma "ditaruh" sedekat mungkin dengan cervix. Air mani yang keluar di awal ejakulasi mengandung sekitar 60-70% sperma sehingga perlu gerakan penis dihentikan pada saat ejakulasi hampir terjadi. Menurut para pakar, suami harus segera menarik penisnya setelah ejakulasi dan isteri dapat merapatkan kakinya sambil mengangkat lutut ke arah dada, pinggul tetap sedikit terangkat dan lutut dibiarkan seperti itu untuk beberapa saat, Ini hanyalah "usulan" dan bukan resep yang manjur. Perlu sekali terjadinya keintiman antara pasutri sehingga hubungan seks tidak menjadi bersifat "mekanis" atau mengakibatkan salah satu pihak sungkan.

Bila Anda memang termasuk pasutri yang berada dalam keadaan kurang subur dan pemakaian metoda ST tidak membantu, atau malah menambah stress, ada baiknya (asumsi belum) Anda berkonsultasi kepada dokter. Semoga dengan bantuan dokter yang baik, problem yang menyebabkan ketidak-suburan dapat ditemui dan ditanggulangi. Data statistik memberikan bahwa 80% dari test kedokteran memberikan penyebab ketidak-suburan (sperma, tabung falopi, ovulasi, mucus) dan 20% tidak diketahui. Setengah dari kedua kelompok di atas akhirnya atau dapat disembuhkan/diobati, atau tahu-tahu menjadi hamil.

Akhir kata, kami menyadari bahwa pasutri yang belum dapat hamil mengalami berbagai macam persoalan, dilanda macam-macam emosi, a.l. shock, memungkiri fakta, marah, memencilkan diri, merasa bersalah, sedih, dsb. Oleh karena itu, bila Anda mengalaminya dan berkelamaan ada di dalam suasana emosi di atas, kami anjurkan untuk melakukan konseling seperlunya. Bila Anda merasa kami dapat membantu, tentu oke-oke saja bila Anda menghubungi kami per japri. Dengan ini kami mengakhiri kursus KBA tingkat lanjutan kami bagi warga Paroki-Net yang kami kasihi di dalam Kristus. Salam dari Toronto, Tuhan memberkati hidup Anda baik sebagai pasutri maupun sebagai 'single person'.

Home Previous