Keluarga Berencana Alamiah IV

Mulai tayangan ini, bahan kursus meningkat beratnya dan kalau Anda sedang mengantuk, baik Anda menyegarkan diri lagi, istirahat, tidur dulu (jangan kalau sedang di kantor :-)), atau minum kopi pekat :-). Masih ingat isi tayangan lalu dimana kami menerangkan bahwa ada 3 fase di dalam siklus wanita? Relatif tak subur, subur dan tak subur. Selama seluruh proses siklusnya, wanita mendapat hormon estrogen yang meningkat produksinya menjelang dan selama ia subur. Hormon lain bernama progesterone diproduksikan setelah terjadinya ovulasi dan mengakibatkan kenaikan suhu basal tubuh. Bila Anda sudah mencetak contoh chart (ada baiknya Anda mencetak yang kedua sekarang), Anda dapat melihat bahwa ada saat-saat dimana temperatur berada di bagian yang rendah, low level plateau, dan saat dimana temperatur berada di bagian tinggi, high level plateau. Chart seperti itu kerap disebut biphasic chart dan menandakan si perempuan ovulasi. Bila tidak ada 2 plateau di dalam chart seorang wanita, hal itu biasanya berarti yang bersangkutan tidak ovulasi dengan sebab bermacam-macam, salah satunya karena ia sedang atau pernah memakan pil (KB) estrogen. Wanita yang memakai pil KB dan kemudian ingin ber-KBA, membutuhkan sedikit petunjuk tambahan dan akan kami bahas nanti.

Kami akan menyinggung mengenai mucus secara umum dahulu. Yakni sepanjang siklus wanita, disekresikan lendir atau mucus dari kelenjar dekat mulut rahim. Sementara wanita selalu "berlendir", sebagian besar mempunyai apa yang namanya 'dry period', musim kemarau :-) dimana tidak ada mucus sama sekali. Namanya manusia ciptaan superkompleks, di dalam musim kemarau pun terkadang dapat juga terjadi sekresi lendir sedikit. Karakteristik mucus ini berlain-lainan tergantung di saat mana di siklus ia disekresikan. Hal ini akan kami bahas secara lebih rinci di tayangan mendatang.

Indikator atau symptom satu lagi yang kami pakai di dalam ber-KBA mengikuti metoda ST adalah keadaan cervix, mulut rahim. Cara memeriksa mulut rahim ini akan kami bahas nanti juga. Sekarang cukup kami katakan bahwa posisi (rendah atau tinggi), bukaan (rapat atau terbuka), kelembutan (lembut atau keras) dan kemiringan (miring atau tegak) cervix berubah-ubah sepanjang siklus. Memang dibutuhkan pengalaman atau kebiasaan untuk mengetahui semuanya. Di dalam beberapa siklus pengamatan, paling sial :-) 6 siklus mestinya Anda sudah dapat membeda-bedakan karakteristik cervix. Memang ini tugas perempuan :-) dan juga hanya mungkin bila kita hidup di lingkungan yang relatif bersih (adanya air yang bersih untuk membersihkan jari tangan). Untuk pemakai pemula, dua symptom atau indikator, suhu basal dan mucus sudah cukup. Kalau Anda mempunyai akses ke hompej, Anda dapat mengamati contoh chart kedua dari hompej Jusni untuk memperhatikan dan menyimak pencatatan semua indikator di atas. Di tayangan berikutnya kami akan mulai menjelaskan cara mengamati dan mencatat ketiga indikator atau symptom, suhu, mucus dan cervix. Sampai minggu depan, silahkan bertanya bila ada yang tidak jelas, salam dari Toronto.

Home Next Previous