Kempingan Toronto ke Vancouver # 1

Kalau kisah perjalanan kami ke pantai timur Kanada di bulan Agustus 2004 kuberi judul Gros Morne, dari nama cagar alam terkenal tersebut di pulau Newfoundland, saya agak bingung mencari nama untuk perjalanan kami dari Toronto sampai ke ujung barat Kanada. Mau disebut Victoria dari nama kota maupun ibukota Propinsi British Columbia, di ujung trayek kami nanti, rasanya engga berbobot :-). Mau disebut 'Go West Young Man', nanti diketawain prenku sudah seumur kakek-kakek masih mau disebut anak muda. Namun, karena rasanya belum pernah ada anak Indonesia yang kemping sepanjang perjalanan bermobil kesana, maka mestinya oke kuberi judul di atas. Alasan utama kami berkemping ria, Jeha Outfitter bekerja sama dengan Somali Travel adalah karena memang kami pencinta alam sejati. Tetapi alasan sebenarnya, rahasia nih ye, adalah karena saya pensiun terlalu dini alias modal kurang banyak untuk jalan-jalan kesana sambil nginap di hotel. Demikian pula keluarga Benny dan Janti, partner kami ke Gros Morne, masih terlalu muda belia, mortgage mereka belum lunas :-).

Rencana perjalanan ini kami tetaskan seusai perjalanan kami sepanjang 6300 km ke Gros Morne dan mulai kami tuntaskan di hari ini, 11 Agustus 2006. Planning rincinya lebih banyak dikerjakan oleh Benny yang ngebook tempat-tempat yang saya rekomendasikan sebagai stopping point maupun campground yang oke punya. Perbekalan atau camping equipment yang perlu kami bawa, sampai ke bahan makanan untuk trip 24 hari ini kami rundingkan bersama agar tidak sampai dobel-dobelan. Soalnya mobil yang dipakai adalah van sahaya yang ukurannya biasa saja, bukan suatu Grand Caravan. Trip plan ini saya lalu buat di dalam M/S Word dengan versioning untuk nge-track perubahannya, track changes feature bila Anda biasa memakainya. Pada saat hari-H, versinya sudah yang ke 10. Benny membuat trip routing yang rinci, lengkap dengan budget estimatenya, memakai M/S Excel dan ia lakukan sampai 4 perubahan besar atau versi ke 4. Masih ada satu file penting yang kami buat, yakni peta perjalanan memakai M/S Streets and Trips yang berkat sambungan GPS eTrex saya ke laptop, memberikan posisi kami ada dimana saja sepanjang perjalanan. Itulah sedikit gambaran atau syering kepernikan, rencana rinci yang perlu dilakukan bila Anda ingin tripmu berlangsung sukses, apalagi kami akan menempuh lebih dari 10 ribu kilometer, melintasi beberapa negara bagian di Amerika Serikat dalam perjalanan kembalinya.

Oleh karena itu, tidaklah heran bahwa excitement kami sedemikian tingginya, jam 2 pagi sahaya sudah bangun di 11 Agustus meskipun weker kusetel jam 4. Isteriku terbalik, saking semangatnya, ia engga bisa-bisa tidur. Kami ingin sampai di kemgron pertama, Lake Superior Agawa Bay Campground, 900 km dari rumahku, di sore hari. Cita-cita tercapai sebab kami terus ngebut 15-20 km di atas kecepatan maksimum, makan siang bacang buatan si bojo dan istirahat cuma 4 kali. Sekali di Tim Horton's kota Noble setelah 2 jam nyupir, 2 jam kemudian menjelang Sudbury, sekali lagi di Blind River sambil makan siang dan terakhir di Pancake Bay, untuk mulai menikmati keindahan dan kemegahan danau terbesar dan terdalam di dunia, Lake Superior yang terletak di antara Kanada dan Amrik. Danau Superior memang indah. Melintasi jalanan sepanjang pantai timurnya sambil mendengarkan suara Andrea Bocelli berduet dengan Celine Dion dari CD mobil kami, hidup serasa berharga. Apalagi sebelum berangkat, saya baru saja terhenyak membaca kisah seorang warga RRT dengan dua gelar PhD, nuclear physics dari Purdue dan kimia dari U of T, bunuh diri karena tidak bisa memperoleh pekerjaan yang layak di Kanada ini. Duh banget, sekolah susah-susah hanya untuk mengantarkan nyawa ke negeri yang alamnya indah tetapi memang sering keras, tak ramah kepada mereka yang rentan. Begitulah kehidupan. Sahaya hanya bisa melamun, life is indeed fragile, so enjoy it while you still can. Saya bersama kelima manusia lainnya teman seperjalananku saat ini, sedang melakukannya, insyalah berkat doa restu Anda para pemirsa kami akan selamat sampai ke tujuan dan kembali ke rumah. Sampai kisah berikutnya, bai bai lam lekom. ... (bersambung) ...

Home Next