Kempingan Toronto ke Vancouver # 3

Anda pencinta tulisan seri cagar alamku mestinya masih ingat tayangan BWCA. Ya, kisah saya dan nyonya merayakan HUT Pernikahan kami yang ke 26 di Boundary Waters Canoe Area Wilderness di Minnesota, Amrik, pada bulan Mei 2001. Di dongengan itu saya singgung bahwa BWCA menjadi terkenal sedunia, kata anak Amrik sih canoeist heaven on earth, tak lain tak bukan karena ia ada di bawahnya Quetico Park :-). Kidding, kedua cagar alam itu memang bersambungan dan hanya dipisahkan oleh ambisi politik manusia. Luas Quetico tidaklah sebesar cagar Algonquin karena hanya 4760 km persegi. Satu-satunya kemgron bermobil di cagar ini adalah Dawson Trail Campground di Hw 11, 50 km sebelum kota Atikokan, 150 km setelah kota Thunder Bay. Sebenarnya Quetico termasuk wilderness park, dengan 21 access point dan Dawson Trail salah satunya. Tapi kami hanya melakukan car camping disini, tidak pergi ke interiornya berkanu. Ketika di tanggal 21 Agustus tahun 2003 jam 10 malam waktu Kanada bagian tengah, isteriku disuguhi tontonan rahmat Ilahi, northern light, selama dua malam berturutan, ialah cewek Indo pertama yang mengalaminya dan dengan demikian tercatat di dalam buku sejarah kami :-). Malam pertama di Quetico, harapan untuk melihat aurora borealis hilang lenyap ketika awan tebal mulai menaungi kemgron kami. Hujan lebat turun sebentar, hanya untuk ngetest tenda baruku, Eureka Pinnacle Pass 3-season tent yang baru kubeli dari Amrik. Harganya miring karena beli dari eBay, tetapi salah estimate, dikirimnya pakai jasa kurir UPS yang ngecharge 30 dollar untuk ongkos handling sehingga ditambah pajak, menjadi lebih dari $ 200.

Test tenda masih belum berakhir sebab kecapan di flysheet-nya bertuliskan 'storm shield' alias perlu ditest terhadap angin badai. Sejak malam hari angin kencang terus menerpa dan kutaksir kecepatannya mendekati 80-an km/jam. Soalnya dulu saya suka naik sepeda ke kantor dan selain memantau suhu juga kecepatan angin sebab ada tanjakan berat di route pulangnya. Yakni tanjakan di Don Mills Road ke arah utara sehabis York Mills Blvd, bila Anda sekota denganku. Kalau ramalan angin sampai 80-an km/jam, atau saya urung bersepeda sebab cari perkara atau saya ambil route lewat bike trail di lembah sebelah barat Don Mills Rd. Nah, dengan angin kencang sedemikian, engga lucu berkanu sehingga rencana untuk menyewa kanu di Quetico Park dan melakukan 'day trip' kami batalkan. Sebagai gantinya kami hiking di suatu portage trail berusia seabad alias dahulu dipakai oleh para pioneer negeri ini, yakni French River Trail menuju air terjun dekat situ. Portage-nya diinformasikan sebagai tersukar untuk daerah Quetico tetapi ketika kami lalui, pakai istilah anak Betawi, "engga ada tai-tainya" dibandingkan portage trail sepanjang Sand River yang dilalui oleh suku Indian Agawa. Selesai menjalani trail sepanjang 6 km tersebut plus 2 km nyasar, kami kembali untuk makan siang.

Ketika kami, saya dan nyonya kemarin ini menjadi guide bisnis outfitting kami, salah satu menunya adalah pasta a la Cecilia. Sebetulnya semua ibuk-ibuk di Amerika Utara ini bisa membuatnya selama ada pasta sauce Knorr di supermarket tempat mereka tinggal. Pasta, di warung pun bisa dibeli, demikian pula sosis atau dagingnya, silaken kreasi sendiri. Nah, ketika bojoku menghidangkan pasta pakai Schneider garlic sausage di salah satu menu makan malam kami, kedua anak kustomer kami ketagihan keenakan banget sampe nyuruh ibu mereka untuk nanti di rumah membuatnya. Tentu saja Cecile ngajarin secara rinci bagaimana membuat sang pasta dan si ibu menyimak sambil membantu isteriku. Hanya satu rahasia resep pasta itu yang tidak kami syer kecuali kepada Anda semua. Dimakannya tidak boleh di dalam rumah tetapi harus outdoor atau di alam raya, barulah keenakan suatu masakan (yang memang enak) tidak ada tandingannya. Apalagi kalau seharian kita sudah berjuang paddling dan portaging karena kempingnya berkanu. Lantaran lamanya hiking di atas, semua yang menyantap pasta di kemgron nambah untuk kemudian dihabisi oleh salah seorang puterinya Benny-Janti, Meilisa penggemar pasta. Sampai kisah mendatang, bai bai lam lekom. ... (bersambung) ...

Home Next Previous