Di dalam rujukan serial ini di milis Sanbima, Cecilia isteri saya yang membaca hampir semua ratel yang masuk ke kotak surat seterom kami menjadi terharu sekaligus kagum kepada Mbak D karena kemampuannya untuk memaafkan di atas rata-rata perempuan. Padahal menurut saya, mungkin karena naluri keibuan mereka atau kebutuhan powernya tidak segila laki-laki, perempuan punya jatah maaf yang lebih banyak dibandingkan kita para cowok. Nah, di dalam hubungan su-is, kemampuan untuk memaafkan dari kedua belah pihak adalah suatu asset, kalau tidak mau kukatakan penting sekali. Pasangan dimana salah satu atau amit-amit kedua-duanya sukar untuk memaafkan kesalahan yang lainnya boleh dikata hidup di ujung tanduk, sewaktu-waktu akan berkelahi dan lama kelamaan ya bubar. Ada banyak kata-kata mutiara seputar memaafkan tetapi yang saya paling senang adalah: 'to err is human, to forgive divine'. Mbak D yang dikagumi bojoku memang bak malaikat, meski saya hanya mengenal perilakunya lewat Internet karena ketika saya masih nyangkul di Indo, saya hanya kenal dengan misoanya. Bukan saja pahala menanti bila Anda orang yang pemaaf, hal itu terlebih bagus untuk diri Anda sendiri sebab memendam kesalahan manusia lain berakibat bak Anda mengantongi kentang busuk atau kerikil-kerikil. Di dalam suatu pernikahan yang langgeng, boleh dipastikan salah satu dari pasangan manusia pemaaf kalau bukan kedua-duanya, sedikitnya satu sama lain.
Banyak hal-hal yang sangat pribadi dalam hidupku kusyer kepada teman-teminku termasuk Anda "orang asing" yang tidak pernah berjumpa denganku. Hanya satu tujuanku, agar pengalaman seorang Bang Jeha yang mungkin berguna, tidak hilang dibawa mati. Satu hal yang pernah kusyer, saya menikah sebagai 'perjaka tingting', istilah lainnya 'virgin'. Padahal prens sadayana, ketika saya masih remaja teman-temanku tukang main perempuan, maksudku tentu ML, sampai dari mulai PRT hingga ke PSK (pekerja seks komersil) mereka garap. Ada banyak faktor meskipun si saya suka ikut ke Kramat Tunggak, perkampungan sek-esek di dekat Tanjung Priok, yang membuat saya tetap perjaka. Selain disiplin yang tinggi, juga kengerian saya akan kejangkitan penyakit kelamin, yang melanda 99% dari semua teman saya. Sesekali saya mengantarkan mereka ke dokter dan tentu diperlihatkan si manuk yang amburadul plus bernanah. Nah, ketakutan seperti itu terkadang juga dialami su-is di dalam konteks subyek ini. Pasutri yang sadar bahwa kalau mereka bercerai, masyarakatlah yang akan terkena "penyakit kelamin" alias sendi-sendi utama kampung akan runtuh atau keropos, akan berpikir panjang untuk cabut. D.p.l. kehidupan pernikahan mereka menjadi lebih committed.
Kalau Anda sendiri sudah berumah-tangga, cobalah tengok ke kiri ke kanan, ke tetangga yang Anda kenal, ke sedulurmu yang sudah bercerai. Simak apa yang terjadi terhadap para THP tersebut, terlebih anak-anak mereka (The Hurting People, suatu tayangan serial saya di Internet). Di dalam tayangan serial Psikologi Kriminil yang sedang saya istirahatkan, sedikit banyak saya sudah mensyer mengapa sekelompok anak manusia menjadi kriminil, antaranya karena keluarganya berantakan dan pergaulan mereka menjadi amblas. Beberapa tahun saya menjadi relawan menemani bapak ibu (umumnya single father single mother) yang anaknya delinquent, istilah Inggris untuk berandalan, kriminil. Bila Anda sendiri melihat contoh "nanah" seperti apa yang saya lihat, saya percaya demi anak-anakmu pastilah dikau akan berusaha untuk lebih keras menjaga kelanggengan pernikahanmu, salah satunya dengan lebih sering saling memaafkan.
Baru saja saya selesai membaca artikel serial 'Childhood Lost' di koran Toronto Star yang sedang mengetengahkan dijor dikursusin diaktivinnya anak-anak era sekarang sehingga tidak ada waktu lagi untuk yang namanya 'family vacation', boro-boro. Tidak perlu lah saya menjual kecap betapa pentingnya liburan bersama keluarga, sejak anak-anak masih kecil bagi keutuhan sang keluarga. The family that goes camping together, stays together kata si saya :-). Saya berani suwer bahwa pastilah anak-anak Anda yang diajak jalan-jalan bepergian ke luar kota ketika mereka masih kecil akan seumur hidup mengingatnya sebagai pengalaman positif. Sama seperti saya mengingat pengalaman mancing kepiting saya bersama ayah dan ibu saya ke Marunda dulu. Seperti keluarga yang bercerai berdampak buruk terhadap anak-anak, keluarga yang anak-anaknya hepi akan lebih kompak kokoh, lebih mampu dibanting di dalam kehidupan berkeluarga. Banyak hal-hal yang dapat dilakukan oleh s e m u a anggota keluarga di dalam pakansi bersama, sesuatu yang bagus dari segi psikologi. Bila Anda ingat eksperimen psikologi Robber's Cave dimana dua kelompok anak-anak dalam sekejap bisa jadi musuh bebuyutan, satu pesan yang ditinggalkan si periset Muzafer Sheriff, mereka yang berseteru akan pren lagi bila ada suatu proyek yang hanya mungkin dilakukan bekerja-sama. Demikian pula halnya hubungan su-is. Bila kebanyakan hal-hal dilakukan dhewek-dhewek sesudah menikah, lama-lama memang bisa terjadi elu-elu gue-gue di dalam hidup pernikahan rutang demikian. Oleh karena itu, bila Anda sekota denganku dan ingin mempunyai kegiatan bersama-sama, usulku adalah ikut piknik bersama Bang Jeha ke Cherry Beach, 20 Juni 2004. Bai bai lam lekom.