Anda yang selama ini belum pernah membaca lima kebutuhan manusia menurut Glasser, mungkin sudah tidak sabar menanti kapan saya akan menjelaskannya. Sebenarnya hal itu pernah saya jelaskan panjang lebar di dalam tayangan saya 'Kawin Tidak Kawin Tidak Kawin' dan 'Staying Together' yang saya pejeng di hompejku. Disitu saya mendongeng dan melakukan syering sebagian hidup saya dan Cecilia seputar CT atau kelima kebutuhan kami. Karena Oom Glasser bukan saja sepikolog tetapi juga dokter dan psikiater, doi tentu paham akan soal genetik. Jadi ia berteori bahwa kita tidak dilahirkan "kosong" melainkan mewariskan gen kebutuhan. Saya pakai istilah Inggrisnya lagi, survival, love and belonging, power, freedom, fun. Karena kebutuhan itu bersifat genetik, bukan karena diciptakan oleh pengaruh eskternal, maka sifatnya universiil. Tidak peduli Anda bernama JD anak Indo, JM anak Perancis bokinnya Mbak Aneke, Gu Tay-Tay anak Hong Kong, semua kebutuhan itu semestinya mereka miliki.
Kelima kebutuhan itulah yang membuat kita berperilaku seperti, yach kita. Sebagian kebutuhan survival cukup jelas, makan, tidur, seks, tetapi sebagian lainnya tidak nyata. Orang yang kebutuhan survivalnya tinggi, bersikap "kuno" tidak mau mengambil risiko, penghemat, bergaul dengan keliknya saja, curiga akan hal/orang yang baru/asing. Selain adanya kebutuhan, seberapa tingginya kebutuhan itulah yang membentuk kepribadian kita. Love and belonging cukup jelas yach. Perempuan, karena naluri keibuannya, cenderung lebih tinggi akan kebutuhan satu ini. Kata Dr. Glasser, bila seorang perempuan menikah dengan laki-laki yang sudah puas dengan hanya cinta yang sedikit, keduanya akan menjadi frustasi. Si awewek karena merasa kurang memperolehnya, si cowok karena bingung kenapa bokinnya memberi tetapi juga meminta sedemikian banyak.
Power adalah kebutuhan dimana manusia sangat mendambakannya. Lihat sekeliling Anda. Meski kita tidak peduli dengan jenis power yang membuat kita masuk di media massa, meski tidak ada yang keberatan untuk memiliki uang dan prestasi yang lebih besar, tetapi umumnya kita cukup hepi asal orang menghargai kita. Di dalam hubungan suami-isteri, kita mau si pasangan mendengarkan kita. Bila doi cuekan, hampir semua berusaha agar didengarkan dan kalau usaha ini gagal, kita berhenti mencintai. Kata Glasser lagi, masalah terbesar dari hubungan SUIS adalah tidak mampunya mereka saling memenuhi kebutuhan power pasangannya. Kurangnya cinta tidak menghancurkan pernikahan, tetapi cinta tidak dapat tumbuh di dalam hubungan dimana seorang atau keduanya merasa tidak berdaya.
Kebutuhan untuk freedom, kebebasan, sifatnya universiil. Dimanapun di dunia, hukuman penjara dipakai untuk menghilangkan freedom. Hukuman yang paling gila adalah dimana manusia diisolasi dari manusia lainnya maupun dari lingkungan alam sekitarnya. Hanya segilintir orang yang tidak akan menjadi gila bila dimasukkan ke dalam penjara seperti itu, 'dungeon' istilahnya. Kebutuhan ini diperoleh dengan cara melepaskan diri dari kontrol orang lain. Jadi Anda dapat memaklumi, itulah yang terjadi di dalam interaksi manusia, kebutuhan akan power dan freedom mereka yang sering menjadikan sumber pertentangan. Satu lagi yang kita butuhkan adalah fun. Kita mempunyai gen yang menyebabkan kita menjadi puas kalau kita belajar sesuatu. Glasser menyebutnya 'learning gene'. Dengan demikian, bila kita merasa oke atau hepi, kita mengalami fun. Bila Anda seorang guru atau Anda terkenang akan guru idola Anda, ialah yang membuat belajar menjadi menyenangkan. Dr. Glasser mendefinisikan fun sebagai 'the reward of learning', upah dari usaha belajar kita.
Itulah secara singkat kebutuhan kita. Mungkin kita selama ini tidak sadar akan kebutuhan kita yang tak terpenuhi sehingga kita menjadi tidak oke. Kita berusaha untuk tidak menjadi warga THP, The Hurting People. Kalau saja kita mengenal CT, kita dapat bersikap lain. Glasser menganggap bahwa love and belonging need adalah kebutuhan utama manusia sebab hanya lewat manusia yang lainnyalah, kita dapat memenuhi keempat kebutuhan lainnya. Kita membutuhkan manusia yang menghargai dan mau mendengarkan kita sehingga kebutuhan kita akan power tercapai. Kalau kita sedang ingin menyendiri, melamun mendaki Gunung Gede seperti akang dokter pelamun Siswanto :-), kita ingin agar kita bebas melakukannya. Kita membutuhkan manusia untuk bermain scrabble bersama sehingga kosa kata Bahasa Inggris kita diperkaya. It's fun to play scrabble. Hanyalah dengan bergaul dengan manusia-manusia di atas, yang mendukung kita, kemungkinan kita untuk survive menjadi lebih besar. Di masyarakat manapun kita hidup, tidak mungkin kita survive tanpa ada manusia lainnya.
Sejak dari mulai bayi sampai ke dewasa, kita selalu berusaha memenuhi kelima kebutuhan di atas. Apa-apa yang menyenangkan kita, kita simpan di dalam 'quality world' kita. Selain itu, sang memory akan berisi orang-orang yang kita senangi di dunia seperti Bang Jeha dan empoknya :-). Seriusan, dunia kwalitas kita akan berisi bukan saja anggota keluarga kita, juga para idola atau orang yang semestinya asyik untuk dijadikan sahabat. Kita berbahagia mendayung kanu bila bersama mereka :-). "Lho Mas, (bukan lomas :-)), bagiku gitarku lebih berharga dibanding prenku sebab kalau aku sedang sedih, ialah yang dapat menemaniku," kata Mbak Aneke. Tentu saja, quality world kita juga berisi benda-benda kesayangan kita, termasuk pemandangan alam paling aduhai yang pernah kita nikmati bersama sang kascar. Tidak kalah pentingnya, ia juga berisi hal-hal yang memberikan kita kepuasan seperti agama yang kita anut, pandangan politik maupun kepercayaan dan filsafat hidup kita.
Jadi Anda dapat melihat yach, pentingnya quality world dari seseorang. Hanya bila seorang terapis dapat ikut masuk ke dunia sang client, ia mempunyai kemungkinan untuk memakai CT guna membantu doi mengubah perilakunya. to choose to behave differently. Tiada yang lebih menyakitkan hati bila kita terluka atau dipaksa melakukan sesuatu oleh orang di dalam quality world kita, mereka yang selama ini dekat dengan kita. Sebenarnya inti masalah sepikologis adalah seputar usaha kita untuk menolak kontrol orang lain atau ulah kita untuk mengontrol orang yang tidak suka diatur oleh kita. Melalui kedua hal itulah kita menjadi THP, terkadang menjadi sakit psiko ataupun gila beneran. Melalui pemahaman akan CT dan memakai RT kita memiliki sistim yang oke punya untuk berperilaku sesuai dengan kebutuhan kita.