Hari ini hari yang istimewa seperti dapat Anda lihat dari nomor seri tayangan serial kesayangan Anda ini. Bila Anda sudah terlalu gaek sehingga tidak kuat bersepeda lagi :-), anggaplah saya mewakili aspirasi Anda dan membawa Anda juga mengenangkan masa-masa indah dalam kehidupan Anda ketika Anda masih suka bersepeda. Sori banget kalu ada di antara para pembaca yang oleh karena satu dan lain hal memang tidak bisa bersepeda. Nah, dalam rangka anniversary LB yang ke 100, Bang Jeha akan membawa Anda bertamasya melalui route bersepedanya dari rumahnya yang terletak di pojokan Warden-McNicoll ke kantornya di persimpangan Eglinton-Don Mills di seberang Ontario Science Centre. Sori juga untuk warga milis P-Sby kalau Anda sedikit jadi "kambing congek", istilah Betawi untuk orang yang jadi bengong karena dongengan ini kurang bermanfaat buat warga non-Toronto kecuali ente mau jadi tetanggaku :-).
Nah prens sadayana, pengenjotan sepeda kumulai dari rumah melewati satu dua jalanan kecil sampai menuju jalan utama McNicoll Avenue yang melintas dari timur ke barat di Scarborough tapi dekat kampungnya Markus berganti nama menjadi Cummer Avenue. Tontonan pertama di trayek ini adalah rumah jompo Tendercare tempat Cecilia secara rutin menjumpai temannya yang sudah berumur 80 90 tahun. Kalau Anda alergi terhadap bau gituan, kencing dan yang satu lagi, jangan jadi relawan disitu sebab panti jompo itu buat mereka yang sudah jadi bayi lagi alias tukang ngompol. Makanya dongengan prenku anak Kanada ada betulnya, sukses anak umur 2 dan anak umur 80 sama, yakni tidak sampai kencing di celana. Di seberang panti jompo ada restoran dim sum yang lumejen tapi setiap tahun ganti nama dan pemiliknya :-). Saat ini namanya Elegantview Chinese Restaurant dimana pren atau tamuku dari Melayu suka kubawa makan kesitu karena letaknya paling dekat. Menyeberangi Victoria Park di perempatan tersebut, di sebelah kiri pelbak sampah Scarboro :-) tidak jauh di kiri kanan ada dua tempat beribadah dekat sang pelbak. Yang satu gereja Kroya (Korean) Presbytarian yang hesbats sekhalei kecepatan pembangunannya sebab kusimak setiap hari :-). Yang satu lagi mesjid tak bernama tetapi teman Muslimku sudah mengkonfirmasi bahwa gedung berwarna hijau muda pastel itu memang mesjid-jid. Sebelum menuju jembatan Gordon Baker, ada kantor pusat Honeywell dan Dell (komputer) serta Sony Canada. Penting buat ente-ente baik yang mau service benda buatan mereka ataupun melamar kerja. Untuk yang mau bersekolah kursus komputer, di Honeywell itu juga terbuka ruangan kelas dengan ongkos kursus rebu-rebuan $.
Nah, mulai dari jembatan Gordon Baker dan Highway 404 itu, sampai ke Don Mills Rd, daerah perumahan. Hanya bila Anda masih bujangan, boleh melirik cowok kece cewek bahenol yang suka nunggu bis di beberapa perhentian sepanjang jalanan itu. :-) Bila Anda suka bersepeda, sekitar 100 meter dari persimpangan itu, ada trail ke arah Leslie St dimana di suatu rumah di ujung trail, seperti sudah kudongengkan, tinggal pasutri pengisap ganja. Sedikit di jalan raya, trail dari Don Mills akan nyambung ke Leslie di bawah Steeles Ave. Kembali ke trayek ogut, sehabis belok kiri di Don Mills, jalanan akan mulai menanjak sedikit menuju Finch Ave. Disitulah ketika pulangnya, turunan, Bang Jeha ente remuk tulang selangkanya jatuh di tikungan ke Seneca College. Yach, kampus utama dan asrama mahasiswa Seneca ada disitu. Menjelang Finch Ave, dimana ada Pizza Hut dan St.Hubert Restaurant, kedemenan anak-anak ogut dan si Empok, ada satu mal kecil dimana kita bisa memperpanjang nomorbewes dan rebewes disitu, artinya kantor Ontario Ministry of Transportation.
Menyeberangi Finch, tidak begitu lama, kita memasuki daerah sedikit rawan buat ente para anak baru di Toruntung. Daerah entu disebut Peanut Plaza karena memang mal kecil disitu mirip kacang tanah bentuknya. Sharmini gadis Srilangka yang amblas dikerjain manusia setan, digaetnya dari Peanut Plaza. Kalu ente demen fish and chips, anak-anakku bilang warung ikan goreng kepunyaan Tionghoa Jamaica disitu paling enak di seluruh dunia :-). Juga Anda bisa membeli Jamaican beef patties merk Allen's, di dalam mal tsb. Sebentar lagi, Anda akan melewati "SMA Negeri" bernama George Vanier. Biasa- biasa azha sih mutu sang SMA tapi George Vanier adalah bokapnya Jean Vanier yang bukunya Becoming Human pernah ogut bikinin resensinya buat ente semua. Oya, Oom George pemegang "bintang mahaputera" Kanada (Order of Canada) dahulunya menjabat Gubernur Jendral, yakni wakil Ratu Inggris di negeri ini. Saat ini yang menjadi GubJen Kanada adalah anak pengungsi (refugee) Hong Kong si Adrienne Clarkson alias Poy Moy Moy :-) yang masih berumur 3 tahun ketika bokap nyokapnya masuk sebagai pengungsi di tahun 42.
Melewati Peanut Plaza, tak lama lagi kita menuju shopping mall bernama Fairview yang cukup oke punya. Persimpangan Don Mills dan Sheppard Avenue itu sekarang sudah mendingan jauh sebab konstruksi subway Sheppard Line yang di bagian atas tanah hampir rampung. Dengan biaya sebilyun dollar sekilometer, memang hutang Kanada yang jumlahnya 565 bilyun saat ini, menjadi bertambah tapi ga pa pa. Daripada dikorupsi dan masuk kantong pejabat kaya di tanah air kita, kan mending duit hutang negara dipake buat rakyat. Bila Anda senang menonton teater amatir, baik drama maupun musical, di dekat situ ada Fairview Library. Selama beberapa tahun ogut dan si Empok langganan di salah satu kelompok teater disitu, Stage Centre Production. Karena kesibukan semakin bertambah dan sering-sering tiket jadi terbuang karena bentrok dengan acara Serviam :-) maka kami engga langganan lagi. Nonton musical disitu cuma 15$, bandingkan dengan Lion King atau Phantom of the Opera yang 100$-an.
Menyeberangi Sheppard, tak lama kemudian kita akan ada di atas jembatan Highway 401, the longest toll free highway in the world, yang sebentar lagi akan jadi garbage highway :-). Yach prens sadayana, sampah Toruntung ga jadi dibuang ke Kirkland Lake karena Oom Walikota Mel Lastman membaca kritikan Bang Jeha di serial Lamunan Bersepeda ini. Sampah akan dibuang ke propinsi Michigan di Amrik yang senang banget bisa dapet sampah kita semua :-). Jadi ratusan truk sampah akan memakai 401 untuk mengangkut sisa-sisa makanan kita melalui Detroit ke pelbak di Michigan, whereever that is, who cares :-). Nah, turunan dari mulai 401 sampai ke York Mills asyik sekhalei. Disinilah ketahuan bagusnya sepeda Anda sebab doi akan melaju 40 km-an, bisa lebih kalau ente ga kwatir disundul mobil atau nyundul trotoar :-). Di sebelah kanan, dekat Duncan Mills Rd, trail bersepeda dari Leslie yang kusebutkan di atas berakhir. Sebagai patokan, Anda bisa melihat percetakan buku Harlequin yang mungkin sahamnya dimiliki oleh Oom Frank kita van Mississauga. :-) Di muka tukang buku itulah trail berakhir dan bila Anda mau bersepeda ke downtown melalui Edward Garden's Trail dekat Leslie dan Lawrence Ave, Anda perlu keluar bersepeda di jalan raya sedikit.
Menjelang York Mills Rd. tampak The Prince Hotel yang restoran Jepunnya enak punya tapi mahoal. Pemandangan sepanjang York Mills dan Lawrence pada umumnya kantor-kantor dengan satu dua kekecualian. Ada kantor pusat Southam (News) pemilik koran National Post-nya Kanada. Ada Toronto Real Estate Board, kantor akuntansi Mintz and Partners, TD Bank, Bell Canada, deeste deesbe. Disini juga terletak kantor Santo Vincentius alias St. Vincent de Paul yang menampung cem-macem sumbangan barang Anda yang sudah tak Anda perlukan kecuali sepeda sebab itu bisa kita minta "Bang Usman" betulin :-). Juga di 1380 Don Mills, ada sekolahan alias kampus Seneca satu lagi, dulunya education centre kepunyaan comberanku yang ketika harga sahamnya anjlok jadi 50 $, dijual. Menjelang mal Don Mills Centre, ada warung kopi Tim Horton's yang lagi naek daon bener di Kanada ini. Habis kopinya murah tapi enak, jangan dibandingkan dengan Starbuck atau kopi Amrik yang mahal ga karu-karuan tapi engga roger. Setiap saat saya lewat disitu, tidak pernah tidak ada mobil yang antri. Don Mills Centre mah biasa-biasa wae, ga ada yang istimewa kecuali dulu ada toko Eaton yang bangkrut dan sekarang jadi Sear's outlet store. Juga ada satu warung crepe, makanan kedoyanan nyonyaku. Jarang sekali bisa membeli kue dadar Kanada ini, terakhir kami tahu ada satu restoran khusus crepe di down town di underground mall, persisnya entah dimana.
Jalanan mendaki lagi, tanjakan terakhir sebelum ke kantorku. Sebelum menikung masuk kantor, ada satu mal kecil juga yang isinya a.l. restoran Jepang yang murah meriah, Memories of Japan. Dengan bekal 7-8 $ kita bisa membeli lunch set yang banyaknya seabrek-abrek, sering tak mampu kuhabisi. Si Alfred tukang pukul alias bodyguard Mbah Pramoedya yang kuimpor dari Buffalo, New York, hampir copot jantungnya melihat harga-harga di buku menu restoran itu. Kata doi, di seluruh Amrik tak ada restoran Jepang semurah itu. Tentu saja, 1 US $ sama dengan 1.5 $ Kanada, mana engga bisa murah sekhalei. Selain itu, di mal tersebut ada toko pakaian mahoal bernama Tilley Endurables. Gimana engga mahal kalau celana panjang yang biasanya dapet 30 $-an kalu lagi sale :-), disitu ga pake sale-sale-an, 130 $ saja. Tapi, celana anti copet entu, kalu ente pake di Roma, memang dijamin ga bakal ilang sang dompet yang ditaruh di sakunya. Ga percaya, tanya si Mo Kus pren para copet Roma. Cuma Bang Jeha yang ga sampai amblas kena kecopetan meski turun naik bis bersama doi :-), berkat pake celana Tilley :-).
Nah, begitu melewati kolong jalan kereta api CN yang kalau lewat kantorku kaya ngalamin gempa saking dekatnya dengan sang jalan kereta, selesailah sudah kisah tamasya kita bersama di jalanan bersepedanya Bang Jeha menuju kantornya. Sampai jumpa di LB yang ke 101, tak lupa kuucapkan trims berat, matur nuwun sanget kepada ente-ente penggemar lamunan ini yang selalu mendoakan daku agar selamat sentosa meski bersepeda bersama ribuan mobil setiap harinya. Bai bai lam lekom selalu.