Hari sudah semakin pendek, masih gelap ketika saya berangkat hari ini dan sudah menjadi kelam ketika saya pulang. Sambil menyalakan strobe light di bagian belakang dan lampu tak berdinamo di depan, saya mulai mengenjot. Beberapa hari yang lalu di milis Serviam Bang Jeha minta permisi ngelamun dulu sebab rada kejengkang mendengar kabar seorang anak imigran Toronto ti Parahyangan bermaksud menjadi pastor, tepatnya romo katolik. Bukan main memang sebab selama ini pastor Melayu yang mampir di Toronto tidak ada satupun yang bisa berbahasa Sunda sebab semua wong Jawi :-). Anak ini yang umurnya hampir sama dengan anak bungsuku, sedang ngelamun juga, tapi kebingungan karena engga tahu darimana akan datangnya biaya untuk mengambil kuliah filsafatnya. Kukatakan, serahkan saja kebingunganmu kepada Oom Han, kalau memang dikau dipanggil menjadi Romo M., pasti semuanya menjadi lancar selancar daku bersepeda. Ada sekitar 20-an lampu lalulintas di trayekku ke kantor tapi hari ini cuma beberapa yang menghadangku alias menjadi merah. Itu kubersepedanya sambil melamun alias tidak menyimak keadaan. Bila kita waspada, artinya kalau sedang hijau atau lampu untuk penyeberang jalan sudah berkedip-kedip kita kebut, dan kalau sedang merah kita perlahankan kecepatan, kemungkinan kita akan selalu mendapat lampu hijau. Itulah yang si nep M., keponakan ketemu gede ogut perlu lakukan. Bila ada "lampu merah" di dalam perjalanan menuju panggilan-Nya, ia perlu perlahan-lahan dan merenung :-). Bila lampu sedang hijau atau mau menjadi merah ia perlu melaju. Hanya satu hal tak dapat dihindarinya seperti daku tak dapat menghindar dari hujan yang turun hari ini. Seperti Bang Jeha yang jadi basah bersepeda, ia juga akan mengalami "hujan" dari waktu ke waktu dan untuk itu, ia perlu memiliki "jas hujan" atau berpayung" yang oke punya.
Sampai saat ini saya masih belum tahu siapa presiden Amrik yang baru meskipun Yangti Wuri yang sakti tak mempan dicopet di Roma :-) sudah mengumumkan si Bush yang jadi presiden. Pengumpulan suara antara kedua capres Amrik itu dibilang 'neck to neck'. Saya jadi teringat ketika ogut mau menjadi President of the Indonesian Catholic Community alias Ketua UKI Toronto. Dengan hanya modal dengkul alias tidak sampai perlu menghabiskan puluhan juta $ kaya capres Amrik, daku juga sempat berkampanye. Sebetulnya lebih tepat kalau kukatakan ada orang-orang yang mengkampanyekan ogut. "Semaumu," kataku. Nah, Anda yang dulu ngerumpi di UKI tahu bahwa pemungutan suara antara Bang Jeha dan si Ibu Mamie M. pinjem istilah Romo Tedjo buat beliauw, berlangsung neck to neck juga. Hasilnya lebih mendebarkan dari si Bush-Gore karena total vote kami persis sama. Romo H. lalu memanggil kami berdua ke dalam kamar dan doi mempersilahkan kami bengkelai :-), bo'ong tentunya. Karena ogut memang cuma mau membantu domba-domba yang engga buduk :-) tapi tidak gilak kuasa, maka langsung kukatakan kepada si M. "Why don't you take the job as chair and I will help you." Ia sedikit ragu tetapi diberi anggukan atau semangat oleh Mo H. dengan akibat Bang Jeha jadi sekernyataris selama 6 tahun membantu doi. Nah, prens sadayana, cerita di atas mungkin ente udah tahu dikit, tapi yang berikut ini sebetulnya rahasia perusahaan :-). Malamnya aku ditelepon dua orang. Yang satu si D.H. yang jadi seksi sibuk alias doi tukang ngumpulin vote. Ia bilang, "Aduh ko jusni, owe tadi lupa masukin kertas pemilihan, padahal owe udah pilih ko jusni." :-) "Ga pa pa ko D., itu artinya memang Ia tidak berkenan owe jadi ketua." Satu telepon lagi berdering, "Aduh jus, tadi sore saya mau ke UKI untuk voting buat kamu, eh mobil saya mendadak mogok." "Ga pa pa J., makasih atas dukunganmu tapi itu artinya memang saya engga boleh jadi ketua. Apa mobilmu oke? :-)" Itulah prens sadayana, Bang Jeha ente engga jadi Ketua UKI. Coba kalau sampai si D. engga lupa memasukkan ballotnya dan si J. engga mogok mobilnya, tidak akan ada milis Serviam Apostolate ini :-). Anda yang paham bagaimana terbentuknya Serviam, yang hari Minggu kemarin sudah didongengkan oleh Andy di pertemuan Serviam tahu alkisahnya. Bagiku, tak peduli aliran apapun, ente bawa bendera ada palu aritnya pun :-), selama perbuatanmu mencerminkan kasih dan tidak membuat orang menjadi THP, I want to work with you. Zooommm ... seekor "monyet" bermobil melewatiku dengan kecepatan sedikitnya 80 km sejam dan dengan jarak yang dekat sekali hingga membangkitkanku dari lamunan hari ini. Life is a risk, tapi tak lama lagi akan ada Romo M. yang akan merayakan Ekaristi bersama kita semua warga milis Serviam di Toronto dan mendoakan kita supaya bila sedang melamun ga sampe ketanggor :-), God Bless your endeavour M. Pak, if it is His calling, you will be called Romo :-). Bai bai lam lekom, sampai lamunan berikutnya.