Lamunan Bersepeda Ke 103

Anda yang sekota denganku maklum mengapa Bang Jeha Anda lagi pensiun nulis. Bukan saja tayangan lamunan, boro-boro ngelamun sambil bersepeda, juga dongengan sepikologi :-) terpaksa terhenti. Ya, ketamuan Romo Sandyawan. Meski saya cuma jadi konselor :-), cukupan respotnya lach yauw. Karena Mo Sandy sudah pulang kampung dan ngedekem di Bukit Duri lagi, bukan di penjara awewek bengal di Bukit Duri, tapi di pinggir Ciliwung, maka saya sudah bisa bernapas lega. Ketambahan musim semi sudah sejak lama dimulai sehingga sambil bersepeda ke kantor pagi ini, saya dapat melamun merenungkan kehidupan lagi.

Sejak kemarin, para man-temanku warga seksi repot proyek Mo Sandy sedang sibuk ngurusin ucapan terima-kasih. Kasian banget si Bebeth, setiap jam tambah orang yang mesti diterima-kasihinya :-). Lama-lama daftarnya lebih banyak dari warga milis Anda :-). Sebagai layaknya konselor, saya cuma usul, kirim borongan per email, beres. Yang ga punya email id, sori wae :-). Saya menjadi teringat kepada satu paguyuban Melayu di kota ini. Sering sekali, setiap ada acara atau proyek, baik berupa bazaar atau perayaan Natal atau Paskah :-) kami yang seksi repot diberikan kartu tanda terima kasih. Pernah juga diberikan piagam penghargaan meski belinya di 'Grand & Toy' alias formulir penghargaan pasaran :-). Memang saya tidak tahu berterima-kasih ya. Diberikan penghargaan model begitu, kog ngeledek :-). Saya lalu ngelamun ... kita ini semua kerja relawan. Buat apa buang-buang enersi dan biaya dan waktu untuk mengirimkan kartu ucapan terima-kasih dan piagam tanda penghargaan demikian. Yang lebih penting adalah menghargai jerih-payah itu di dalam kekompakan dan persahabatan, yang tak mudah luntur atau goyah, meski kita berbeda aliran atau pendapat, meski sesekali kita berkelahi. Kenapa kita ga bisa jadi pren lagi meski kita berlainan aliran? :-(

Mengapa orang senang diberikan tanda terima-kasih, thank you letter? Ya, ga salah lagi, kebutuhan 'love and belonging' doi tinggi sekali. Di dalamnya juga terdapat faktor psikologi mengapa manusia mau susah-susah untuk melakukannya. Altruisme istilahnya, perilaku memikirkan kepentingan orang lain. Namun, seperti pernah saya dongengkan di dalam 'kin selection theory', altruisme ini sering mengandung muatan, kepentingan atau survival dewek. :-) Ucapan terima-kasih akan membuat mereka yang senang dan hepi diterima-kasihkan akan dengan lebih cepat membantu lain kali. Jadi memang hal itu baik adanya. Yang diberikan ucapan senang, merasa dihargai, yang memberinya juga mendapat kepuasan karena merasa sudah melakukan "investasi" :-).

Entah kenapa ya, saya kog engga terlalu gandrung untuk diterima-kasihkan, apalagi formil-formilan begitu. Kemarin ini saya meminjamkan satu buku kepada seorang anak Indo. Ketika ia mengembalikannya, dengan kaget kulihat isteriku membawa pulang selusin donat plus buku itu dari doi. Kalau semua peminjam bukuku seperti itu, atau aku menjadi manusia gembrot atau bisa buka warung donat :-). Tanpa mendapatkan ucapan terima-kasih, apalagi donat, ketika saya meminjamkan buku atau melakukan hal lain sebagai tanda kasihku, kepuasan tersendiri sudah kuperoleh. Saya melakukannya karena saya peduli kepada yang bersangkutan. Biarlah si penerima bantuan melakukan hal yang sama kepada orang lain lagi, daripada memberiku piagam, yang sori udah kubuang. :-)

Fenomena menarik lain dari proyek Mo Sandy ini, orang yang dikasih kerjaan, pada berterima-kasih kepada kami-kami yang nyuruh-nyuruh. Mereka kesenangan dapat berbuat sesuatu atau diberi kesempatan beramal dan berbakti bagi sesuatu yang diyakininya baik. Udah ga dibayar, malah kesenangan :-). Saya lalu teringat ketika nodong minta sumbangan dalam rangka bersepeda cari dana buat hari Minggu 3 Juni nanti, Ride for Heart dari paguyuban jantungan, Heart and Stroke Foundation. Yang pelit ga mau nyumbang bilang, "Ente yang keasyikan naik sepeda, masa minta dibayarin." :-) Bener, kapan lagi cuma bayar $ 20 bisa bersepeda di Gardiner Expressway dan Don Valley Parkway. Coba esok Anda lakukan hal itu, kalau ga mampus ditabrak mobil, ditangkep polisi pasti dengan denda ratusan dollar, atau dimasukkan ke Mental Health Clinic, North York General Hospital kaya anaknya temanku belum lama ini.

Seriusan lagi, banyak manusia yang tinggi kebutuhan 'love and belonging'nya. Bagi mereka, ucapan terima kasih bagai parfum semerbak yang dituangkan oleh orang yang diberinya sesuatu tanda kasih. Sekali Anda lupa, seumur hidup akan diingatnya. Tukang jualan kartu mengerti banget psikologi terima-kasih ini. Anda pergi ke toko Hallmark, mau mencari kartu terima-kasih apaan juga ada, kekecualian adalah untuk penyumbang bersepeda Ride for Heart :-). Itu sebabnya Bang Jeha hanya berhasil menodong SATU anak Melayu dari sekitar 15 sponsorku. Ga pa pa, yang penting doa restu Anda mengiringiku dan nyonya ketika kami bersepeda hari Minggu nanti. Tanpa kartu, kuucapkan banyak-banyak terima kasih sebelumnya, matur nuwun sanget kata bojoku. Bai bai lam lekom.

Home Next Previous