Lamunan Bersepeda Ke 112

Dua jam lebih mengayuh sepeda di siang hari bolong memang menghasilkan lamunan tersendiri. Betapa tidak. Kemarin dulu suhu di Toronto hampir memecahkan rekor suhu panas untuk 29 Juni, yakni sekitar 33C. Kemarin tidak kalah gaswatnya, suhu sekitar 30C ketika kami mulai bersepeda. Tujuan utama sebetulnya adalah pantai danau Ontario, The Beaches, yang dapat dicapai dari rumah terus ke selatan menyusuri Victoria Park Avenue sampai di ujungnya. Namun, karena terburu-buru berangkatnya, Cecilia lupa melaburi tubuhnya dengan 'sun-screen lotion' dengan akibat ia mulai merasa terpanggang ketika kami sudah menjelang Eglinton Avenue. "Lewat taman azha Yang, Taylor Creek Park dan balik kembali lewat Wilket Creek," kata doi. Itulah rute kami jadinya, dari Wilket Creek kemudian menuju Edward's Garden, disambung ke Betty Sutherland Trail yang nongolnya di Leslie-Sheppard, persis di atas konstruksi subway yang baru dibangun disitu. Selanjutnya, rute pulang ke rumah kami tinggal dilanjutkan melalui East Don Trail dengan total admiral hampir 40 km.

Sebelum mengayuh sepedaku, saya sempat bertemu dengan seorang pensiunan comberanku yang hepi banget hidup sebagai retiree. Salah satu kebahagiaannya yang baru saja ia syer adalah ia mengambil keputusan untuk tidak mengambil jenis pensiun yang terjamin sedikitnya 10 tahun, tetapi begitu dut, uang pensiun distop. Bedanya cukup besar, katanya. Kutanyakan apa kriterianya ketika ia memutuskan demikian? Kalau engkau merasa bahwa kesehatanmu cukup oke dan paling engga 10 tahun lagi dikau akan masih hidup di dunia ini, ambil yang 'no-guarantee'. Tahun ini 10 tahun ia pensiun dan akibatnya ia tersenyum terus bila berjumpa denganku. Itulah (hanya) salah satu hal yang harus kuambil keputusan menjelang akhir tahun ini. Kalau mau main 'safe', selisih uangnya bisa kuhitung apakah masih lebih besar dari premi asuransi 10 tahun term dengan uang asuransi senilai jumlah pensiunku. Beberapa hari lalu, seorang juragan level II, eks kolegaku 17 tahun lalu :-) ngobrol denganku di kamarnya. Di gang depan kamarnya ia menegurku, "I heard you are retiring," katanya. "Be quiet," kataku dan kami lalu berdiskusi di kamarnya. Ia mendukungku banget, "Go for it," katanya. "Yes, I will definitely do it." Kutahu tidak mudah mengambil keputusan itu, maklum setelah bekerja 30 tahun dan masih dibutuhkan serta mampu berkarya. Contoh keputusan di atas yang sepele, adalah hanya salah satu dari cem-macem hal yang perlu kukerjakan.

Isteriku mulai posing kepalanya tak tahan bertopi helm dipanggang di matahari jam 12 siang. Mungkin aku juga akan pusing nanti menjelang D-Day tersebut. Tetapi bersepeda seterik apapun aku sudah terbiasa. Dahulu aku suka mancing ikan di dekat Zaandvort, Tanjung Priok sambil bersepeda. Jadi panasnya Toronto dan juga bersepeda 2-3 jam masih belum apa-apanya dibandingkan dengan di Jalan Raya Ancol ke Priok. Kuanjurkan ia membuka helmnya sebab toh kami bersepeda di trail dan lalu membasahi rambut kepalanya. Cukup membantu. Masih loyo, ia mengayuh kembali dan saya membuntutinya terus dari belakang, tidak berani lagi jalan di depannya sebab kalau sampai si bos ngambek, bisa celaka :-). Seseorang berkursi roda menjalani trail kami. Kumangguti dia. Tak salah lagi, ia orang yang sama ketika kujumpai beberapa hari lalu pada saat kubersepeda bersama J teman sekantorku. Semoga Cecilia tidak kalah semangatnya melihat sang kursi rodawan.

Seorang temanku anak Kanada kemarin dulu syer. Ia mendapat uang kaget. Warisan dari sedulur yang sama sekali tidak dikenalnya dalam arti tidak pernah sekalipun dijumpainya. Saudari sepupu, anak oom-nya yang paling tua. Si oom, abang ayahnya tentu ia kenal dan cukup erat katanya. Hanya si oom bercerai dari isterinya dan saudari sepupunya maupun tantenya itu tak pernah ia kenal. Menyingkat cerita, saudari sepupu yang aut meninggal tanpa membuat surat wasiat, istilah Inggrisnya 'intestate'. Bukan itu saja, juga sang ibu, sang suami si sepupu, sang anak tunggal, semuanya sudah pada aut juga. Hesbatnya pemerintah Ontario yang mengurusi soal beginian, mereka mencari dari 'birth record' dan sebagainya serta menemukan temanku J sebagai 'first cousin'. Akibatnya J dan beberapa saudara sepupu lainnya akan kebagian "duren jatoan" sering beberapa puluh ribu dollar, cukup untuk memborong semua kebutuhan kemping merk MSR kalau itu Bang Jeha :-). Hanya kulamunkan betapa, pasti, banyaknya mereka yang meninggal 'intestate'. Mereka tidak sadar atau tidak peduli bahwa akibatnya terjadi banyak kepusingan bagi sedulur atau ahliwaris. Pemerintah jelas akan menggeragoti cukup banyak bagiannya, rumah dan estate lainnya akan dijual dengan harga "seenak jidat" yang ngurus (public trustee namanya), belum urusan pajak yang mungkin dapat dihindarkan bila ada surat wasiat. Well, sudah kukatakan, melamun di siang hari di tengah matahari yang terik, memang menyebabkan lamunan yang aneh-aneh :-). Sekian dulu deh, yang penting isteriku tidak sampai semaput dan perlu digotong karena bersepeda di siang bolong :-). Salam dari Toronto.

Home Next Previous