Lamunan Bersepeda Ke 123

'Sunny with high of 18C' adalah suhu yang ideal untuk bersepeda. Benar saja, 5 hari 5 malam hujan terus menerus dan langit senantiasa mendung, bersepeda di hari yang cerah dan tak berawan di hari ini, sungguh suatu rahmat-Nya. Trail favorit kami di saat-saat ini, di awal musim rontok adalah Don River Trail dari mulai Taylor Creek Park sampai ke pinggir danau Ontario. Pohon- pohon baru 10% kira-kira yang berganti warna tetapi udara yang sejuk dan langit yang cerah serta sinar matahari yang menghangatkan, tidak dapat dilawan dengan hanya duduk di depan komputer membaca lamunan Bang Jeha :-).

Sambil mengenjot, pikiranku melayang kepada kesibukan isteriku sejak hari-hari yang lalu. Ia sedikiiit terkena getah teroris WTC, siapa yang tidak. Empoknya yang tinggal di Winnipeg, minggu depan rencananya ikut tour bersama sekelompok Melayus di Toronto, naik bis ke Pennsylvania, Amrik. Weladalah, semingguan lalu kudengar tournya dibatalkan. Kukira sang biro perjalanan yang melakukannya. Engga tahunya, karena KETAKUTAN sejumlah oknum :-(. Mereka merasa berbahaya sekhalei atau mencari "penyakit" pergi ke Amrik di saat-saat ini. Tidak heran si George Bush kemarin dulu pidato, agar rakyat Amrik naik montor mabur kembali sebab kalau tidak, amblaslah para maskapai penerbangan di Amrik maupun di Kanada. Para teroris yang belum ketangkep menggosok-gosok tangannya kegirangan, "Rasain lu infidel kapitalis laknat". Kita semua dengan mudah sudah dimangsa dan sungguh menyedihkan bahwa orang lalu mengambil keputusan, sekali lagi, BERDASARKAN KETAKUTAN. Sudah sering kudongengkan di serial ini, suatu paguyuban Katotelek di Toruntung yang terpecah-pecah karena pengurus dan ROMO-nya mengambil keputusan berlandaskan ketakutan. :-(

Akibat pembatalan itu, kakaknya Cecilia yang sudah membeli tiket murah hingga tak dapat dikembalikan menjadi nangkrek minggu depan, istilah Betawi untuk 'stuck'. Manapula kami berdua akan cabut kemping, terakhir kali di tahun ini sehingga tak mungkin dibatalkan juga. Akibatnya Cecilia menjadi sibuk telepon kesana kemari mencari "hiburan" bagi kakaknya. Seorang sohibku yang seharusnya pergi juga bersama tour itu berkata, "Percuma aja katanya beriman, masa begitu doang takut. Kemana yang namanya iman itu?" "Bener lu," kataku kepadanya sebab ia pun anak Betawi seperti daku. Kalau udah mau mampus, engga usah di dalam tour ke Amrik, lagi duduk-duduk di dalam rumah, langit-langit rubuh amblas," kataku lagi kepadanya. Ia dan mungkin nanti kakaknya Cecilia kalau acaranya di Toronto kacau-balau, menjadi THP sesaat. Sungguh berjuta-juta manusia menjadi THP gara-gara kelompok teroris sinting tersebut.

"Gara-gara Romo Teja nih," kata Cecilia lagi. Bukan prens, si MoTe tidak ada urusan dengan lamunanku di atas :-). Isteriku mengendarakan sepedanya sambil lepas tangan, di trail yang memang mulus. Ia sudah jago sekali sebab sambil lepas tangan ia bisa menikung juga. Ceritanya begini. Suatu ketika kami bersepeda bertiga dari High Park tempat tinggal si MoTe menuju Lake Shore Boulevard mencari pemandangan musim panas yang terkadang aduhai di pinggir pantai :-). Nah, si MoTe eksyen dengan bersepeda sambil lepas tangan dan Cecilia iri banget melihatnya. Kebetulan jalanannya turunan dan lurus. Kukatakan, "Yang, kalau mau belajar lepas tangan, ini jalanan yang paling ideal." Ia mulai mencobanya mula-mula satu tangan dulu seperti kusuruh. Dalam waktu dan hari yang sama, ia sudah bisa melepaskan kedua tangannya. :-) Itulah iri hati yang menjadikan hal yang positif. Satu dongengan lagi. Waktu saya remaja, saya mulai bisa bermain gitar bermodal kunci C, G7 dan F doang. Sebetulnya cukup dengan ketiga kunci itu, kita sudah bisa ngamen di Pecenongan dan kalau tidak percaya perhatikan kunci gitar yang dipakai para pengamen. Selain itu, saya juga bisa memainkan melodi beberapa lagu, yang masih kuingat sampai sekarang adalah lagu 'Buah-buahan'. Papaya mangga pisang jambu ... dibawa dari Pasar Minggu ... disana banyak penjualnya ... di kota banyak pembelinya ... Begitu melodi gitarku mengiringi bait-bait di atas. Temanku terkesima terkagum-kagum sebab sehari saya mainkan beberapa puluh kali sehingga hapal banget. Eh eh eh, ia lalu, diam-diam tanpa kuketahui, belajar gitar klasik Flamenco dan anak ini berbakat. Ketika ia sudah mulai bisa "demo" giliranku yang terkagaum-kagum mendengar lagu-lagu klasik yang dipetiknya. Suatu contoh lagi dari iri-hati yang berbuah positif.

Tidak terasa, kami sudah hampir menjalani 25 km sebab dari Taylor Creek ke ujung Martin Goodman Trail di Scarborough. Perut isteriku sudah kelaperan :-). Kami memutuskan kali ini mendukung perekonomian rakyat kecil alias beli roti sosis dari tukang jualan di Pottery Road di bagian trail disitu. Seorang anak bertampang Arab bernama M. Furhadi-Kohan menjajakan roti hotdog-nya. Kupesan dua buah dan mulai kuajak ngobrol. Kalau abang hotdog di depan MEC bisa menjual 200-an, di trail bersepeda ini si Wan Kohan sudah hepi kalau ia bisa mendapat 100 $ seharinya, katanya. Rupanya pengemudi sepeda kurang suka makan roti sosis :-). Isteriku nekads bertanya, "Do you have any problem since September 11?" Ia mengangguk. Sebelum ia mengemukakan ke-THP-annya, kukatakan "The way people looked at you?" Ia mengangguk lagi. Kami lalu mengalihkan pembicaraan ke hal-hal lainnya. Tidak lama sebab lalu banyak bulek-bulek anak bae yang tetap membeli dan memesan roti sosisnya. Syukurlah, kotaku bernama Toronto yang isinya ratusan suku bangsa dari manca-negara. Tidak mungkin ia bisa (pernah) terpilih menjadi 'the best city to live in the world' kalau warganya banyak yang rasialis dan berstereo-typing, tidak lagi mau membeli sosis si Wan Kohan.

Setelah puas makan siang di warung di pinggir trail itu, kami melanjutkan lagi perjalanan sambil mengobrol maupun melamun sendiri-sendiri kalau sedang tidak bersepeda berendengan. Cem-macem lamunan tetap melintasi benakku. Dari mulai adanya jalanan (pintas) baru yang asyik di trail bersepeda kami menuju ke Ashbridge Bay dan Kew Beach, sampai ke pemandangan di pantai danau yang aduhai. Dari urusan rencana kempingku hari Jum'at nanti sampai ke rencana Jeha Outfitter untuk membawa perlengkapan teropong bintang ke kempingan :-). Asyiknya melamun :-). Sekian dulu, hep e nais wik en, bai bai lam lekom.

Home Next Previous