Hari masih gelap ketika saya mulai mengayuh, eh mengenjot sepedaku :-). Ya, terlalu banyak menulis di dalam Bahasa Indonesia, bahasa Betawiku semakin menghilang dan prensku anak-anak Betawi yang sudah tidak bisa berbahasa ibunya itu manggut-manggut :-). Meski hari masih gelap karena belum lagi jam 7, hanya tinggal 2 benda langit seusai pagelaran tadi malam yang masih dapat terlihat. Saya dan nyonyaku memang mempunyai hobi baru, menikmati tontonan kreasi Oom Han setiap malam bila langit cerah di halaman belakang rumah kami. Tidak kusangka bahwa polusi cahaya di Toronto ini masih tetap memungkinkan kami untuk melihat banyak bintang, planit hingga ke galaksi. Venus di ufuk timur masih tetap gemilang cahayanya dan demikian pula bintang Sirius di rasi Canis Major di langit selatan tampak cemerlang. Ya, inilah salah satu hobiku di bulan-bulan mendatang dalam rangka MPP, Masa Persiapan Pensiun :-).
Kemarin, 1 Oktober, kujembrengkan 6 lembar kalender dari mulai Oktober s/d Maret sebagai pertanda, 'that is it, six more months to go' :-). Beberapa waktu yang lalu saya bertanya kepada salah seorang kolegaku di comberan yang sudah bisa pensiun kalau ia mau. "Are you going to retire come April first?" "No," katanya mantep. "I am going to keep on working and build my savings until it is sooo much, that I am ashamed of. I will keep on piling those money, until I am so ashamed of myself," katanya menekankan tekadnya. Karena kukenal ia cukup dekat, kutanya lagi, "What are you going to do with all the money if you get sick?" Ia tersenyum dan berkata, "You are right, I may not be able to enjoy it but right now, I am going to keep on working and build my nest until I am sooo ashamed of what I have." Kuyakin ia lebih hepi dengan tetap bekerja dan setiap 2 minggu, celengannya berbunyi, kencriinggg :-).
Sepeda kugenjot terus dan jalanan ke kantorku yang baru memang terus menanjak. Tidak jauh sih route-nya, hanya sekitar 7 km-an, setengah dari route ke kantorku yang lama. Bila Anda tinggal di Toronto, route-ku sekarang adalah jalanan kampung sampai ketemu Pharmacy Avenue. Menyeberangi Steeles menjadi Esna Park, lewat kantor pusat ibeem, melaju menyeberangi Dennison dimana terletak toko barang-barang kemping, Running Free :-). Terus sampai ke Alden Road dan disitu kubelok kanan sampai ke Warden Avenue. Nah, di tikungan itu Alden menjadi 14th Avenue dan karena masih waras, saya tidak bersepeda di Warden. Bo'il di jalanan 2 lane itu, kalau masih sepi, ngebut sekitar 70-80 km per jamnya. Jadi saya ambil jalanan rumput sebab memang tidak ada 'pedestrian walk' di jembatan Highway 407 di route tersebut. Ga pa pa sebab tak lama setelah sang jembatan, kantorku yang baru sudah terlihat ada di sebelah kiri. Ya, itulah route perjalanan lamunanku di pagi atau sore hari sekarang ini.
Hari ini, fitness centre di kantor mulai dibuka. Bukan main. Luasnya beberapa kali fitness centre yang tersedia di hotel-hotel, maklum ogut engga bemodal masuk atau jadi anggota klab yang mesti bayar. Jumlah mesinnya lengkap-kap-kap dan demikian pula peralatannya serba canggih. Maklum imporan dari Amrik semua. Sehabis menaruh sepedaku dan mengambil pakaian ganti untuk sekalian mandi di fitness centre, saya mencobai seluruh mesin yang tersedia. Mau melatih otot bagian apapun, kecuali yang satu itu yang unik milik cowok :-), tersedia. Centre bernama 'Active Blue' ini cukup dipenuhi alias laku. Sebagian besar anak-anak muda atau yang seumurku agak kurang. Inilah salah satu daya tarik comberan jaman sekarang. Daya tarik yang kedua adalah tersedianya 'day care' alias fasilitas untuk menaruh balita yang belum bersekolah di sebelah gedung kantor. Memang programmer di era Y2K+1 ini dikolokin banget. Belum tersedia kopi gourmet gratisan, susu coklat, cem-macem teh. Sarana di dalam kantor pun serba 'high tech' alias canggih. Badge tidak perlu dimasukkan atau di-swipe lagi tapi tinggal dipejeng di muka suatu kotak. Ceklek, tombol pintu berbunyi alias badge sah tersebut, milik pegawai yang belum pensiun :-), membukanya.
Isteriku sudah kuajak masuk ke dalam gedung ini, mendahului semua langganan favorit kami. Yah, baru kemarin sekitar 100 customer penting diundang untuk melihat fasilitas lab ibeem yang terbesar nomor 3 di dunia. Jangan tanya yang mana atau dimana nomor satu dan duanya sebab kalau bocor ke teroris, alamat komputer perusahaan ente tidak bisa lagi menikmati perangkat lunak serba hesbats buatan kolegaku :-). Itulah yang menjadi bahan lamunanku lagi, isi otak manusia. Teroris prennya Taliban memang tidak bisa dilawan semangat berjibakunya, tapi mana bisa menang melawan kumpulan otak Amrik dan sekutunya. Itulah asset paling berharga yang dapat dimiliki sekelompok paguyuban atau pun negara. Sayangnya,banyak pemimpin negara maupun bangsa yang menyia-nyiakan potensi otak yang dimiliki penduduknya dengan menciptakan warga THP, The Hurting People, di dalam paguyuban maupun negeri. Itulah juga sebabnya, tak heran daku melihat Menteri Hubungan Internasional, Maria Minna dan Hillary Weston, Letnan Jendral Ontario (wakil ratu Inggris) ikut meresmikan pembukaan 'Islamic Centre' terbesar di Kanada di utara Toronto kemarin. Paguyuban 'Islamic Shia Ithna-Asheri' ini menempati kompleks seluas 65 ribu feet, hampir seluas kompleks kantorku yang baru. Dana sebesar 13 juta $ akan dipakai untuk membangun pusat rekreasi dan pendidikan relijius. Semoga hasil pendidikan itu akan menghasilkan warga Islam seperti yang kukenal dan bukan seperti yang dipertunjukkan oleh kaum Taliban dan Al Qaeda :-(.
Membaca berita koran di pagi hari ini, kita semua sebentar lagi akan mulai terlibat atau terkena, sedikit banyak, di dalam perang antara Amrik dan sekutunya termasuk Kanada dan Indonesia melawan teroris. Ya, bila Megawati mampu memegang janji untuk pren dengan Amrik di dalam melawan teroris dan pendukungnya, Indonesia akan berada di dalam kubu 'with us'-nya George Bush. Bila Mbak Ega sama letoinya seperti pendahulunya, anarki akan melanda lagi Indonesia. Perang memang hampir tak pernah menyelesaikan persoalan. Semoga perang melawan teroris yang selama ini sudah dilakukan tapi tidak bisa serius dan tuntas, akan memberikan hasil akhir yang lebih baik bagi umat manusia di planit bernama Bumi, di galaksi bernama Jalan Susu. Amin. Salam dari Toronto, bai bai lam lekom prens sadayana.