Oktober, Nopember, Desember, Januari, Pebruari, Maret, April. Aje gile 6 bulan tidak bersepeda di alam raya. Bayangin. Itulah hukuman kita semua anak Indo, yang memilih tinggal di Kanada ini. Ya, bila Anda senang bersepeda seperti saya, biarlah gaji kita 2-3 K$ doang sebulannya alias cukup untuk makan sekadarnya saja, asal kita bisa bersepeda tanpa ditodong. Tadi pagi saya sempat mengagumi sepeda Raleigh serba baru dan mengkilap yang baru dibeli oleh pren saya. Entah kapan sepeda itu akan dipinjamkannya kepada saya sebab selama saya mengenalnya, tak pernah saya lihat ia bersepeda :-). Meski sepeda saya sudah cukup butut, belinya juga bekas, tapi masih asyik untuk digenjot apalagi dibandingkan sepeda pertamaku merk Philips yang cuma dua "persnellingnya", sepeda digenjot atau sepeda dituntun. Ya, dahulu saya naik sepeda ke sekolah di SD Budi Mulia di Mangga Besar Raya dan setiap kali lewat di depan tangsi tentara disitu, kami harus turun dari sepeda. Sesekali kalau saya ngelamunin anak-anak sekolah susteran St.Joseph :-) saya suka lupa turun dari sepeda dan langsung si ngabri yang bercokol di kandang monyet, istilah Betawi untuk gardu, menghardik menyuruh turun dan memanggil si saya yang sangat ketakutan tapi engga sampai kencing :-). Hukumannya hampir selalu panggul sepeda bolak-balik beberapa kali, tergantung 'mood' si ngabri. Yang saya suka kasihan kalau melihat tetangga saya perempuan, ngelamunin anak Budi Mulia juga rupanya doi, lupa turun, dan senasib dengan saya, disuruh panggul sepeda bolak balik :-). Yah, sekarang sih bisa diceritakan dengan ketawa-ketiwi pengalaman unik anak Indonesia seperti itu, tapi waktu terjadi pastilah kita semua ngedelu, bahasa Betawi untuk kesal, sebel sekali.
Berdua bersama nyonyaku yang juga senang bersepeda, untungnya saya, kami mulai mendaki tanjakan pertama di atas Highway 404 di McNicoll. Hesbats doi, hampir tidak kesusul oleh saya yang umumnya bersepeda di belakangnya, atut kalau kecepetan dan mendahuluinya sebab ia suka ngambek :-). Ketika kami harus mendaki tanjakan yang terjal di trail Don Mills, kutaksir ada 60 derajat kecuramannya, hesbat sekhalei penampilannya. Kulihati dari atas karena Bang Jeha Anda terpaksa mendahuluinya di tanjakan itu. Biasanya ia turun dari sepedanya tak kuat tapi kali ini dengan perlahan-lahan ia mampu terus mengayuh sepedanya. Tak salah lagi. Ia tahu saya sedang nge-test apakah ia masih layak saya ajak canoeing :-). Soalnya syarat untuk canoeing dengan Bang Jeha adalah harus kuat melakukan portaging, memanggul sang kanu. Kalau di hari pertama bersepeda di tahun 2003 ini ia sudah kuat, berarti sedikitnya kami akan melakukan 10 canoeing trip tahun ini :-).
Cie Bie prenku anak bae di Mississauga mewanti-wanti saya untuk banyak menenggak anti-oxydant karena SARS masih berkecamuk di kota ini. Sambil menunggu anti-oxydant bernama perkedel darinya :-), saya tadi mampir ke restoran Tionghoa, Jim Chai Kee di Scarborough. Makan bakmi atau pasta bagus sebelum bersepeda meskipun mie bakso mungkin tidak banyak anti-oxydantnya. Masih sepi pengunjung restoran itu prens padahal menjelang jam 12 siang atau di jam makan siang. Bandingkan dengan semalam saya ke restoran bule Yunani. Wuih, semua kursi dan meja penuh, yang antri mau makan ada sekitar 10 orang. Kulihat ada beberapa wong Asia makan disana juga padahal mah biasanya bule mulu. Tidak salah lagi, itulah sebabnya restoran Tionghoa jadi lenggang. Si mata sipit makan di resto bule, menghindar makan di perumpiannya. Itu juga sebabnya hari ini, restoran buffet cukup terkenal di Toruntung, Mandarin memasang iklan hampir sehalaman yang berisi, stafnya tidak ada yang kena SARS ataupun ke tempat-tempat dimana ada wabah SARS. Masya-malaikat memang, ketakutan massal rakyat sekotaku masih berkecamuk. Kemarin dulu prenku R. ngelapor karena tahu saya kenal dengan bos Highland Funeral Home. "The parking lot is empty," katanya. Oh, poor D, kataku menyebut nama si bos yang juga dikenalnya. Orang tidak mau "cari perkara" pergi ke apalagi memakai jasa rumah kematian yang sudah notorious masuk koran :-(. Sampai kapan wabah atau ketakutan orang karena SARS ini masih akan melanda Toronto, kutak-tahu lach yauw. Yang jelas lamunanku harus kuhentikan karena rumah si NC Budi dokter kompi sudah tampak di depan mata. Bang Jeha ada urusan dengannya :-). Sekian dulu lamunan pertama di hari baik bulan baik di musim semi kota Toronto ini, bai bai lam lekom.