Lamunan Bersepeda II

Di suatu tempat di kolong langit saat ini, ada suatu komunitas gereja yang sedang sekarat, koma istilah kedokterannya, hidup enggan mati tak mau. Saya tidak mengada-ada dan sedang memikirkan sebab musababnya :-(. Kalau Anda tidak bisa 'relate' dengan keadaan ini, di suatu rumah di kolong langit ini, ada pasutri yang sedang sekarat, koma hidup pernikahannya. Mungkin Anda mengenal pasutri yang seperti itu, 'heaven forbids' Anda seperti itu.

Nah, karena saya masih edan bersepeda meski seperti dikatakan Romo Teja, suhu sudah benar-benar dingin malah semalam tanah sudah dilapisi salju di kota Toronto ini, saya jadi masih sering melamun sambil mengayuh. Terakhir saya bersepeda ke kantor, entah karena dingin entah karena sudah agak jarang, kaki saya yang kanan agak melemah dan sedikit sakit salah satu ototnya. Lalu saya kompensasikan dengan kaki kiri saya yang mengayuh lebih kuat dan kencang serta saya "istirahatkan" sedikit kaki kanan saya. Dengan demikian, kecepatan bersepeda maupun waktu yang saya butuhkan sama saja alias masih banyak waktu bagi saya untuk 'take a shower' sebelum saya mulai bekerja. Pada saat mengayuh dengan cara demikian, saya lalu teringat kepada kedua hal di atas. Kalau hubungan antara umat, atau pastor dengan umat atau antara suami dan isteri, dapat seperti kaki kiri dan kaki kanan kita, yang satu membantu yang lainnya kalau sedang lemah, bukankah permasalahan bisa ditanggulangi? Memang lamunan saja sebab kaki kan tidak sama dengan atau bisa disamakan dengan keadaan gereja dan rumah tangga. Namun kalau Anda ingin kembangkan lamunan itu, ada dasar imannya juga bahwa seharusnya, anggota gereja ataupun pasutri, seperti anggota tubuh kita sendiri.

Masalahnya adalah memang egoisme ataupun memikirkan diri sendiri dulu yang saya akui sukar untuk tidak dilakukan. Contohnya di dalam bersepeda adalah sbb. Karena hari sudah semakin dingin dan suhu memang sudah berkisar di 0 C kalau saya mulai mengayuh sepeda di pagi hari, lumayan "sengsaranya" :-). Namun sesuatu yang "aneh" terjadi. Saya tanyakan kepada Cecilia: "Menurut kamu lebih haus mana, genjot sepeda di suhu puanas 30-35C atau di suhu sedingin 0-5C?" "Engga tau," katanya. Saya jelaskan kepadanya bahwa lebih tertahankan kehausan di udara yang panas dibanding dingin sebab udaranya menjadi kering dan tenggorokan saya seolah-olah tercekik kalau tidak diberi air. Karena tantangan seperti itu saya lalu berusaha sekali dua kali untuk tidak minum sepanjang perjalanan yang lamanya sekitar 35 sampai 45 menit. Bila sampai tertahankan memang terasa sekali nyamannya air ledeng yang saya minum ini, sejuk dan lebih menyegarkan rasanya dibandingkan dengan kalau saya minum sepanjang perjalanan. Inilah hikmah menahan diri. Lalu saya melamun lagi, kalau saja "kehausan" umat gereja di atas ataupun salah satu pasutri keluarga koma, bisa tertahankan alias lebih memperhatikan kepentingan yang lainnya, mungkin saja gereja atau rumah tangga tidak perlu sampai menjadi koma.

Lamunan ketiga atau yang terakhir adalah sbb. Bagian terberat dari route saya adalah pada saat saya harus mendaki jembatan di atas highway bernama 401 (bacanya: four o one) dan ini di route saya pulang kantor. Highway ini melewati kota Toronto dari barat ke timur, konon merupakan tollfree highway terpanjang di dunia (sekitar 700 km) dan ada sekitar 14 lane atau jalur di bawah jembatan alias lebar sekali. Jadi pendakiannya cukup panjang, sekitar setengah kilometer dan karena sudah lelah seharian bekerja, terasa berat. Jadi inilah tantangan saya setiap saat saya bersepeda ke kantor. Jembatan 401. Namun karena seringnya melewati "jalan salib" ini, saya jadinya tahu seberapa besar bebannya alias tabah mengayuhnya dan tidak pernah saya sekarat atau menyerah. Aahhh, bila saja pasutri keluarga koma ataupun gereja yang sekarat tahu bahwa "salib" mereka cuma "setengah kilometer" dan setelah itu jalanan menurun tentulah mereka tidak akan lekas menyerah, apatis atau putus asa. Kalau Anda merasa mempunyai teman, kenalan, keluarga atau mengetahui gereja di kolong langit seperti itu, anjuran saya hanyalah mari kita berdoa bersama (terutama yang sedang ikut cyber-retreat) agar lamunan saya dapat menjadi kenyataan. Salam dari Toronto.

Nopember '96

Home Next Previous