Surya bersinar ... udara segar ... terima kasih. Di tepi danau ... ombak terhalau ... terima kasih. T'rima kasih sejuta ..., o t'rima kasih sejuta ... pada Maha Pencipta ..., o pada Maha Pencipta ... Aku bahagia ... kar'na dicinta ... terima kasih. (Thanks to Rini for the inspiration of singing the above song today, along my biking trail :-)). Here goes the reflection :-).
Ya, udara sungguh segar dan surya bersinar dan memang cuaca sangat ideal untuk bersepeda berduaan di pagi hari ini. Sambil mengayuh menikmati keindahan alam dan berterima kasih atas semuanya, saya melamun betapa sudah tuanya sepeda saya mengingat sudah ribuan km saya menjalani kehidupan bersamanya :-). Karena banyaknya barang-barang yang sudah tua yang saya miliki tetapi masih saya pakai dan nikmati, disamping tahu teori depresiasi, maka sering saya berkata dalam hati waktu memakainya, "Wah untung lagi nih." :-). Ya, misalnya komputer yang sekarang konon didepresiasi 3 tahun alias nilainya nol setelah kita beli 3 tahun, setiap hari memakainya setelah itu, kita untung deh :-). Nah, saya tak tahu sepeda didepresiasi berapa tahun. Mumgkin Bung Aloy pakar keuangan dapat memberitahukannya :-) sekaligus membetulkan kesalahan bila komputer sudah bukan 3 tahun waktu depresiasinya. Yang saya tahu pasti, sepeda ini saya beli sekitar 7 tahun lalu dengan harga obral (on-sale) 200$. Pokoknya murah meriah dan setiap kali saya pakai entah untung berapa $ :-) sebab nilainya sudah menjadi nol sejak beberapa tahun lalu. Apalagi kalau dihitung $/km, saya yakin jauh lebih murah naik sepeda saya ini dibanding naik ojeg atau bajaj di kota Betawi.
Ya, lamunan hari ini jadi meningkat ya (atau menurun? :-)) ke arah uang alias duit. Kemarin di LB XX sudah saya tayangkan asyiknya naik sepeda, tidak perlu pusing soal bensin, oli, ongkos pemeliharaan, dsb. Syaratnya, tubuh sehat dan siapa yang tidak mau tubuhnya sehat. (Kog masih ada orang yang tidak mau berolahraga ya Ira, padahal dulunya ia sehat kuat :-)). Bensin, oli, dsb., sudah "termasuk" alias gratis. Sepeda setiap dipakai "untung" :-). Mengapa kog pengemudi sepeda di kota ini termasuk ke dalam minoritas, sangat lagi? Sebab disamping orang umumnya senang menghitung-hitung (uang atau harta duniawi), orang juga senang atau sering menghitung-hitung, apa yang namanya risiko.
Suatu ketika saya berdialog dengan teman saya di kantor sbb. "You come by bike again jusni?" "Yes, I love it, don't you know how to bike?" "I do, but I am scared to ride my bike on the road. I wish I have the guts to go to the office on a bike." "Yes, I understand, it's a bit risky, but life is a risk anyway." Gitu kira-kira dialog saya. Memang dari waktu ke waktu, saya sering melihat pengendara sepeda yang mengemudi bukan di jalan raya, tetapi di 'sidewalk' atau trotoir untuk pejalan-kaki. Mana enak bersepeda di 'sidewalk', lagipula sebetulnya melanggar hukum. Kemarin, mata saya terpana ke suatu berita koran. Seorang pengemudi sepeda berumur 29 tahun di kota ini, mati ditabrak. Ia sedang bersepeda di down town ketika supir suatu mobil yang sedang stop membuka pintunya tanpa melihat-lihat. Si pengemudi menabrak pintu itu dan terlontar ke jalur lain dimana mobil yang satu lagi lalu menubruknya. Nasib :-(!
Saya tentu sadar akan risiko bersepeda ini dan kalau ada yang bertanya atau memperlihatkan kekwatirannya, takut kalau-kalau saya menjumpai nasib yang sama seperti cerita di atas, saya selalu berkata, "At least I die doing the things I love and enjoy." Juga kalau sewaktu-waktu ada teman yang heran dan berkata, "Elu kemping masup utan, ngga takut dimakan beruang?" Jawab saya, "Ngga, kalu gue mampus dimakan beruang masup koran, kapan lagi." :-) Soalnya kemarin ada anak yang sedang kemping di Algonquin, cagar alam favoritku, yang memang hampir dimakan beruang :-(. Ya, kalau semuanya kita hitung-hitung untung ruginya, kwatir ini kwatir itu, alamat kita hidup di "rumah" saja dan tidak menikmati karunia-Nya yang telah diberikan lewat tubuh, sepeda, maupun benda-benda lain termasuk uang :-). Bila Anda setuju, silahkan bersenandung lagu berjudul 'Terima Kasih' di atas :-). Salam dari Toronto.