Sambil mengayuh sepeda di jalan kembali ke rumah hari ini, diiringi hembusan angin yang cukup sejuk, lamunan saya melencer kemana-mana. Hari-hari ini saya dan Cecilia sedang ketamuan seorang warga P-Net tukang nge-ROM :-), karena sponsor dari si Mote yang sudah kembali ke padepokannya. Nah, semalam giliran saya melamun sambil berenang, anak ini ikutan :-). Saya berenang 1 km, ia berenang lebih dari 1 km. Sungguhan. Hari ini, ia juga tidak mau kalah dan saya pinjamkan sepeda tua saya untuk naik sepeda di route saya ke kantor sambil melamun. Kembali sungguhan lho, saya tidak bohong. Ternyata hasil jerih payah saya menulis tayangan lamunan berpuluhan, yang menurut statistik bohong Mas Noordin beratusan :-) sudah membuahkan hasil. Ada orang yang jauh-jauh datang ke Toronto untuk ikut melamun bersama saya dan Cecilia :-).
Saya pernah atau sering ditanya, "Jus, kog ngga mau ikut jiarah ke Israel sih?" Dalih saya, "I don't think it will make me a better Christian." Untuk yang pernah ke Israel, sama sekali bukan maksud saya untuk menyinggung lho, syukur-syukur memang Anda menjadi orang Kristen yang lebih baik setelah berjiarah ke tanah suci. Nah, di jalanan tadi saya melamun, bagaimana kalau saya memimpin "jiarah" ke cagar-cagar alam di Ontario ya. Katakanlah 'tour pelamunan a la jeha' :-). Apakah akan ada yang berminat? Saya jamin 'tour' ini akan membuat Anda 'a better person'. Kalau Anda lulus physical fitness test, kita bisa berkanu dan masuk ke dalam hutan. Takut dimakan beruang? Jangan kwatir. Beruang tidak suka orang Indonesia. Mengapa? Wong sejak kecil sudah berkelahi dan pukul-pukulan, mana dagingnya tidak mau menjadi alot dan kulitnya serba tebal. Beruang mana yang mau memakan badak? Engga ada kan :-). Lalu ada yang bilang, "lho si jusni kan baru bisa mendayung kanu?" Kembali jangan kwatir, saya bisa mengajak sensei kanu saya Mbak Silvana van Nepean untuk menjadi asisten 'tour leader' :-). Kalau imbalannya memadai, saya yakin satu lagi warga P-Net yang gilak kemping, Mbak Ira juga mau menjadi asisten.
Kembali ke lamunan saya, sering kalau saya ke Niagara Falls, saya melihat turis dari Indonesia berbis-bis. Saya percaya demikian juga pengalaman warga Net ini yang tinggal di daerah turis seperti Vancouver, Sydney, Los Angeles, Orlando, New York City, Paris, London, Rome, dsb. Maksud saya, banyak orang Indo yang makmur-makmur dan ongkos ke manca-negara sih ecel. Tetapi tidak pernah saya melihat turis Indonesia di Algonquin Provincial Park :-). Mengapa ya :-)? Nah, kalau lamunan saya ini masuk di akal, saya akan mulai memikirkan membuat programnya, brosur atau prospektusnya, menghitung biayanya, dsb. Pokoknya, kembali dijamin, keluar dari Algonquin, Anda akan menjadi manusia "serba baru". Kalau tak percaya, boleh tanya nanti kepada yang sedang ikut berlamunan bersama saya hari-hari ini :-). Salam dari Toronto.
PS.Kepada Rm S. dan Mas D. titipan salamnya sudah saya terima lho. Memang di Toronto tidak ada pohon/daun salam, jadi trims berat :-). Kata anak ini, ia sekarang baru percaya bahwa kota Toronto adalah 'the best city in the world'.