Lamunan Bersepeda XXIII

Summer time ... when the livin is easy ... Fish a jumpin ... and the cotton is tall ... Ya, saya kemarin malam bersepeda bertiga dengan Cecilia dan satu anak P-Net tamunya si Mote :-) untuk menikmati lagu-lagu jazz. Ada suatu festival jazz, internasional, gratis, di selatan kota Scarborough, dekat pantai danau Ontario di daerah bernama Kew Beach. Konon ada sekitar 80 band yang 'in action' tapi kami hanya mempunyai tenaga untuk menikmati sekitar 20-30 band saja :-). Seluruh jalan bernama Queen St. East ditutup dari barat ke timur sepanjang beberapa km. Memang bersepeda menjadi ideal untuk dipakai pergi menonton. Pada waktu pulangnya, jalanan macet dengan mobil dan yang antri menunggu bis ratusan orang.

Karena hanya mempunyai 2 sepeda maka kami sempat "pusing" sebentar, bagaimana caranya agar Y dapat bersepeda juga sebab selain ia gila berenang dan melamun :-), ia juga senang bersepeda. Mau pinjam sepeda si Mote, berabe. Akhirnya saya putuskan untuk memperbaiki sepeda salah seorang anak kami :-). Sudah lama sepeda itu tidak dipakai. Waktu saya keluarkan dari gudang, "bensinnya" habis alias bannya gembos. Saya pompa dan oke alias tidak bocor. Lalu "olinya" kosong alias rantainya kering-kerontang. Waktu diuji-coba, berbunyi beletok- beletok, bukan ser-seran a la Ira :-). Saya jadi ingat waktu sering main sepeda di Betawi tempo doeloe, rantai sepeda kami sering kami rendam di dalam bensin agar bersih dan tahan lama. Jadi saya pakaikan gemuk (vaseline) sang rantai dan di bagian yang serba kaku, saya semprot dengan minyak ajaib WD-40. Lumayan. Lalu ada satu lagi kerusakan yang parah. Sepeda itu oblak luar biasa. Saya tidak mempunyai alat untuk menggencet sang pelek agar rata lagi. Tidak kekurangan akal, saya palu :-) bagian yang bengkok dan oblaknya menjadi lebih oke. Masih sempoyongan kalau dinaikkan tetapi daripada jalan kaki, tetap lebih mengasyikkan. Itulah, dibekali dengan sepeda "sempoyongan" itu, kami bertiga dapat bersepeda ke pagelaran jazz.

Setelah cukup puas menikmati hidangan musik sambil badan bergoyangan beberapa jam, diiringi lagu 'Jambalaya ... jambalaya ... on the bayou ...', kami pulang kembali ke rumah sambil berjanji, pagi ini akan bersepedaan lagi. Lalu saya jadi teringat kepada slogan atau epilognya Theo, to go where the Indos have never gone (kalau ngga salah ya Theo :-)). Seperti saya katakan di salah satu tayangan saya kemarin ini, kalau melihat turis dari Indonesia, umumnya mereka naik bis dan saya yakin tidak ada yang pernah bersepeda ke jazz festival :-). Jadi saya katakan ke Y kamu sudah menjalani slogannya Theo dan ia setuju. Makanya ia sangat bersemangat untuk melamun lagi di trail pagi ini bersama Cecilia dan saya :-). Satu lamunan saya bersepeda kemarin seusai menonton dan menikmati musik-musiz jazz puluhan band itu. Ada yang penyanyinya aduhai (suaranya), ada yang pemain trompetnya hebring, ada yang bunyi horn-nya sudah terdengar melengking dari jauh, ada yang menabuh bongonya asyik sekhalei. Pokoknya masing-masing band mempunyai keunikan dan kenyamanan sendiri untuk ditonton dan didengarkan. Alangkah asyiknya kalau warga Net ini pun seperti pemain-pemain band di atas :-). Wallahu alam. Insya Allah, kata yang lain. Salam dari Toronto.

Home Next Previous