Hari semakin dingin saja dan ditambah dengan hujan serta angin kencang, memang hanya orang edan yang masih bersepeda di Toronto saat-saat ini :-). Seorang teman kantor saya yang juga bersepeda tadi menegur saya melihat saya sedang menuju 'shower-room'. "You're still biking?" "Yes, I haven't given up yet." Ya, saya belum menyerah selama dinginnya masih tertahankan. Tetapi sekarang ini, sebelum bersepeda malam sebelumnya atau di pagi hari saya menelepon 'weather-forecast', suatu pelayanan rekaman ramalan cuaca kota Toronto dan sekitarnya. Penting untuk mengetahui suhu minimum dan maksimum, bagaimana probabilitas hujan dan berapa kecepatan angin. Untuk Anda yang pernah tinggal di musim dingin a la Canada, kalau saya katakan 0 derajat C "hangat" tentu manggut-manggut dan dapat mengerti. Dalam musim dingin, kalau suhu hanya 0 C dan tiada angin, memang benar hangat. Tetapi kalau angin kecepatannya 50 km, lain ceritanya. Itulah sebabnya ramalan cuaca di musim dingin selalu didasarkan juga atas yang namanya 'wind-chill factor' sehingga kita mendapat angka suhu yang sesuai atau lebih tepat.
Saya jadinya melamun lagi sambil mengayuh sepeda. Kalau saja pasutri di dalam berkeluarga dapat menelepon kantor ramalan cuaca, asyik juga ya :-). Ramalan keluarga Anda hari ini: "Mas Bedjo, hati-hati hari ini karena akan ada angin puyuh datang mengganggu si Mbak di kantor berupa cengengesan dari si Hardjo dan tawaran untuk pangku-pangkuan." Mbak Yayuk, hati-hati di rumah hari ini sebab akan ada badai datang mengganggu si Mas di rumah berupa email yang mengajak kencan berdua saja dengan si Indra." Lalu Mas Bedjo dan Mbak Yayuk jadinya dapat bersiap-siap menghadapi cuaca tidak cerah yang dapat mengganggu jalannya bahtera rumah tangga. Bisa juga begini bunyi rekamannya: "Ortu-ortu yang anaknya bersekolah di SMA ACDC di dalam hari-hari mendatang anak-anak akan mendapat pembagian XTC cuma- cuma dalam rangka promosi asosiasi supir motor mabur Jatayu." Jadi para ortu lalu bisa membuat pengamanan seperlunya agar XTC tidak sampai dipromosikan ke sang anak. Anda bisa menambahkan sendiri contoh ramalan cuaca yang bagaimana, yang coba dulu Anda tahu sebelum terjadi, tidak akan separah ini ulah isteriku, suamiku, anakku, ortuku :-). Artinya di dalam batas kemampuan Anda, akan Anda coba berusaha mengatasi persoalan yang diramalkan akan tiba. Ya, namanya juga lamunan, 'you wish'.
Seperti pernah saya singgung, kota Toronto ini oleh suatu cycling magazine pernah terpilih sebagai kota bersepeda terbaik di Amerika Utara. Salah satu kriterianya adalah jumlah jalur bersepeda atau 'bike path' yang tersedia. Nah, setiap saya ke kantor, saya memakai apa yang namanya 'diamond lane' yakni jalur paling kanan (ingat lalulintas terbalik arahnya dengan di Indonesia) yang diperuntukkan bagi taksi, bis dan sepeda serta mobil minimum 3 penumpang. Tidak seperti 3-in-1 di Jakarta yang menjadi sumber nafkah anak-anak untuk "menipu" polisi dengan cara menjadi penumpang sewaan, tidak ada anak-anak yang sekreatif itu di Toronto :-). Akibatnya, setiap hari puluhan mobil pelanggar lalulintas melewati saya di 'diamond lane' itu :-(. Yang gawat, biasanya para pelanggar ini adalah yang melarikan mobilnya dengan kecepatan 70-80 km/jam (maksimum dalam kota seharusnya 50-60 km/jam) dan yang melewati saya hanya dalam jarak beberapa puluh sentimeter dari setang sepeda saya. Dalam hati saya jadi suka mengumpat kalau hampir terserempet mereka itu, "Kurang ajar lu!" Saya lalu melamun, kalau saja pelanggar-pelanggar itu ditangkapi setiap hari dan didenda sesuai hukum yang berlaku, akan lebih senang dan aman rasanya bersepeda ke dan dari kantor. Hampir tidak pernah saya melihat polisi yang "nongkrong" model tanah airku :-). Jadi tidak heran orang seenaknya melanggar dan mengebut. Kalau saja orang bermobilan ini mau coba mengendarai sepeda dan menikmati manfaatnya alangkah enaknya sebab lalu polusi akan sangat berkurang dan orang akan menjadi sehat-sehat sehingga biaya pengobatan dapat ditekan atau dikurangi dan dananya dapat dipakai untuk hal yang lebih mulia. Seperti menyuruh orang jadi Katolik dulu, ini memang hanya lamunan belaka, 'you wish' begitu. Itulah risiko bersepeda yang saya sadari setiap hari namun saya tetap melakukannya karena banyak manfaatnya. Demikian pula di dalam kehidupan, kita ingin orang berbuat ini, berbuat itu, dan semuanya itu hanyalah lamunan. Yang dapat kita lakukan adalah mengatur diri kita sendiri saja, diri kita dahulu, mengambil risiko kalau perlu dan tetap tabah mengatasi persoalan sambil terus melamun :-).
Memang, banyak melamun sambil bersepeda ini, tidak terasa, tahu-tahu saya sudah sampai di muka kantor. Sebenarnya melamun mirip dengan retret dan perlu dilakukan :-). Dengan banyak melamuni hal-hal dalam kehidupan kita dapat menaruh atau membayangkan sesuatu di dalam perspektif. Salah satu mata pelajaran jaman SMA yang saya senangi adalah stereometri. Ia memperluas daya jangkau lamunan saya. Ia "memperbesar" kapasitas memory saya sehingga saya mampu mengingat-ingat dan menyimpan data lebih banyak. Cecilia, isteri saya, bila melihat pemandangan yang indah suka berkata: "Potret dong." "Kalau saya sedang malas dan indahnya "biasa-biasa" saja, saya katakan, "Potret atau simpan dalam memory-mu saja." Demikian pula dengan sering-sering retret, tidak terasa, eeeh aku sudah menikah hampir 50 tahun (bukan saya :-)) atau eeeh aku sudah membiara 75 tahun. Melamun, merenung, beretret dapat membuat kita melihat siapa diri kita. Seolah- olah ada cermin yang dapat kita pakai untuk melihat tampang kita seperti apa sih. Sejauh ini aku berkoar-koar dan mencak-mencak saja kog, aku sendiri seperti apa ya. Syukur-syukur kalau seekor kera yang kita lihat, bukan cermin yang kita belah, tetapi sang kera yang kita ubah. Sekian dulu, kera satu ini dari Toronto mau permisi ah :-). Salam untuk para kera atau beruk atau monyet lainnya di P-Net.