Sekitar 5C suhu ketika saya berangkat pagi ini. Not bad, kata orang sini, apalagi hampir tiada angin yang berhembus. Hanya memang saya memakai baju beberapa lapis. Seninya adalah tidak boleh terlalu tebal atau terlalu tipis. Terlalu tebal, apalagi pakai jaket musim dingin, alamat dalam beberapa menit kita sudah akan kepanasan dan keluar keringat. Lalu tidak enak kalau terlalu berkeringat di musim dingin di udara luar. Terlalu tipis alamat kedederan :-). Begitu lewat pompa bensin, tertera harga 55.5 sen per liter. Seperti pernah saya ceritakan, setiap hari :-) harga bensin turun naik di kota ini. Tapi kalau sedang bersepeda, apalagi kalau bisa setiap hari, harganya jadi 1$ seliter pun tidak saya pedulikan :-). Ya, pikiran saya memang sedang banyak menyangkut non-duniawi atau soal-soal rohani, tidak sempat menghitung-hitung mahal murahnya harga bensin.
Sekitar 3 minggu lagi tahun baru Gereja akan tiba. Kalau Anda termasuk warga yang setia kepada panduan Ibu Gereja, mestinya Anda tahu bahwa tahun ini adalah tahun Yesus Kristus dan tahun depan, tahun Roh Kudus. Hal itu sudah ditetapkan Gereja dalam rangka menyambut tahun suci tahun 2000. Sebelum saya menjawab pertanyaan Mbak Rin :-) di tayangan RCIA-nya saya juga mempunyai pertanyaan yang saya lamunkan sepanjang bersepeda. "Hal-hal apa yang membuatku lebih mengenal Yesus di tahun ini?" Oya, jawaban saya untuk Mbak Rin, re siapa Yesus adalah, "A friend in need" :-), jawaban pertanyaan lainnya, 2 s/d 6 "ya" semuanya dan kalau saya lulus tolong diberitahu :-). Balik ke pertanyaan lamunan saya hari ini, jawaban saya adalah "Tahun ini tahun aku sering sekali "disalib" sehingga rasanya lebih dekat kepada (sengsara) Kristus." Contoh "penyaliban" terakhir yang saya alami adalah sbb. Ceritanya saya diundang ke suatu pesta pernikahan keluarga oleh sedulurku. Namun pada saat pesta akan berlangsung, pada saat "pintu rumah" saya ketuk, tok tok tok, eh si tuan rumah menutup "pintunya dan menggabrukkannya" di mukaku :-(. Yah, maksud saya adalah saya tidak menduga bahwa rencana saya untuk menjadi 'loving people' ditolak mentah-mentah dan ditimpakan tangga setelah saya jatuh. Artinya lagi, bukan hanya kedatanganku ditolak, tetapi motivasiku pun dicurigai. Apakah engkau datang hanya untuk mengacaukan pestaku? Nasib!
Lalu saya melamun lagi, apakah di sisa tahun Yesus ini aku akan cepat bangkit dari suasana penyaliban dan dapat berhenti menjadi 'the hurting people'? 'Hurting people' yang telah melukai saya memang sudah saya putuskan untuk dimaafkan. It's a decision to forgive them, tidak peduli mereka tidak akan pernah meminta maaf seumur hidup mereka. Hanya saya termasuk orang yang mengernyitkan kening kalau ada yang berkata, 'to forgive and forget', if you still remember, you have not forgiven. Really? I don't think so. Mana mungkin sesuatu yang melukai dan membuat hati pedih peri dapat dilupakan, apalagi kalau baru saja terjadi. Yang dapat dilakukan adalah selain berdoa bagi mereka yang telah melukai kita, bersikap 'you don't know what you have done'. Bukankah itu juga kata Kristus ketika ia tergantung di salib-Nya? "Ya Bapa ampunilah mereka karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat."
Nah, masih ada 3 minggu sebelum tahun Yesus berakhir. Sebagai PR untuk Anda dan saya juga, mungkin saya dapat melontarkan satu pertanyaan lamunan, "Apa yang dapat aku lakukan di rumah, di keluargaku, di kelompokku, di parokiku, di dalam sisa minggu-minggu ini bagi perayaan tahun Yesus?" Selamat melamun, sampai Lamunan Bersepeda yang berikutnya, salam dari Toronto.