Lamunan Bersepeda XLIX

Sudah beberapa bulan saya tidak menulis serial LB ini sejak musim rontok lalu ketika LB yang ke 48 ditayangkan. Meskipun "resminya" Toronto masih di musim dingin, demi "menghormati" bulan Puasa :-), di dalam rangka solidaritas dengan para "pengayuh kehidupan berat" di tanah air maka hari ini saya mulai melamun lagi di atas sepedaku. Suhu memang masih -3C tetapi burung-burung saja sudah mulai berceloteh. Bagaimana hatiku tidak ikut gembira. Masa puasa memang bukan masa untuk bersedih-sedih, apalagi menyiksa diri. "Jusni, what are you going to give up for Lent, things you like to do, writing?" "No way Jose," kata anak Amrik. Seperti pernah saya tulis, sacrifice adalah dari sacrum ficere, bahasa Latin yang berarti 'to do holy' dan bukan untuk menyiksa diri. Kekecualian adalah pantang merokok selama Masa Puasa :-) sebab merokok menyiksa tubuh Anda.

Jalan-jalan sudah bebas dari es, semoga untuk seterusnya. Medan pun sama saja dengan tahun lalu, hanya di perempatan Don Mills dan Sheppard ada konstruksi perluasan jaringan subway, kereta bawah tanah di kota ini. Kemarin saya baru saja meng-update 'signature file' dari IBM AntiVirus di komputerku. Kebetulan keponakanku yang mengambil jurusan 'Computer Engineering' baru saja amblas karya-tulisnya karena komputernya terjangkit virus, jadi langsung saya 'apply' file yang saya peroleh itu ke semua komputerku. Memang dari waktu ke waktu kami mendapat kiriman 'file update' untuk hal itu. Lalu saya perhatikan nama-nama virus baru yang dideteksi. Bukan main, rupanya programmer di Indonesia cukup produktif dalam membuat virus. Mengapa saya menduga ini buatan anak Indo? Karena nama virus maupun variant-nya saya baca: Surabaya, Bandung, Kalipornia, Anak, Pesan, Serbu, dst. "Mas, itu anak Belanda Mas." Kalau anak Belanda, tentu ditulisnya Soerabaya, Bandoeng, dsb. Rupanya 'hate society breeds hatred, sick society breeds viruses' :-).

"Lho Mas, kog tayangan soal virus komputer ditulis di LB sih, mestinya kan di Lamunan Seorang Programmer?" :-) Habis itu yang tadi aku lamunkan, ngga pa-pa kan. Kepalang basah, saya sedang mengerjakan proyek yang menyangkut Unicode. Bila Anda tidak tahu, itu adalah suatu 'character set' yang terdiri dari sekitar 64K jenis karakter alias cukup untuk dipakai seluruh bahasa tertulis di dunia. Jadi komputer yang perangkat lunak dan kerasnya mendukung Unicode (Version 2 saat ini) dimana setiap karakter tersimpan sebagai 'double byte' mempunyai kemampuan untuk dipakai bangsa apa saja di dunia. Nah, guna membuat test datanya, saya lalu meneliti karakter-karakter di Unicode tersebut. Seluruh bahasa di Asia, dari mulai Devanagari, Bengali, ke Thai, Lao sampai ke Cina, Jepang, Korea, tertera di Unicode. Namun bahasa Jawa Kawi ora ono, mboten wenten kata mertuaku :-).

Lalu saya teringat kepada seorang sahabatku anak Jawa, yang selama 3 bulan "hidup sekamar" denganku di Hong Kong pada saat kantor kami mengirim kami untuk belajar ilmu komputer, mas HP. Kebetulan nama keluarganya sama dengan Mas "Sri Blo'on" yang kecepatan beberapa tahun aksi protesnya sehingga sekarang mendekam di penjara Orde Baru. Mas HP pandai Jawa Kawi dan mengajari saya ha na ca ra ka da ta sa wa la. Kalau ia sedang senteres, ia lalu menulis dalam Jawa Kawi, entah apa saja yang ditulisnya namun ia jadi ketawa-ketiwi. Ketika saya perhatikan semua karakter bahasa-bahasa di benua India, memang tulisannya mirip ha na ca ra ka, hanya sayangnya Jawa Kawi modal saya tidak cukup untuk mengetahui, yang mana di antara semua bahasa itu yang paling dekat untuk aku buat sebagai test data :-). Mungkin Devanagari yang serumpun atau dipakai untuk menuliskan aksara Sansekerta. Nah, orang-orang di dunia membina bahasa ibu mereka dan mendaftarkannya di dalam Unicode character set, rekan-rekan Mas HP sibuk saling hantam-menghantam di tanah Jawi :-(. Sayang yah, entah apakah masih ada di antara Anda yang mampu menulis di dalam aksara Jawa Kawi. Bila Anda mau mengajari saya, akan saya daftarkan ke konsorsium Unicode dan saya jadikan test data di dalam proyek pengembangan Unicode-ku :-). Selamat melamun, salam dari Toronto.

Home Next Previous