Lamunan Bersepeda LVII

Bukan main, kapan sih Toronto ini benar-benar bisa berada di musim semi dan bukan musim dingin? :-) Suhu hanya sekitar +1 C ketika saya berangkat pagi ini dan waktu saya pulang, cuma mencapai sekitar +10 C. Si optimis sudah mematikan heater di rumahnya dengan perkiraan bahwa suhu akan menghangat :-). Tidak ada bahan lamunan yang menarik sampai saya tiba di kantor dan mau memarkir sepedaku. Di rak sepeda dekat pintu masuk, saya lihat sudah ada sebuah sepeda lainnya. Bermerek alias sepeda mahal dan ban depannya dilepas. Sepeda bermutu memang demikian, termasuk sepeda pinjamanku. Iseng, selama ini tidak pernah saya lepaskan, saya coba melakukannya. Tidak terlalu mudah, kedua sekerupnya harus saya kendurkan sekali dan remnya saya buka (ada tipunya hasil pengalaman bersama seorang warga P-Net ini :-)). Setelah tangan berlepotan kotoran alias "belok" kata anak Betawi, barulah ban depan sepeda isteriku dapat kulepaskan. Dalam hatiku, wah, beginilah nasib orang yang takut hartanya dicuri. Menjadi repot. Masih belum apa-apa. Setelah tangan belok lagi waktu memasangnya kembali, eh ternyata komputer atau speedometer/ odometernya tidak berfungsi waktu saya melaju. Ketika saya berhenti dan memeriksa apa yang terjadi, 'alignment'-nya menjadi tidak beres. Yah, itulah nasib manusia yang tidak percaya kepada manusia lainnya :-). Ia harus membayarnya. Makanya saya semakin sayang kepada sepedaku yang murah dan tidak bisa dilepas-lepas bannya :-).

Ketika saya pulang ke rumah dan melewati suatu taman, saya berjumpa dengan sekumpulan 'cub scout', anak-anak Pramuka yang sedang membersihkan sampah- sampah di taman itu. Pemimpinnya tersenyum. "You are doing good things folks," kataku kepada anak-anak itu. Lalu saya menjadi teringat kepada Mas Noordin yang kemarin moring-moring :-) urusan penyemprotan nyamuk. Betul, tidak salah pendapatnya bahwa urusan dengan skala sebesar itu, adalah tanggung-jawab pemerintah, bukan individu. Salah satu kota "sarang nyamuk" yang paling gila di Kanada adalah Winnipeg. Pemerintah kota itu mempunyai suatu tim penyemprot dengan anggaran jutaan $. Soalnya mereka antara lain memakai pesawat terbang untuk melakukan penyemprotan. Sampah kecil-kecilan, memang bisa saja dibersihkan oleh "anak-anak Pramuka", malah mungkin menjadi kewajiban kita semua untuk membersihkan sampah kecil-kecilan yang berada di sekitar kita, termasuk di Paroki-Net :-). Untuk itulah kita membayar apa yang namanya pajak. Hanya sayangnya pajak di tanah air dipakainya terbalik, yakni untuk "menggigit" mangsa nyamuk dalam bentuk pentungan, gas air mata, bedil dan peluru :-(. Kasian orang Indonesia memang, sudah digigiti nyamuk, digeragoti "biangnya nyamuk".

Karena cukup sibuk di kantor hari ini, perutku agak keroncongan waktu mau berangkat pulang dan rasa lapar semakin melanda begitu sudah dekat ke rumah. Sayangnya, ibunya anak-anak :-) sedang tetirah ke kota para malaikat alias Los Angeles sehingga saya harus mengurus perutku sendiri. Lalu saya tersenyum mengingat "musibah" yang baru saja terjadi. Demi kepentingan 3 orang blo'on di rumah ini :-) Cecilia mempunyai atau menulis petunjuk caranya memakai mesin cuci pakaian di rumah kami. Maklum banyak sekali fungsinya dan bisa "diprogram" :-). Waktu akhir pekan lalu saya mencuci ceritanya dan saya ikuti petunjuk "surat pinternya" dengan teliti. Sip, kenop kutarik dan mulailah si mesin cuci bekerja. Sekitar 5-10 menit lalu saya teringat, masya Bang Jeha, sabunnya tidak dimasukkan. Memang tidak ada instruksi untuk memasukkan sabun, maklum pembuat surat itu tidak menyangka suaminya demikian blo'onnya. Cepat-cepat saya matikan dan saya masukkan sabun 2.5 cup. Salah besar, untuk kedua kalinya, sebab kata Cecilia, cukup 1 cup. Pantes waktu air dibuang, busanya kulihat kemana-mana, alias kebanyakan sabun. Itulah nasib "bujangan" yang kurang terdidik seperti hamba. Pasti tak akan kulupakan lagi selama hayat dikandung badan. After all, kata orang sini, only when you make mistake would you be able to learn. Betul sekhalei dan kalau itu yang dikatakan juragan Anda :-) biar sudah setahun tidak naik gaji, ngga pa-pa deh. Maklum jaman krismon kan. Salam dari Toronto.

Home Next Previous