Gilak sekhalei, tanggal 5 Juni hari ulang tahun capres Pras kita, thermometer di luar rumah tapi masih menunjukkan 5 C ketika kuintip pagi ini. Kapan musim dingin ini berakhir, kata sementara orang Kanada yang tidak pernah puas dengan suhu atau cuaca, 'forever whiner', kata Bung Luki :-). Kuping jadi terasa sakit ketika Bang Jeha melaju 40-45 km sejam (yach di jalan menurun). Akibatnya lamunan dimulai dengan hal-hal yang "sakit" juga. Berita cukup besar judulnya di bagian bisnis koran Toronto Star pagi ini mengabarkan telah meninggalnya si David Walsh, juragan nomor siji alias CEO Bre-X Minerals, yang telah membuat jutaan orang di dunia menjadi THP. Bukan saja 'chief geologist' de Guzman yang telah bunuh diri, beberapa THP di Kanada dan Amrik juga ikut-ikutan mencabut nyawa gara-gara anjlok atau amblasnya saham mereka. Si David satu ini tidak akan sempat diadili dan dimintakan pertanggungan-jawab lagi. Dalam hatiku, apakah eyang kakung dari cendana, juga akan tidak sempat dipidana, sebelum ia harus menghadap penciptanya? Tergantung memang seberapa besar kadar THP-nya. Si David harus kabur ke kepulauan Bahamas, lari dari tempat tinggalnya di Calgary, Canada, karena sudah menjadi pariah alias musuh rakyat, terutama yang investasinya di Bre-X hanyut bak sampah di kali Malang. Jelas ia menjadi THP meski uangnya berjutaan $ karena sempat menjual saham sebelum nilainya menjadi nol. Meski umurnya masih muda, 52 tahun, tekanan alias senteres itu membuat pembuluh darah di otaknya pecah. Yach, dosa kaum penipu Bre-X itu tak tanggung-tanggung. Yang terkena ulah dan tipu mereka, bukan saja orang beruang, para investor, tetapi rakyat sehari-hari, yang memang karena kemaruk akan harta, membeli saham dengan seluruh uang tabungan pensiun mereka :-(. Tak heran ada yang lalu bunuh diri :-(.
Saya lalu teringat akan tayangan Mas Al kemarin yang menyinggung proyek-proyek mercu-suar dan rakyat berdiam seribu basa. Mereka yang bersuara berani memprotes, mendapat lemparan "telur busuk" yang cukupan dan yang lebih sial, mendekam di dalam penjara Orde Baru :-(. Di Toronto saat ini sedang ramai dengan istilah 'Boeing Boeing gone', plesetan dari 'going going gone', karena perusahaan kapal terbang raksasa yang pabriknya di dekat airport kami, akan segera gulung tikar (cabangnya di Kanada ini) dan 2000 karyawan akan di-PHK. Boeing saja tidak tahan di dalam persaingan, apalagi IPTN a la si Bibi. It is insane, kata orang sini, negeri seperti Indonesia mau mempunyai industri kapal terbang sendiri. Sekarang kegilaan dan dosa penghamburan uang itu tampak nyata karena rakyat yang selama ini memuji-muji para bapak perusak negara yang sebetulnya "telanjang", bahwa "pakaian" yang dikenakan mereka hesbats sekhalei, sudah berani mentertawakan dan mengetengahkan ketelanjangan itu. Sayang sebagian masih terlena dan termakan oleh tipu-daya Shiwa-Shiwa Indonesia. Sayang politik atau tipu 'divide et impera' masih ampuh sekali.
Tidak bersuara atau diam dapat membunuh atau maut, demikian dikatakan seorang penderita AIDS di Amrik beberapa hari lalu. Doski, yang meski sudah terkena AIDS, masih mempraktekkan kehomoannya mengecam atau mengeritik para tokoh pejuang AIDS. Katanya, tidak ada yang namanya 'safe sex'. Yang ada hanyalah pengurangan risiko. Mengapa ia menulis tulisan kritik itu? Karena ia masih mempunyai sedikit rasa etis. Katanya lagi, tidaklah bermoral anjuran para tokoh AIDS bahwa kalau kalian tidak 'comfortable' tidak usah atau tidak perlu memberitahukan partner-mu bahwa kamu menderita AIDS. Diam-diam saja. Mereka yang berkata demikian, memang sudah keterlaluan rasa compassionate-nya, sama berlebihannya seperti seorang yang membela kusir dengan mengecam pemakaian kata 'debat kusir', padahal belum tentu pemakai kata itu peleceh para kusir. Tidak heran jumlah penderita AIDS sama sekali belum menurun, malah masih meningkat terus di Amrik. Selama prinsip diam adalah oke, selama itu pula mereka yang akan kejangkitan tidak akan terlindungi dan akan bertambah terus. Berdiam diri memang membawa maut, bukan saja bagi penderita AIDS, tetapi Anda yang tinggal di Betawi dapat menyaksikan dampaknya 3 minggu lalu :-(.
Ooops, lamunan terhenti ketika aku memasuki halaman kantor dan melihat mobil- mobil disetop 'security'. Pemeriksaan 'badge', apakah doski memang mencangkul di ladang kami. Ketika giliranku tiba, petugas tersenyum lebar. "How'r ya doin," sapanya. Ooohhh, sampai lupa, pengemudi sepeda tentu tidak perlu diperiksa karena tidak memakai jatah pelataran parkir mobil. Memang karena satu orang satu mobil dan kantorku semakin membesar, maklum tahun 2000 sudah semakin dekat alias programmer sangat amat dibutuhkan, sering terjadi kesulitan parkir. Akibatnya ya seperti itu, 'security' harus memeriksa apakah semua yang bermobil dan memarkirnya, memang sah alias bukan orang yang sedang mau berkunjung ke Ontario Science Centre yang terletak di seberang kantor :-) atau numpang taruh mobil dan lalu ia nyemplak bis ke kota. Benar, kalau hak Anda tidak dijaga, orang memang akan merampasnya, sebab sebagian manusia memang masih berotak "jaman batu". "Survival of the fittest?", tanya Anda. Bukan, tidak ada urusan dengan proses 'natural selection' di dalam lamunan Oom Darwin hasil berenangnya :-) di kepulauan Galapagos yang berjudul 'On the Origin of Species'. Hal di atas, perampasan, adalah lumrah, bila tiada sanksi bagi "binatang" bernama manusia bila ia berlaku egois atau melakukan tindakan yang hanya bermanfaat bagi dirinya sendiri. Mong-ngomong 'survival of the fittest', di perjalanan pulang, dengan kecepatan angin sekitar 30-40 km, selama beberapa km, seorang bersepeda dengan "akal kancil" menguntitku dengan ketat. Kulihat dari kaca spion, bannya tidak terlalu jauh dari banku. Kurang asem memang anak ini, ia memanfaatkan semangat pioneer Bang Jeha dan memang saya biarkan saja. Setelah aku menjadi atau mulai loyo, dengan gesit ia lalu melewatiku dan tidak terkejar lagi :-). Itulah 'survival of the fittest' :-). Salam dari Toronto, selamat mempergunakan akal kancil Anda masing-masing.