"Welcome to Environment Canada's weather information line. Weather condition at 5 PM, Toronto, Pearson International Airport, light rain showers, temperature 14, relative humidity 91%, wind east south-east 20 kilometers per hour, barometric pressure 101.68 kilopascals and falling. The Environment Canada's forecast for Toronto, for Thursday, a mix of sun and cloud, isolated late day showers, high near 22, UV index moderate with a maximum value of 6.1," begitulah bunyi rekaman ramalan cuaca kotaku ini ketika Bang Jeha mau memeriksa apakah besok juga akan hujan. Yah, bila Anda mungkin berslogan sedia payung sebelum hujan dan sekarang Anda kehujanan tapi tidak berpayung, maka kami yang tinggal di negeri empat musim ini, harus selalu waspada akan kemungkinan cuaca yang hari ini dapat dingin luar biasa, esok dapat panas seperti di Jakarta. Tanggal 10 Juni dan suhu 10C :-) ketika saya mulai mengayuh di pagi hari ini. Kelihatannya suhu udara di kota ini linier dan mengikuti tanggal. Tanggal 5, hari ledosannya :-) Mas Pras, 5C dan hari ini, tanggal 10 Juni, hari nongolnya pakliknya Pras bernama Mas Al :-), 10C. Kuyakin tanggal 15 Juni nanti, hari bersejarahnya Mas Noordin, suhu 15C :-).
Sambil mulai mengenjot meninggalkan rumah, saya mengingat-ingat apakah ada yang ketinggalan, dompet terbawa, badge kantor, ada di ranselku, botol air, siap, celana dalam dan kaus kutang :-), rapi, sangu alias ransum berupa pasta cah jamur, nama kerennya mushroom fusili karya Mpok Cecilia (kata anak P-Net per japri memanggil beliau) juga sudah ada di dalam ransel, lengkap dengan parmesan cheese dan 'one apple a day keeps the doctor away'. Lamunan dengan demikian bisa dimulai sebab kalau naik sepeda dan sudah setengah jalan baru ingat, gilak sekhalei untuk pulang kembali :-).
Temanku, calo imigran anak Betawi asli hanya mata sipit dan kulit kuning bernama wan Nawi, hari ini memakai kata ngeWadul, ketika ia menuduh Bang Jeha berdusta. Tidak salah lagi, ia sudah terkena kebudayaan Jawa :-) di P-Net ini atau mungkin terlalu lama bersekolah di Ngenstitut Teknologi Mbandung-nya alias huruf 'b' di kata yang berarti ngibul itu ia sulap menjadi 'w'. Mana mungkin Bang Jeha ngeBadul kalau soal gaji programmer. Satu temanku di kantor, adiknya yang bekerja di Kalipornia Amrik, dengan keahlian IMS/CICS COBOL, digaji US$ 140K setahunnya. Di-kurs ke dollar Kanada, katakan ambil kurs korting 1.4 untuk anak P-Net, sudah hampir 200 ribu $ Canada saja. Jadi programmer COBOL dengan keahlian itu, 100K$ setahun kataku, sudah kuturunkan 50%. Mengapa bisa demikian? Ini yang namanya 'supply and demand'. Jumlah programmer yang mengerti bahasa COBOL dan menguasai kedua software itu, IMS DB/DC maupun CICS sudah dapat dihitung dengan jari karena kalau tidak sudah amblas, mereka sudah pensiun. Berhubung kegilaan problem Y2K, permintaannya sama banyaknya dengan bulu di ketiaknya wan Nawi :-). Jelas yach? :-).
Tetapi wan Nawi yang meski mata sipit namun jeli, ditambah mata-hatinya yang belo, memang benar di dalam hal sengsaranya imigran. Suatu surat pembaca di koran Toronto Star yang kubaca pagi ini, mengaminkan dia. Kata penulis bernama Jyiung-Duck Yim, ngga salah lagi imigran dari Korea, pemilik 90% toko P&D di kota Toronto ini :-), "New immigrants are vulnerable to deceptive business practices and outright fraud. They have fallen victim to the sophisticated con artist and investment scams. They are having sleepless nights. Not a day goes by in which they have not thought of how to survive in the dog-eats-dog world." Jadi sekali lagi wan Nawi benar, bahwa tidak mudah berbisnis di negeri ini. Kalau saya sering mengarang dongeng betapa asyiknya canoe camping ke cagar-cagar alam, dsb, itu karena saya tidak pernah mengalami apa yang dialami Engkoh Yim, yakni membuka usaha.
Sepeda kugenjot terus, bila jalanan mendaki, persnelling kupindah-pindahkan. Namun, meski sepedaku persnellingnya 21, tidak pernah aku memakai yang ke 8 s/d ke 21. Jadi sebetulnya 7 persnelling sudah cukup hanya kalau kita membeli sepeda disini dan diiklankan 7 persnelling, tidak ada pengendara serius yang mau membelinya. Mengapa? Karena mungkin saja suatu ketika aku akan diundang oleh wan Nawi ke British Columbia dan diantar ke Revelstoke atau Golden, untuk bersepeda di tengah-tengah Rocky Mountain-nya Kanada, yang indahnya bUanget-bUanget, sampai isteriku mewek :-) melihat kemurahan hati Tuhan seperti itu. Bersepeda disitu barulah perlu persnelling ke 21. Bang Jeha melamun lagi ke masa kanak-kanaknya ketika ia balapan dengan teman-temannya dan sepedanya hanya mempunyai satu persnelling, kami sebut gigi 14. Sebelum hari balapan, mereka yang mampu menggantinya, akan menukar gigi tersebut ke gigi 12 atau 10 kalau punya dengan akibat, sepeda akan lebih laju atau kencang jalannya. Hanya tentu dibutuhkan tenaga yang lebih kuat untuk mampu balapan dengan gigi 12. Nah, bila sepeda kehidupan Anda pada saat ini hanya berpersneling satu alias tiada pilihan, bila menjadi imigran tidak mungkin juga, semoga Anda masih mampu bergembira, bahwa Anda toh masih bisa bersepeda dan tidak akan kuat juga kalau mesti diganti giginya. Salam dari Toronto, maap ke prenku wan Iwan nyang ane kerjain ari eni :-).