Seperti sudah kuramalkan, suhu di Toronto ini sejak tanggal 5, 10, dan hari ini 15 Juni linier terus, setiap kuberangkat di pagi hari, suhu di dalam derajat Celcius sama dengan tanggal di dalam bulan :-), asal jangan mencapai 30C di akhir bulan ini sebab itu namanya bersepeda di neraka :-). Bila Anda senang menulis, cukup berlangganan satu milis bernama Paroki-Net, tidak akan kekurangan bahan untuk menulis. Ada saja pendapat dan ide orang :-). Yang sedang menarik hati sehingga lamunan di pagi hari tadi kumulai dengan hal itu adalah bila suami-isteri mengalami musibah. Kelihatannya stand 1-1 alias seri di dalam pertandingan piala P-Net ini :-). Supaya mereka yang sudah mengucapkan janji perkawinan dapat kuingatkan, hal ini pernah saya tayangkan di salah satu cerita berjudul 'Till Death Do Us Part', yang mestinya ada di hompej Bang Jeha yang sejak daku jadi calo imigran diakses 20-30 kali sehari. Untuk yang sudah atau pura-pura lupa, mestinya Anda sedikit banyak mengucapkan janji yang sama seperti kutulis di paragraf pembukaan tayangan itu.
"Eduard Michelis Jusni Hilwan, do you take Cecilia Ria Wangsadipura here, to be your wife, to have and to hold, from this day forward, for better for worse, for richer for poorer, in sickness and in health, to love and to cherish, till death do you part?" With a loud voice that could be heard by the parishioners in the back pews, the most favourite place for Catholics :-), I said, "I do." Likewise, with her loud voice, Cecilia said, "I do," when the priest repeated the marriage vow to her.
Jelas yach, sampai ajal memisahkan kita. Nah, karena Bang Jeha juga tidak selamanya pemberani alias sering mengalami takut pula, maka sesekali saya suka memeriksa apakah isteriku masih percaya kepada janji di atas. Seperti Anda anak lama di P-Net tahu, kegilaan kami berdua alias hobi adalah masuk hutan yang sering-sering harus berjam-jam jalan kaki atau tiada manusia lainnya. Seperti Anda juga tahu, meski jarang terjadi, banyak beruang pemakan manusia bau maupun wangi :-) berkeliaran di cagar-cagar alam kami di propinsi ini. Memang kami tidak pernah "sial" bertemu beruang, paling-paling serigala, tetapi probabilita selalu ada. Sesekali, kuuji kepercayaan isteriku terhadap suaminya. "Yang, kalau kamu diserang atau mau dimakan beruang, menurut kamu aku lari atau membantu kamu?" Dengan muantep, meski ia tahu suaminya ceking alias sekali kepret oleh si beruang, Bang Jeha akan terbang alias aut juga, dengan yakin Cecilia percaya suaminya akan berkelahi sampai mati. Hesbats yach kepercayaan isteriku dan kalau Anda tinggal di Toronto sini serta suatu kali membaca Toronto Star, "Young couple :-) from Scarborough slained by bear in Alqonquin," lalu selama sehari tidak ada tayangan dari saya, berarti ngga salah lagi, Bang Jeha dan Mpoknya amblas dimakan beruang :-). Seriusan, lebih terhormat rasanya mati membela isteri daripada menanggung malu kabur pada saat isteri diserang beruang, baik "beruang setan" di Melayu, maupun beruang betul-betulan di Kanada. Jadi Bung Analise, tidak percuma si mbakyu mempunyai suami sampeyan :-).
Lamunan kuteruskan kepada suasana senteres di Melayu, di antara sedulurku yang dari waktu ke waktu mengirim surat seterom, di antara warga Net ini yang sering berbagi duka dan suka di japri kepadaku, maupun dari tayangan yang dicerminkan oleh rakyat. Satu tayangan forward belum lama ini membuat daku sedikit merenung, yakni beratnya menjadi konselor yang harus mendengarkan semua kisah perkosaan dan pembunuhan di Jakarta sebulan lalu. Dapat kubayangkan. Itulah sebabnya ada yang suka memberikan nasihat kepada seorang konselor bahwa doi tidak boleh hanyut terbawa emosi, bila ingin bertahan di dalam profesi itu. Istilahnya, you have to be strong yourself. Saya melihatnya dari segi yang sedikit berbeda. you have to love yourself first, tentu bukan di dalam arti egois atau narsisis, sebelum Anda dapat membagi kasih, mencintai orang lain dan terjun di dalam karya karitas. Kalau Anda seorang THP kelas berat, merasa diri kurang PD, merasa bersalah di dalam skala raksasa, Anda tidak akan tahan untuk berkarya-kasih bagi sesama. Istilah Betawinya, ente bakal kedodoran pren. Kalau tidak seminggu, paling lama sebulan, bila setahun atau Anda menjadi sinting, atau menjadi THP abadi kelas kingkong. Jadi kalau Anda memang ingin membantu mereka yang terpuruk dan terkandas, memang Anda harus segar bugar, tahan banting termasuk dibanting teman seperjuangan, dan sekali lagi, yang terpenting, you have to be at peace with yourself and be your own best friend. Seperti pernah juga kukatakan, ketika semua temanmu dan anggota keluargamu meninggalkan engkau, hanya dirimu sendiri yang dapat menjadi "teman baikmu" sehingga cintailah diri sendiri dulu sebelum Anda mengulurkan tangan bagi sesama.
Pokok lamunan terakhir yang membuatku muram meski tetap cinta kepada Bang Jeha adalah ramalan temanku, yang tentu kusetujui, bahwa ekonomi di Indo akan semakin kandas, sampai sedikitnya 6-7 tahun, sehingga ia mulai akan bercocok tanam a.l. jadi petani tomat. Kusarankan untuk juga menanam singkong sebab relatif mudah dan lekas panenannya. Jadi Mas Teewoel tidak perlu membawa jatah tiwul bila suatu ketika ia akan cabut dari Pilipin. Apa yang kukwatirkan sering terjadi. Yang terakhir adalah ketika mahasiswa disuruh "pulang saja" dari DPR, ketika si Bibi sudah resmi jadi presiden negeri lenongan. Aku sudah merasa, habis dan kandaslah perjuangan kalian yang hanya seumur singkong, diakali dan diliciki oleh si Bibi dan antek-anteknya. Jadi Mas Teewoel, kalau bisa jangan pulang dulu sebab sering pikiran-pikiran yang cerah, jadi butek bila utek diberi makan tiwul melayu. Mujizat alias kemauan manusia memang belum terjadi sebab lenongan a la Betawi masih terus berlangsung setiap hari. Lenong yang paling baru adalah digantinya Jaksa Agung :-(. Ooohhh, sampai kapan kita dipaksa menontonnya. Tujuh tahun Mas, habis itu akan terjadi tujuh tahun "panenan tomat dan singkong". EGP lach yauw deh kalau begini, memang daku hanya bisa melamun dan berdoa dan percaya bahwa Ia tidak akan meninggalkan kalian semua, hanya, rasanya sekarang ini mesti ikut Oom Frans P3K bermimpi. Salam dari Toronto, selamat malam dan selamat tidur termasuk yang tidur siang di jam kantor seperti Oom Frans :-).