Lamunan Bersepeda XC

Dua sampai di Pharmacy Avenue ... tambah tiga jadi lima sampai di Don Mills. "Ngitungin apa Mas," tanya Anda? Saya bukan sedang belajar matematika a la Bung Kus, 1 Kus + 1 Wulan jadi berlima karena dapat anak tiga :-). Itu matematika sesuai dengan ilmu yang ditimba Arif SPAS yakni 2 lampu stop plus tiga lampu lagi di sepanjang McNicoll, menjadi 5 ketika berbelok ke selatan. Kalau Anda iseng melamun bersamaku, Anda dapat juga menjumlahkan ada berapa lampu stop dari rumahku ke kantor, total kolonel 20 pas. Masih di bawah total lampu dari rumahku ke sohibku di Toruntung, Oom Leo mantan ketua UKI di jaman normal ketika Bang Jeha jadi sekernyataris, yang berjumlah 26 :-). Tidak pernah meski sudah ratusan kali saya bersepeda ke kantor, lampunya bisa hijau semua :-). Tidak mungkin. Tapi, pernah sekali saya ke rumah Leo, ke 26 lampu itu hijau terus. Kalau tidak percaya tanya Cecilia, tapi nanti kalau dia sudah pulang dari Betawi. Tadi pagi sebelum saya melamun saya dikabari doi bahwa ia "mens"(cret). Anak itu memang rakus dan sok-jago kalau pulang kampung, semua makanan termasuk sambal disikatnya. Tidak heran ia berak-berak dan cilakanya, minta didoakan. Doa-doa seperti inilah yang membuat Oom Han jadi repot sehingga terkadang doa Anda yang lebih penting mesti antri :-).

"Gardiner demolition detour to begin," bunyi berita di koran pagi ini. Sambil menikmati makanan hidangan dewek :-), gudeg peninggalan si nyonya, saya baca rencana pembongkaran highway ini. Untuk Anda yang tidak tinggal di Toronto, Gardiner adalah highway yang melintas dari barat ke timur di selatan kota kami, di pinggir danau Ontario. Karena ongkos pemeliharaan yang mahal, segi estetis yang membuat Toronto jadi kurang cakep, maka Gardiner akan dibubarkan. Kemarin saya mendaftar di kantor untuk ikut 'Ride for Heart', suatu kegiatan pengumpulan dana dengan cara bersepeda yang terbesar di Kanada. Tahun lalu pesertanya ada 11000 pengendara sepeda. Dengan sekitar 300 cyclist, comberanku menduduki anak tangga pertama di dalam jumlah pengendara. Jumlah sumbangan atau sponsor, pledge istilah kami yang berhasil kami kumpulkan sekitar 30 ribu dollar, lumejen. Seorang dapat seratus dan memang jumlah total sumbangan yang berhasil dikumpulkan dari 'Ride for Heart' demi para penderita jantungan, mencapai sejuta $. Nah, tahun ini, prosmotsi panitia adalah, kita akan melintasi Gardiner alias highway itu akan ditutup pada tanggal 4 Juni agar Bang Jeha dan empoknya bisa bersepeda. Dari situ trayek bersepeda akan menuju ke utara sepanjang Don Valley Parkway, dan ini sih selalu demikian setiap tahun, kami bersepeda di Don Valley, suatu kesempatan langka :-). Kesempatan yang lebih langka lagi jadinya bersepeda di Gardiner karena tahun depan ia akan hilang dari pemandangan di Toronto di daerah downtown.

Anda masih ingat saya pernah syer ketika mau pertama kali menyumbang darah di kantor, antriannya panjang sekhalei. Wong pada saat itu belum lama datang dari kota dimana menyumbang darah serba terpaksa karena mau perpanjang SIM. Nah, di dalam rangka sumbangan seperti 'Ride for Heart' itu, kalau teman- temanku tahu bahwa saya akan bersepeda di Don Valley Parkway, merekalah yang bertanya, mana formulis sumbangannya, "Where is your pledge form?" Anda tidak percaya? Silahkan datang ke pertemuan anak-anak bae Serviam Apostolate. Yang akan mensponsori ogut pasti ngantri seperti orang mau menyumbang darah :-).

Melanjutkan lamunan di pagi ini, saya sering kasihan melihat para kolegaku pengendara, yang baru beberapa ratus meter dari 'starting block', bannya gembos atau pecah. Betapa kecewanya mereka. Belum, sesekali, karena orang naik sepeda di kota ini, tidak diajari ilmu nyelap-nyelip kaya kita naik motor di Jakarta, mereka suka saling tabrakan antara sesamanya. Maklum akan ada puluhan ratusan pengendara lainnya yang melewati kita dari sisi kiri kanan depan belakang saenake dewek. Tapi yang tak bisa saya lupakan adalah ketika trayek bersepeda ini masih dilewatkan jalan kereta di daerah selatan Don Valley. Karena saya sudah terbiasa dengan bahayanya jalanan trem (dahulu) di kota kelahiranku, saya tahu bagaimana harus menghadapinya, yakni harus tegak lurus. Padahal jalanan itu melintang dari sisi jalanan ke seberangnya. Nah, kasihan sekali melihat para pengendara, sebagian dengan sepeda bermerk dan pakaian lengkap bersepeda alias perlente sekali, terguling-guling begitu bannya mencium jalanan kereta :-(. Memang bersepeda seperti kehidupan juga ya, penuh dengan tantangan, percobaan dan pelajaran. Tok tok tok, 'knock on wood' kata anak Kanada, meski odometer di sepedaku sudah 4400 km, tidak pernah saya mengalami bocor. Itu bukanlah karena saya cukup jeli melihat pecahan kaca atau benda tajam lainnya, tetapi tak lain karena mujur. :-) Siapa yang mau menolak kemujuran, ya engga. Semoga demikian juga dengan hidup Anda.

Eeeeh, hampir saja kelewatan Popeyes Chicken di Peanut Plaza karena keasyikan melamun. Sudah kukatakan kepada anak-anak, berhubung bapaknya engga becus dan ogah masak, menu malam ini ayam Popeye. Ya, sepeda kubelokkan ke kompleks toko-toko itu dan Bang Jeha berhenti melamun sebab wangi ayam panggang Popeye mengusik perutnya yang sudah kelaparan :-). Sampai berjumpa di lamunan berikutnya, salam dari Toronto.

Home Next Previous