"Oh my God, masya Allah," seru Bang Jeha, anak norak dari kampung Betawi ketika ia mulai melihat jumlah buku yang hanya mengenai schizophrenia. Ia sudah tahu ada dimana buku yang perlu dipinjamnya dari perpustakaan U of T, Sigmund Samual Library, yang berisi buku-buku ilmu kedokteran. Di deretan rak RC 514, tetapi kog gilak sekhalei, berbaris-baris dari mulai huruf A s/d Z dan setiap huruf puluhan judul schizophrenia. Entah berapa ratus judul buku yang hanya mengenai mental disorder bernama schizophrenia terletak di deretan rak buku itu. Kalau saja ia tidak harus menggenjot sepeda lagi di dalam perjalanan pulang dan juga essay-nya mempunyai jadwal kapan perlu diserahkan ia tentu akan meminjam lebih dari 4 buku yang digondolnya keluar. Ya, dua textbook mengenai abnormal psychology yang kumiliki tidak cukup untuk mengarang essay yang harus mengandung suatu thesis sehingga saya harus mencari atau pergi ke perpustakaan U of T. Hari cerah dan suhu 17 C maksimum, ideal sekali untuk bersepeda sehingga "berdosa" rasanya kalau saya naik mobil ke downtown. Sekalian mau melihat seberapa bagusnya tahun ini pemandangan sepanjang Don River Trail. Jadi pagi-pagi kami pergi berdua bersepeda, menuju kampus University of Toronto yang memang fakultas kedokterannya merupakan salah satu yang teroke di Kanada.
Di perjalanan pulang, saya merenungkan betapa bedanya mahasiswa-i di Kanada atau pasti di Amrik juga, mempunyai khasanah buku-buku segudang. Apa yang pernah ditulis manusia mengenai schizophrenia rupanya ada disana. Bagaimana tidak menjadi mudah untuk menjadi ahli bila kita mampu membaca ratusan buku itu. Lamunanku beralih ke ruangan atau tepatnya kamar Mo Kus, pendekar Pasang Surut kita semua :-). Waktu pertama kali masuk mata saya melihat dan sepintas membaca judul-judul bukunya yang meski ada seratus, masih kalah jumlahnya dibandingkan dengan perpustakaan U of T itu. Jadi Mo Kus, bila dikau mau menambah koleksi "perpustakaanmu" mengenai bio-ethic sampai sejumlah buku di U of T mengenai schizophrenia itu, selama ogut masih bekerja :-), akan kubantu dikau. Sebetulnya mahasiswa Queen's U tidak bisa meminjam buku di U of T, hanya boleh di York University. Jangan tanya kepada saya kenapa karena saya tidak tahu dan mungkin di antara universitas, main kelik-kelikan juga :-). Tetapi berkat koneksi dengan librarian comberanku, ia meminjamkan saya kartu perpustakaan U of T yang boleh saya pakai. Karena ia tahu saya kutu-buku, kami cukup prens, jadi ia memberikan saya peta ada dimana Gerstein Medical Science building itu. Di halaman sebelah belakang dari sang peta, masyaalah lagi, ada sekitar 60 perpustakaan di kampus U of T. Dari mulai Aerospace Studies Library sampai ke Zoology Library lengkap dengan petunjuk ada dimana di peta dan nomor teleponnya. Kuyakin ada buku untuk memperbaiki sepeda yang cukup lengkap di U of T sehingga ilmunya Bang Usman bisa kuperoleh :-). Ya, itulah bedanya mereka yang dapat menggali dan menyelami pengalaman orang lain yang sudah dibukukannya, dengan pengalaman hanya dari praktek doang. Bang Usman sampai kuda menggigit besi lagi, engga bakalan ia bisa menjadi propesor doktor dan tetap wae akan menjadi montir sepeda. Nerdy Geeky anak Toronto dengan mudah dapat mengejar cita-citanya sampai ke langit.
"It is not as pretty dear," kataku kepada Cecilia sambil kami mengayuh di trail perjalanan pulang dari Lakeshore Blvd menuju ke utara setelah puas mencuci mata di downtown. Pemandangan warna-warninya pohon tahun ini, bila inilah musim rontok Anda yang pertama di Toronto/Kanada, kurang bagus/cantik dibandingkan biasanya. Karena seringnya hujan selama musim panas, kandungan gula di pohon-pohon sugar maple rupanya lebih sedikit dari biasanya. Akibatnya ya itu, warna-warninya tidak memarak. Dari mulai beberapa minggu lalu ketika saya ke atas menuju Algonquin, saya sudah tahu bahwa fall colour tahun ini will not be as splendour as it used to be. Ga pa pa, beberapa pohon maple tetap ada yang oke punya dan kami ambil daun-daunnya. Hanya saja, daun yang kami masukkan ke dalam buku-buku textbook schizophrenia dari U of T itu, tergencet dengan bagus, daun yang kami ambil di Taylor Creek Park di awal perjalanan dan kami masukkan ke dalam mobil, kering keriting jadinya :-(. Alamat tidak semua yang akan ikut turat Bang Jeha di Betawi nanti akan mendapat oleh-oleh daun maple :-). Sudah kukatakan, pokoke ente akan mendapat oleh-oleh yang lebih oke dari daun maple dan seseorang yang membaca tayangan ini menjadi tersenyum karena ia tahu :-).
Dari jauh kulihat isteriku miring duduknya di sadelnya. Tak salah lagi tubuh "bagian bawahnya" sudah pegel. Kuajarkan ia teknik yang baru kutemui yakni duduk dengan tubuh sejajar ke tanah alias kaya balapan. Akibatnya bagian bawah tubuh yang terkena sadel akan berubah posisinya dan oke lagi. Ia coba teknik baru itu dan ia mengangguk menyetujui. Kuyakin teknik menghilangkan pantat pegel a la Bang Jeha ini tidak ada di buku yang manapun di perpustakaan U of T :-). Jadi prens sadayana, pengalaman praktek tetap ada gunanya, membaca buku saja tak cukup. Esok hari udara akan sama cerahnya dengan hari ini dan suhu pun akan tetap hangat. Bila Anda tinggal di Toronto, mungkin Anda akan bersepeda ke pertemuan Serviam di rumah Ayrini dan Trisna. Kutunggu dan mungkin Anda pun dapat juga membagikan "lamunan bersepeda" Anda :-) sebelum Oom Sam memulai kotbahnya di pertemuan paguyuban Katolik liar :-) Serviam Apostolate. Sampai tayangan mendatang, salam dari Toronto.