Fenomena terbaru di kota Jakarta saat ini bukanlah korupsi trilyunan rupiah, itu sih pedagang asongan pun sudah tahu. Bukan juga kekacauan bernama busway yang mungkin sebentar lagi bakalan udahan lantaran Menteri Perhubungan Agum Gumelar minta ditunda pelaksanaannya. Tetapi para toko roti dan Anda tidak salah baca. Tentu saja toko dagangan roti ini bukannya roti ketika saya dan Anda masih kanak-kanak, yakni yang dijajakan tukang bersepeda roda tiga sambil berteriak 'brot brot brot'. Meskipun tukang roti gerobak seperti itu masih ada, kalau Anda kelihatan calon mertuamu beli roti begituan, alamat pintu rumahnya tidak akan ia bukakan lagi untukmu :-). Yang saya mau infokan adalah toko roti bernama Breadtalk yang menjadi tutur-kata ABG sekota. Konon toko atau kafe roti ini berasal dari Singapur, jadi suatu chain. Ketika saya membeli beberapa macam roti disitu, mau mencoba kenorakan saya, yang antri cuma sekitar 10 orang dan itu konon sudah sepi banget. Normalnya antriannya sepanjang ular, maksudnya puluhan orang. Mana ada orang beli roti di Amrik Utara yang antri sedemikian panjang. Ketika saya masih di Los Angeles, saya sempat melihat satu burger-chain yang baru dibuka, In N Out yang antrian boilnya (cuma dijual untuk dibawa pulang) beberapa biji doang. Itu sudah istimewa untuk ukuran Amrik, orang beli hamburger antri. Yang lebih membuat tsk-tsk-tsk adalah, harga rotinya tidak murah rek. Satunya sekitar sedollar padahal roti itu dari terigu alias cuma roti biasa bo. Di Toronto, beli roti satu sedollar saya akan cari yang kalau belinya 6 engga usah bayar pajak. Tapi sebetulnya, mengenal psiko anak Indo, tidak aneh roti sedollar sebiji diantri. Kalau harga dinaikkan jadi 2 dollar satunya, saya yakin antriannya akan sepanjang semut ketemu gula yang bererotan. Lalu, kalau Anda menganggap Breadtalk adalah yang paling oke, tunggu sampai saya beli roti di toko AJ yang baru buka tgl 19 kemarin di Kelapa Gading Boulevard. Berita dari spion Melayu saya mengatakan, roti Breadtalk putus ama roti AJ :-).
Anda sudah lama tidak pulang kampung? Mungkin membaca berita koran Anda masih mampu kalau baru beberapa tahun doang. Kalau sudah 20-30 tahun, saya yakin akan banyak kata-kata baru yang tak pernah Anda ketahui sebab memang bahasa manusia selalu berubah berkembang. Namun demikian, kalau Anda terlalu lama tinggal di luar negeri dan mencoba membaca kiriman SMS atau text-message yang dikirimkan keponakanmu, Anda akan bingung sedang ada di Indo atau di negeri Gobbledigook sebab Anda tidak mengerti apa yang ditulisnya. Ya, saya yakin rata-rata angka mata pelajaran Bahasa Indonesia, kalau di jaman saya 8, saat ini sudah ada di bawah angka 5 :-). SMS maupun chatting lewat kompi pasti berjasa merusak kemampuan berbahasa Indo anak-anak kita, apalagi kalau mereka ikut-ikutan membaca dongengan di Internet dari Bang Jeha. Betapa tidak? Ini beberapa kata yang ada di dalam komunikasi SMS dan coba Anda terka: kl, dg, br, mkn, lm, gl, h, j, prt, ml (hehehe, ini mah tahu kata ente :-)), dst. Ya, semua huruf vokal pada umumnya dibuang dan saya contohkan di atas. Para SMSers tersebutlah yang akan paling tahu makna dari kata-kata ngawuran yang mereka pakai, dimana penting menyadari konteks. Misal mkn bisa menjadi makna, bisa berarti makin, bisa artinya makanan kalu udah laper. Tambahkan variasi bahasa prokem, gaul, asing ke dalam kata-kata sandi di atas dan Anda sedikit dapat mengerti mengapa anak jaman sekarang kacau bahasa Indonesianya. Tidak heran kalau email saya hari-hari ini ikut cryptic ketularan anak-anak Indo sebab memang saya juga hobby kirim SMS yang cuma Rp 350 sekalinya.
Pulang kampung ini bukan kami berdua saja sebab di salah satu koper ikut sahabat kami tersetia. Sudah lebih dari 30 tahun ia menemani kami, sejak masih pacaran sampai sekarang terutama kalau kami sedang duaan wae. Sebelum Anda menebak macam-macam, ia bukan lentera kempingku si Coleman yang pernah saya dongengkan tetapi 'Travel Scrabble' kami. Saya beli ketika saya belum lama nyangkul di IBM, di suatu toko di Scotts Road, pas di depan Hyatt Hotel di Singapore. Kalau saya sedang kehabisan buku untuk kubaca sambil pacaran, ya pelukan kan cuma memakai satu tangan, mata dan satu tangan lainnya lagi bebas untuk membaca dan membalik-balik halaman buku, Scrabble itu kubawa. Waktu lekas berlalu bermain Scrabble sekalian dipakai mentest seberapa pinternya calon bojoku :-). Selain itu, Scrabble juga dapat kita pakai untuk membuat pacar kita hepi dengan pura-pura kalah, mudah sekali melakukannya :-). Salah seorang prenku sejak jaman Paroki-Net dan sekarang kami ngerumpi di P-Sby, si Bung Kus kemarin menayangkan 10 karakteristik calon pasangan. Kuyakin bukan buat dirinya alias ia sudah kapok, cukup kawin sekali doang :-). Nah, permainan Scrabble mencakup banyak sekali aspek dari dasasilanya si Kus. Selain intelegensi dan kreatifitas, jelas dibutuhkan ambisi untuk bisa menang dan kepribadian yang mantap meskipun lawan kita di langkah pertama habis semua 'tile'nya. Masih ada lagi karakteristik lainnya yang akan terlihat di dalam pasangan yang suka bermain Scrabble dan mungkin game tersebut bisa dipakai untuk menurunkan statistik 3 dari 10 pernikahan di Indo konon bubar. Pasangan yang memiliki Scrabble akan lebih kokoh pernikahannya sebab kalau sampai mereka bercerai, benda yang sedemikian tinggi nilainya itu, tentu tak akan mereka relakan dimiliki salah satunya. Disitulah rahasianya bagaimana Scrabble akan bisa memperkokoh pernikahan pasutri warga Indonesia.
Salah satu faktor yang memperunyam hubungan su-is di Indo adalah anak-anak yang tidak oke. Kemarin ini saya menjadi "penonton" suatu krisis rutang, yakni anak saudara sepupu saya yang dilaporkan diculik. Dari cerita ibu saya kepada saya dan nyonya, anamnesa saya adalah anak itu 'toxic' karena dimanja habis-habisan. Memang kebutuhan 'love and belonging' ibu Indo berdasarkan Reality Theory Oom Glasser di atas rata-rata manusia. Istilah yang umum dipakai di Betawi, sayang beeng ke anaknya. Saya sudah curiga bahwa anak itu cuma kabur dan sedang menikmati hidupnya yang baru 12 tahunan. Tentu saja bonyok (bokap nyokap) jadi repot selain si ibu setiap hari menangis. Dari mulai 911 ke Tekab ditelepon dihubungi, dari mulai dukun sampai ke paranormal dikonsultasi. Dukun A bilang si anak ada di Killarney Lake, bo'ong deh, ada di suatu telaga di Bandung, dukun B yakin anak itu sedang ada di Megamal, becande saya. Pokoknya ngawur semua sebab anak itu ngumpet di rumah prennya bermodal uang Rp 400K yang dicurinya dari dompet bokapnya. Beberapa hari kemudian uang habis, diagnosa saya tepat alias si anak yang (meng)hilang(kan diri) pulang dan disambut dipeluk dengan sedu tangis kegembiraan sang nyokap. Kata doi sambil tersedu-sedu, itulah hadiah Natal terindah baginya. Cerita selesai, prognosanya menurut saya sih engga akan oke sebab anak itu baru 12 tahun. Akan halnya hadiah Natal, saya mah memilih nonton badminton kejuaraan dunia saja dan bukan pulangnya seorang anak yang hilang. Sampai tayangan mendatang, bai bai lam lekom.