Bali Post, Sabtu Pon, 3 September 2005
Horta ke Kisar, DPR Gusar
Menlu Akui sudah Beri Izin---
Jakarta (Bali Post) -
Menteri Luar Negeri (Menlu) Timor Leste Ramos Horta diketahui mengunjungi Pulau
Kisar, Maluku Tenggara Barat (MTB), sebuah wilayah perbatasan RI. Kedatangan
Horta di wilayah NKRI itu membuat gusar Komisi I DPR saat rapat kerja dengan
Menlu Hassan Wirajuda di gedung MPPR/DPR Jakarta, Kamis (1/9).
Protes tersebut dilontarkan anggota DPR dari Fraksi Bintang Pelopor Demokrasi
(F-BPD) Ali Mochtar Ngabalin. Menurutnya, berdasarkan laporan pengurus DPC
Partai Bulan Bintang (PBB) Maluku Tenggara Barat, dirinya memperoleh laporan
bahwa kedatangan Ramos diam-diam dengan menggunakan helikopter. Horta
didampingi sejumlah dubes (duta besar) asing untuk Timor Leste. ''Kami menerima
laporan dari pengurus partai kami yang ada di sana, bahwa tidak ada satu pun
pejabat Pemprop Maluku maupun Pemda Kabupaten MTB yang mengetahui
kunjungan tersebut. Apalagi, mereka dikabarkan juga menggunakan helikopter ke
pulau itu,''! ungkap Ali Mochtar.
Anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar (F-PG) Yudi Chrisnandi mendesak Menlu
Hassan Wirajuda segera memanggil Duta Besar Timor Leste untuk Indonesia untuk
menyampaikan nota protes. ''Secara diplomatik, Deplu harus meminta klarifikasi
maksud dan tujuan kedatangan rombongan Ramos Horta ke Indonesia itu,'' pintanya.
Menanggapi protes anggota Komisi Pertahanan DPR itu, Menlu Hassan Wirajuda
mengatakan, kedatangan Horta tidak ada masalah. Sebab, kedatangannya bukan
kunjungan kenegaraan dengan misi tertentu. Kecuali hanya untuk wisata atau
melakukan penjajalan terhadap perahu barunya.
''Dia tidak menggunakan helikopter, karena Timor Leste memang tidak punya
helikopter. Yang saya tahu, sejak awal tahun ini, Ramos itu punya kapal tradisional
Phinisi (perahu khas Sulawesi) kecil. Karena itu, dia minta izin kepada saya, mau
berkunjung ke pulau-pulau tetangga di Timor Leste,'' ungkap Wirajuda.
Dari pihak KBRI di Dili, Wirajuda mengatakan sudah memperoleh informasi bahwa
keperluan Ramos Horta ini hanya untuk menjajal perahu barunya itu ke pulau-pulau di
perbatasan. ''Dia juga pernah minta ke Flores. Tetapi toh kalau cuma wisata, tidak
apa-apa,'' kata Menlu lagi. (kmb4)
Copyright © BALI POST Online
|