Banjarmasin Post, Rabu, 28 September 2005 02:22:56
'People Power' Kepung Istana
[PHOTO: BESAR-BESARAN - Ribuan mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas)
Makassar melakukan pawai keliling kota Makassar, Selasa (27/9). Aksi pawai ini
sebagai bentuk penolakan atas rencana pemerintah menaikkan harga BBM per 1
Oktober 2005 mendatang.]
Jakarta, BPost
Aksi penolakan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) per 1 Oktober melalui people
power yang melibatkan ribuan pemuda, mahasiswa dan masyarakat di 31 kota di
Indonesia mulai digelar, Rabu (29/9). Istana Negara menjadi titik utama aksi yang
melibatkan sekitar 14.000 massa demonstran.
Kapolri Jenderal Sutanto, Selasa (27/9) telah mengeluarkan perintah kepada seluruh
kepala kepolisian daerah melakukan antisipasi dalam mengamankan unjuk rasa,
sehubungan rencana aksi demo akbar, besok. Sutanto menginstruksikan para
kapolda menyebar seluruh kekuatan intel guna mendeteksi potensi kerawanan sosial.
Lang
Ketigapuluh satu kota yang serentak menggelar aksi di antaranya, Jakarta, Cirebon,
Cianjur, Bogor, Tangerang, Banten, Sidoarjo, Lamongan, Yogyakarta, Tuban,
Purbolinggo, Jombang, Denpasar, Jambi, Medan, Nias, Banjarmasin, Pontianak,
Samarinda, Bontang, Kutai Kertanegara, Balikpapan, Tarakan, Palangkaraya,
Nunukan, Makasar, Palopo, Flores dan Papua. Menurut Mixil, koordinator aksi simpul
Jakarta, kemarin, sekitar 23 ribu orang dari 31 kota akan menggoyang Susilo
Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla. Dijelaskan, persiapan prakondisi telah dilakukan
dibeberapa kota sejak 12 September silam.
"Aksi ini akan kita lakukan sampai 1 Oktober kelak," ucapnya.
Istana Merdeka menjadi pusat aksi dimana sekitar 14.000 demonstran bakal
mengepung pusat pemerintahan tersebut. Ribuan orang ini berasal dari 92 elemen
masyarakat tergabung dalam Aliansi Rakyat Menggugat. Mereka berasal dari
organisasi mahasiswa, organisasi partai politik, petani, nelayan, buruh, dan sopir.
Selain berunjuk rasa, aliansi mengajak warga menghidupkan lampu kendaraan dan
keluar rumah sambil memukul peralatan dapur. Mereka juga meminta pengemudi
kendaraan umum menghentikan kegiatannya mulai subuh hingga pukul 09.00 WIB.
Menurut Koordinator Aliansi Rakyat Menggugat, M Jumhur Hidayat, massa akan
berangkat ke istana dari lima titik, yakni Bundaran HI, Mesjid Istiqlal, Salemba, Tugu
Tani, Pecenongan dan Harmoni.
"Aksi ini tidak akan menimbulkan tindakan anarkis. Keberhasilan aksi ini adalah jika
kumpulan massa sangat besar tidak melakukan tindakan anarkis," jelas Jumhur.
Jumhur meminta polisi mengawal ekstraketat aksi ini guna menghindari aksi-aksi
anarkis. "Kami minta Polri mengamankan aksi ini secara ekstra, kalau ada indikasi
aksi ini ingin dikacaukan polisi bisa menyampaikan kepada kami atau langsung
mengambil tindakan," ujarnya.
Sebar Intel
Kapolri Jenderal Sutanto tidak main-main dalam mengamankan potensi rusuh akibat
rencana kenaikan BBM 1 Oktober mendatang. Melalui teleconference, Selasa pagi,
Sutanto mengeluarkan perintah kepada seluruh kapolda langsung menyebar seluruh
kekuatan intel untuk mendeteksi potensi kerawanan sosial.
Disamping perintah mendeteksi titik-titik kerawanan di daerah masing-masing,
Sutanto memerintahkan para kapolda menindak tegas oknum-oknum yang mencoba
bermain BBM di balik kenaikan harga ini.
"Perintah kapolri menuntaskan semua kasus BBM. Tidak ada penangguhan bagi para
tersangka kasus BBM dan mendeteksi sejak dini daerah titik-titik potensi rawan,"
kata Wakadiv Humas Mabes Polri Brigjen Soenarko menjelaskan materi telekonfrens
kapolri dengan seluruh kapolda.
Pangdam Jaya Mayjen TNI Agustadi SP menyatakan kesiapannya membantu aparat
kepolisian dalam pengamanan kota Jakarta menyusul rencana aksi demo
besar-besaran pada 29 September.
"Kami telah menyiapkan satu kompi TNI untuk membantu polisi mengamankan
ibukota, namun jika dibutuhkan lebih dari satu kompi, Kodam Jaya siap," kata
Agustadi usai membuka Tarung Derajat, antar kesatuan, kemarin.
Menurut dia, Kodam Jaya dalam beberapa hari belakangan ini dan selalu memantau
perkembangan kondisi di wilayah ibukota. Dikatakan, boleh-boleh saja asalkan jangan
sampai terjadi tindakan anarkisme.
"Jika sampai anarkis, akan kita hadapi dengan para tentara yang telah dibekali ilmu
beladiri Tarung Derajat atau boxing," tegasnya.
Partai
Menurut Jumhur Hidayat, aksi people power tidak ada kaitannya dengan partai politik
meski ada organisasi yang berafiliasi dengan partai politik.
Hal ini diamini Budiman Sudjatmiko, aktivis Relawan Perjuangan Demokrasi
(Repdem) yang berafiliasi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Budiman membantah PDIP berada di belakang aksi people power tersebut. Menurut
dia,, meski Repdem berafiliasi dengan PDIP, namun keikutsertaannya bersifat
individual.
"Kami independen, kebetulan sikap kami terhadap kenaikan BBM sama dengan sikap
partai. Soal kenaikan BBM jangan dikaitkan rivalitas politik perebutan kekuasaan,"
cetus Budiman.
Menurut Mixil, mereka akan melakukan tuntutan berupa penurunan harga BBM,
penolakkan liberalisasi migas, penghapusan utang lama, penurunan Susilo Bambang
Yudhoyono-Jusuf Kalla dan pembubaran DPR RI. JBP/ugi/ade/ewa/yat/rir/sgn/ewa
Copyright © 2003 Banjarmasin Post
|