Bisnis Indonesia, Kamis, 04/08/2005 16:36WIB
Perusahaan ikan asal China akan investasi di Maluku
Oleh Nurudin Abdullah
JAKARTA (Bisnis): Dalian Changhai Ocean Fishery Co Ltd akan menanamkan modal
pada industri perikanan terpadu milik PT Daya Guna Samudra di Benjina, Kepulauan
Aru, Maluku yang bangkrut akibat kesulitan finansial.
Seluruh aset perusahaan perikanan nasional a.l. berupa pabrik es, cold storage,
pusat tenaga listrik, dermaga dan kapal penangkapan ikannya dalam kondisi rusak
berat dan memerlukan perbaikan total.
Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Departemen Kelautan dan
Perikanan (DKP), Martani Huseini, mengatakan selain sarana yang rusak masih ada
prasarana penting berupa lapangan terbang dan dermaga kapal yang masih dapat
dioperasikan setelah dilakukan perbaikan secukupnya.
Perusahaan perikanan dari China, Dalian Changhai Ocean Fishery Co. Ltd, itu siap
berinvestasi untuk melakukan perbaikan seluruh sarana dan prasarana industri
perikanan terpadu milik Grup Jayanti yang sekarang ini sudah rusak parah.
"Pihak Dalian menyatakan keseriusannya untuk berinvestasi dan melakukan
perbaikan semua sarana dan prasaran industri perikanan itu yang rusak berat",
katanya kepada Bisnis hari ini.
Perusahaan perikanan asing itu sangat beralasan jika sangat tertarik untuk
menghidupkan kembali industri perikanan terpadu di Benjina, Kecamatan Aru Tengah,
Kabupatern Kepulauan Aru, Provinsi Maluku itu yang memiliki kelengkapan prasara
berupa lapangan terbang dan dermaga kapal.
Sebab, untuk membangun lapangan terbang yang bisa dipakai untuk landing dan take
off pesawa hingga jenis Cassa berpenumpang 21 orang itu prosesnya tidak mudah
dan memerlukan investasi besar. Demikian juga membangun dermaga untuk kapal
berbobot di atas 30 gross tone.
Alasan lain Dalian tertarik menggarap industri perikanan di Benjina karena armada
kapal penangkapan ikan miliknya mencapai sebanyak 40 unit telah beroperasi di
perairan Indonesia, khususnya di Laut Aru, sejak tujuh tahun yang lalu.
Copyright © PT. Jurnalindo Aksara Grafika, April 2001
|