The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

detikcom


detikcom, Jumat, 08/07/2005 19:10 WIB

Sidang Umum Mahasiswa Unpatti Ambon Ricuh

M Hanafi Holle - detikcom

Ambon - Sidang Umum (SU) Mahasiswa Universitas Pattimura Ambon, Jumat (8/7/2005) berakhir ricuh. Sejumlah meja kaca pecah diinjak-injak, puluhan kursi melayang menghantam beberapa mahasiswa yang turut menyaksikan jalannya sidang tersebut. Spanduk yang berada di atas meja presidium juga diturunkan.

Bukan itu saja, sejumlah wartawan media televisi nasional dan media cetak lokal dilempar pakai batu. Sebuah batu nyaris menghantam kepala Ika, koresponden RCTI Ambon. "Saya minta wartawan segera keluar. Jika tidak kami akan hantam," teriak salah seorang mahasiswa.

Ricuhnya SU mahasiswa Unpatti ini berawal dari ketidakpuasan sekelompok mahasiswa muslim yang tergabung dalam Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Al Ikhwan, Unpatti. Tiba-tiba saja, para aktivis LKD ini merengsek masuk dalam arena SU, yang saat itu tengah membahas tata tertib persidangan. Kondisi langsung ricuh. Saling lempar kursi dan batu pun tak terhindari.

"Bagaimana kami tidak puas, tak satu pun perwakilan mahasiswa muslim di Unpatti dilibatkan dalam SU mahasiswa. Ini benar-benar diskriminatif," kata Ilham Sipahutar, mahasiswa Fakultas Teknik semester delapan.

Sipahutar kepada wartawan menuding ada konspirasi jelek yang dibangun di kampus Unpatti ini. "Kami tidak akan biarkan benih diskriminasi dan konspirasi mematikan potensi mahasiswa muslim di kampus Unpatti," tegas dia.

Menurut dia, seharusnya pihak rektorat maupun Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas (DPMU) berkaca pada perjanjian Maluku di Malino.

Hal yang sama disampaikan Chaful Chaniago, mahasiswa Fakultas Ekonomi semester akhir. "Sejak tahun 2000, kesepakatan perimbangan dengan mempertimbangkan kualitas sudah menjadi tren di kampus ini. Kok dua periode ini, tak satu pun mahasiswa muslim Unpatti yangduduk dalam jajaran kepengurusan DPMU. Jangankan duduk, terlibat dalam SU saja tidak," tuding Syaiful.

Menyikapi kondisi ricuh itu, Pembantu Rektor (PR) III Unpatti, Jamal Rahawarin yang dicegat wartawan belum bisa berkomentar banyak. "Nanti saja, kami selesaikan dulu persoalan ini secara internal," ujar Rahawarin.

Sementara itu, pihak DPMU Unpatti yang sudah didemisionerkan PR III menolak bertemu wartawan. "Saat ini kami belum bisa menerima keberadaan wartawan," ujar Yoga Papilaja, ketua DPMU Unpatti (asy)

© 2005 detikcom, All Rights Reserved.
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/hoelaliejoe
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044