The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

detikcom


detikcom, Jumat, 10/06/2005 21:33 WIB

1.671 Pengungsi Maluku Dipulangkan ke Daerah Asal

M Hanafi Holle - detikcom

Ambon - Usai sudah penderitaan warga yang selama ini hidup di kamp-kamp pengungsian, akibat konflik di Maluku. Sejak bulan Juni 2005 ini, sudah 1.671 pengungsi atau sebanyak 441 kepala keluarga (KK) dikembalikan ke tempat asalnya masing-masing.

"Kami usahakan semua pengungsi yang masih berada di sejumlah kamp pengungsian dapat kembali ke tempat asalnya, pada akhir tahun ini," kata Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu kepada detikcom, saat ditemui di kantornya, Jl. Pattimura, Ambon, Jumat (10/6/2005).

Para pengungsi yang dipulangkan itu telah meninggalkan kampung halamannya sejak 14 Februari 1999 lalu. Mereka berasal dari Desa Kariuw, Pulau Haruku, Maluku Tengah.

Pemulangan ini tahapan pemulangan pengungsi asal Maluku Tengah sebanyak 2.087 KK. Jumlah seluruh pengungsi di Maluku sekitar 15.000 keluarga, yang berasal dari beberapa daerah di Maluku dan jumlah terbesar berada di Kota Ambon.

Nantinya para pengungsi akan ditempatkan di rumah baru sebanyak 330 unit di Desa Kariauw. Semua rumah dibangun oleh Dinas Pekerjaan Umum dengan pola rumah jadi type 30 (5 x 6 meter), berdinding sebagian beton dan sebagian tripleks.

Selain itu, mereka juga akan ditempatkan di tiga desa tetangga Kariuw, yaitu Nunuali, Wakolo dan Pata Ue, Kecamatan Taniwel, Seram Bagian Barat. Kamis (9/6/2005) kemarin, Gubernur telah melakukan peletakan batu pertama pembangunan rumah pengungsi tersebut.

Rumah di Desa Wakolo berjumlah 70 unit rumah, Pata Ue 62 unit dan Nunuali 68 unit, sehingga total 200 unit. Sebenarnya masih kurang 56 unit rumah pengungsi yang harus dibangun namun terhambat kendala dana.

Ketua Posko Penanganan Pengungsi Provinsi Maluku AR Soumena mengatakan, seluruh KK memperoleh biaya pemulangan sebesar Rp 500.000 per orang, atau maksimal lima orang per keluarga. Biaya itu untuk jaminan hidup, bekal hidup dan uang transportasi.

Untuk menjamin keamanan warga Kariuw yang baru saja kembali, juga akan dibangun sebuah pos keamanan permanen yang kini sudah ditempati satu regu aparat brimob. Namun masih ada masalah, yakni jaringan listrik di desa tersebut belum berfungsi.

"Rehabilitasi listrik nanti dilakukan PLN melalui dana Inpres Nomor 6 Tahun 2003 tentang recovery Maluku, yang ada pada Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Maluku," jelas Soumena kepada detikcom.

Pemerintah juga memberi kompensasi ganti rugi kepada warga desa tetangga yang tanaman mereka seperti cengkih, cokelat dan kelapa, rusak saat kerusuhan lalu. Di desa Pelauw jumlah tanaman yang rusak berjumlah 37.528 pohon dan Desa Ori 15.616 pohon.

Setiap tanaman yang rusak diganti dengan Rp 30.000 yang bersumber dari APBD Provinsi Maluku Tahun 2005. Semua biaya sudah dibayar atas permintaan desa tetangga itu, sebelum pengungsi Kariauw dipulangkan.

"Untuk mengganti tanaman yang rusak ini kita bentuk tim dibantu kepala desa setempat dan kepala dinas pertanian, untuk sama-sama turun di lapangan mengecek langsung," ungkap Soumena. (fab)

© 2005 detikcom, All Rights Reserved.
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/hoelaliejoe
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044