The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

detikcom


detikcom, Rabu, 22/06/2005 00:39 WIB

Pemda Lepas Tangan, 35 Meninggal dan 800 Sakit Malaria

M Hanafi Holle - detikcom

Maluku - Korban malaria di Seram, Maluku terus bertambah. Sebelumnya, hingga akhir April 2005, korban meninggal mencapai 22 orang. Kini, korban bertambah menjadi 35 orang. Sementara penderita yang sakit mencapai 800-an warga.

Untuk korban yang sakit, bukan main jumlahnya. Penderitanya mecapai 800-an. Di mana peran Pemerintah Daerah (Pemda) Maluku? Pemda terkesan lepas tangan terhadap kondisi warga Wawasa, Pulau Gorom, Seram Bagian Timur (SBT) ini.

Peningkatan kasus ini diakui Bupati SBT, AG Wokanubun. Hal ini juga dibenarkan Ajali Keliata, anak kepala dusun Wawasa

"Ya, saya dari Wawasa Seminggu lalu, dan sudah 30-an warga yang meninggal dunia karena diserang penyakit malaria," ujar Keliata kepada detikcom di kediamannya, kompleks STAIN, Ambon, Selasa (21/6/2005).

Keliata juga menyesalkan sikap pemerintah daerah Maluku yang terkesan lepas tangan terhadap kondisi warga dusun Wawasa. Padahal, Gubernur sempat berjanji akan kembali memberikan bantuan obat-obatan dan pangan kepada warga Wawasa. "Sayang, janji itu hingga kini belum Gubernur tepati," sesal Keliata.

800-an warga dusun Wawasa yang sakit malaria, lanjut Keliata, hanya bisa bertahan hidup dengan makanan ubi-ubian. Itu pun hanya sesekali. Bantuan beras dan mie instan yang diberikan Gubernur, sudah habis sejak dua bulan lalu.

Sekedar diketahui, kasus ini dinyatakan kejadian luar biasa (KLB) sehingga mengundang Gubernur Maluku, Karel Alberth Ralahalu turun tangan didampingi beberapa pejabat tinggi di lingkungan Pemda Maluku.

Sejumlah bantuan obat-obatan dan makanan langsung diantar sendiri Gubernur, pertengahan April lalu. Dugaan korban meninggal ini, sebenarnya bukan saja karena adanya malaria, tapi rawan pangan yang terjadi di dusun tersebut.

Warga mengalami kelaparan. Inilah yang membuat korban bertambah. "Daya tahan tubuh warga terhadap serangan malaria tropica ini tidak mampu," kata Ketua Tim Gerak Cepat, Dr Rita Tahitu.

Sebelumnya, Gubernur berjanji akan melakukan pemantauan secara berkala terhadap korban malaria secara intensif. Pemantauan secara berkala akan dilakukan. Selain itu, ada petugas yang dikhususkan untuk bertugas khusus di dusun Wawasa.

Namun, di sisi lain, nampak sekali perumahan-perumahan rakyat milik warga terlihat tidak sehat disamping sulitnya air bersih. Menyikapi kondisi ini, lagi-lagi Gubernur berjanji akan membangun rumah-rumah sehat dan mengganti rumah-rumah warga yang ada saat ini.

"Rumah-rumah yang ada sangat tidak sehat. Begitu pun dusunnya. Kami akan lakukan pembersihan dan penyehatan secara total terhadap dusun Wawasa," janji Gubernur Maluku kepada wartawan saat itu yang hingga kini belum terealisasi. (atq)

© 2005 detikcom, All Rights Reserved.
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/hoelaliejoe
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044