The Cross

 

Ambon Berdarah On-Line
News & Pictures About Ambon/Maluku Tragedy

 

 


 

 

 

detikcom


detikcom, Jumat, 26/08/2005 00:39 WIB

Pengamat: Diduga, Politik dan Militer Dalang Kekerasan Agama

Ahmad Yunus - detikcom

Jakarta - kemunculan sikap agresif kelompok Islam fundamentalis yang menyerang kebebasan beragama di Jawa Barat, diduga dilatarbelakangi kepentingan politik dan militer. Hal ini terkait peristiwa penutupan gereja dan terhadap aliran Ahmadiyah di Jawa Barat.

"Saat jaman orde baru kemunculan kasus konflik agama biasa muncul di saat menjelang pemilu. Setelah masa reformasi baru konflik agama ini muncul didorong atas kepentingan politik," kata Pemikir Islam Jalaludin Rakhmat saat mengikuti diskusi "Sudahi Kekerasan Atas Agama" di sebuah Rumah Makan, Jalan Surapati, Kamis (25/8/2005) di Bandung.

Dalam analisisnya, pola konflik kekerasan atas agama yang terjadi di Jawa Barat berbeda dibandingkan dengan kekerasan konflik agama seperti yang terjadi di Palu atau di Ambon. Pola kekerasan konflik agama di Palu dan Ambon bersifat antar agama. Sedangkan di Jawa Barat kemunculan kekerasan atas nama agama ini intra agama.

Selain itu dirinya juga mengkritik peranan MUI dari awal hingga sekarang Peranan MUI di Indonesia menurutnya lebih cenderung condong untuk mendukung dan melegitimiasi kepentingan dari pihak pemerintah. Menurutnya, wacana pandangan MUI dari zaman orde baru hingga saat ini juga tidak mengalami perubahan.

Ia melanjutkan, MUI masih tetap memandang dengan persepsi paradigma keyakinan aqidah dan aturan secara fiqih. Hal ini juga terjadi pada golongan Islam di Indonesia yang fundamentalis dan keras. Pakar komunikasi Universitas Padjadjaran, Bandaung ini pun menyarankan agar MUI memikirkan kondisi konkrit yang terjadi pada bangsa ini. Salah satunya dengan mengeluarkan fatwa mengenai busung lapar atau pada anak yang tidak dapat melanjutkan sekolah.

"Persepsi tersebut harus dirubah. Golongan ekstremis juga memakai paradigma pandangan ini. Ini membuat manusia tidak humanis. Lebih baik bergeser pada pandangan paradigma akhlak. Lebih menitikberatkan pada manusia ketingan melihat pada keyakinan keagamaannya. Itu membuat lebih tenang." tuturnya bersemangat.

Di Indonesia, lanjut Jalaludin, perkembangan Islam harus didorong menjadi agama yang membawa keberkahan dan membuat manusia menjadi lebih bahagia dan sejahtera.

Direncanakan pada tanggal 31 Agustus 2005 nanti Jalaludin Rakhmat akan berdialog dengan 4 kelompok Islam garis keras, Dewan Dakwah Islam dan Hizbut Tahrir. Dialog tersebut akan membahas sejumlah persoalan kekerasan dan ancaman kebebasan beragama di Indonesia.(ism)

© 2005 detikcom, All Rights Reserved.
 


Copyright © 1999-2002 - Ambon Berdarah On-Line * http://www.go.to/ambon
HTML page is designed by
Alifuru67 * http://www.oocities.org/hoelaliejoe
Send your comments to alifuru67@yahoogroups.com
This web site is maintained by the Real Ambonese - 1364283024 & 1367286044